Ezra Nazula Pilih Instrumen Investasi Praktis

Sabtu, 23 Februari 2019 | 09:08 WIB
Ezra Nazula Pilih Instrumen Investasi Praktis
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketertarikan dan pengalaman membuat Ezra Nazula menyukai saham. Namun, waktu luang yang kurang untuk mengelola investasi secara mandiri membuat Direktur & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia ini mendaratkan pilihan pada instrumen investasi lain.

Ezra memang sudah lama tertarik pada dunia pasar modal. Perkenalannya pada dunia pasar modal terjadi di bangku kuliah. Salah satu mata kuliah yang diikutinya membuat Ezra mempelajari berbagai jenis instrumen investasi. Dari sana, ia terdorong untuk mempraktikkan aktivitas investasi dalam kesehariannya.

Setelah menyelesaikan studi di Questroom School of Business, Boston, Massachussets, Amerika Serikat, dia memulai pekerjaan pertamanya sebagai fund supervisor di Chase Manhattan Global Funds. Saat itu, dirinya banyak berkutat dengan kalkulasi nilai aktiva bersih (NAB) reksadana. Dari pengalaman itu, ia banyak mengenal dunia pasar modal.

Setahun bekerja, Ezra memutuskan kembali ke bangku kuliah dan mengambil master di bidang manajemen bisnis di D'Amore-McKim School of Business, Northeastern University, Boston. Dirinya berhasil menyelesaikan studi di 2000, dan kembali ke Indonesia. Di tahun yang sama, dia mulai berkarir sebagai analis investasi di sebuah perusahaan sekuritas.

Pilih reksadana

Ezra mengenang, saat pertama kali berinvestasi, dia sangat tertarik pada saham. Karena itu, sembari menempuh pendidikan, dia bertransaksi saham dengan online trading. Ia menanamkan dana yang didapat dari upah magang ke perusahaan teknologi dan internet. Saat itu, perusahaan teknologi dan internet memang sedang marak.

Ezra mengakui tidak semua keputusan investasinya tepat. Ia terkadang rugi, tetapi ada saatnya untung. Yang jelas, ia bersemangat saat melihat investasinya berkembang mengalahkan nilai inflasi.

Literasi finansial Ezra semakin terasah saat dirinya menjabat sebagai manajer senior di Manulife Asset Management Indonesia. Ia makin konsisten dalam berinvestasi.

Saat berkarier di Manulife inilah Ezra menyadari, proses memilih emiten yang sahamnya layak dikoleksi sangat menyita waktu. Kesibukan pekerjaan tidak memungkinkan dirinya membuat analisa dan mencermati perusahaan yang memiliki fundamental dan saham terbaik untuk investasi. "Investasi saham, terutama saham perusahaan, membutuhkan waktu dan analisa yang panjang. Analisisnya membutuhkan waktu yang lama," kata dia.

Ezra pun melirik instrumen investasi lainnya. Pilihannya jatuh pada reksadana yang jauh lebih praktis. "Saya tinggal menyerahkan investasi kepada ahlinya untuk diolah," tambah dia.

Pekerjaannya yang bergelut di dunia investasi juga membuat Ezra lebih mudah menyeleksi jenis reksadana mana yang lebih cocok dimilikinya. Ezra pun menjatuhkan pilihan pada reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap.

Kesukaannya pada saham membuatnya memilih menaruh mayoritas investasinya pada keranjang reksadana saham. Alasannya, untuk jangka panjang reksadana saham dapat memberikan imbal hasil maksimal. Pria kelahiran tahun 1977 ini berniat menggunakan hasil investasinya untuk masa pensiun.

Nah, jika dilihat dari komposisi investasi yang dipilihnya ini, Ezra mengkategorikan dirinya sebagai investor agresif.

Tips yang dimilikinya untuk berinvestasi adalah perlunya memulai sejak dini dan ketekunan. Maksudnya, berapapun jumlah investasi tiap bulannya asal rutin, meskipun jumlah investasinya sedikit. "Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

 GNI Terancam Tutup, Waspada Efek ke Bank
| Senin, 24 Februari 2025 | 06:10 WIB

GNI Terancam Tutup, Waspada Efek ke Bank

GNI tercatat pernah memperoleh kesepakatan kredit sindikasi hingga Rp 19,32 triliun, atau setara US$ 1,29 miliar pada 26 Mei 2023 lalu.​

Investor China Merangsek Potensi Pasar Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025 | 06:00 WIB

Investor China Merangsek Potensi Pasar Indonesia

Bukan hanya investasi langsung saja, pemodal asal Tiongkok juga mulai melirik pasar modal Indonesia.

Dapen Harus Kerja Ekstra Keras Untuk Memupuk Aset
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:50 WIB

Dapen Harus Kerja Ekstra Keras Untuk Memupuk Aset

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan aset industri dana pensiun (dapen) bisa tumbuh sebesar 9%-11% sepanjang tahun 2025. 

ASSA Mengebut Lini Bisnis Logistik pada Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:45 WIB

ASSA Mengebut Lini Bisnis Logistik pada Tahun Ini

Adi Sarana Armada (ASSA) mampu menjalani bisnis logistik dengan baik berkat keberadaan kendaraan yang melimpah.

Awal Pekan di Akhir Februari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (24/2)
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:42 WIB

Awal Pekan di Akhir Februari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (24/2)

Jumat lalu asing membukukan aksi jual bersih alias net sell jumbo Rp 705,07 miliar. Akumulasi net sell asing  sepekan mencapai Rp 1,04 triliun.  

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:15 WIB

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas

Kebijakan hilirisasi harus disempurnakan dan diperluas, misalnya ke sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:05 WIB

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi

Masuk 10 besar SWF bermodal jumbo, Danantara diharapkan bisa menjadi game changer ekonomi Indonesia.

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 04:32 WIB

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini

Kendaraan konvensional tetap mendominasi penjualan IIMS 2025, kendati banyak mobil listrik baru yang diperkenalkan.

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

INDEKS BERITA

Terpopuler