ILUSTRASI. Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor tentu mahfum bahwa tingkat risiko investasi saham perdana yang ditawarkan lewat IPO atau initial public offering memang lebih tinggi ketimbang membenamkan dana di saham-saham yang telah eksis di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, pertaruhannya bisa kian besar ketika investasi dibenamkan di saham perdana emiten pelat merah dan anak usahanya. Fakta menunjukkan, performa harga saham 9 dari 10 emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak-anak usahanya yang listing 12 tahun terakhir, hingga saat ini masih jeblok di bawah harga perdana saat IPO.
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini.
BELI SEKARANG