Family Mart Hengkang dari Pasar Thailand Mulai Akhir 2023

Senin, 14 Agustus 2023 | 04:18 WIB
Family Mart Hengkang dari Pasar Thailand Mulai Akhir 2023
[ILUSTRASI. Akhir hubungan pada pekan lalu setelah kesepakatan waralaba antara keduanya berakhir pada Mei 2023. . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/09/2019]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Peritel asal Jepang, Family Mart akan keluar dari pasar Thailand. Aksi ini dilakukan setelah 100% saham Family Mart di Thailand diakuisisi oleh Central Retail Corporation, perusahaan Thailand pada tahun 2020.

Central Group mengumumkan akhir hubungan mereka pada pekan lalu setelah kesepakatan waralaba antara keduanya berakhir pada Mei 2023. Nantinya, gerai Family Mart di Thailand yang ada sebanyak 200 toko akan diubah menjadi merek milik Central Group bernama Top Daily Central. Perubahan nama toko diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini.

Hubungan Central Group dan Family Mart sejatinya sudah berlangsung sejak tahun 2012. Kala itu, anak usaha Central Group, Central Retail membeli saham Japan Family Mart Co sekitar 51%. Nah pada 2020, Central menambah kepemilikannya sebanyak 49% sehingga hingga kini saham Family Mart di Thailand telah dimiliki Central.

Baca Juga: Family Mart Targetkan Penambahan 100 Gerai Baru pada Tahun Depan

"Saat ini Family Mart memiliki 1.000 toko secara nasional dan kami berencana menambah terus toko kami. Karena kami berkomitmen untuk berinvestasi untuk pertumbuhan di masa depan," terang Chief Executive Officer Central Retail Yol Phokasub. Tapi sejak pandemi Covid-19 melanda, bisnis Family Mart makin menciut. Bahkan jumlah toko Family Mart terus berkurang karena pandemi Covid-19.

Family Mart Jepang juga seperti dikutip Nikkei Asia mengatakan tidak berniat mengubah rencana ekspansi bisnisnya ke luar negeri. Peritel asal Jepang ini telah masuk ke Thailand sejak tahun 1992 melalui usaha patungan dan membuka toko pertamanya di sana pada tahun berikutnya.

Bisnis Family Mart juga terus tergerus dengan pesaingnya 7-Eleven. Menurut data Statista, pasar toserba Thailand didominasi oleh 7-Eleven yang dimiliki oleh Charoen Pokphand Group. 

Menurut data yang sama, 7-Eleven telah mengoperasikan lebih dari 13.000 gerai hingga September 2022. Ini artinya 80% pasar toserba dikuasai oleh grup Charoen Pokphand melalui 7-Eleven.

Baca Juga: Anak Usaha Wings Group, Family Mart Ekspansi Gerai Kopi Pakai Robot

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group
| Rabu, 10 September 2025 | 10:15 WIB

Jasa Armada (IPCM) Incar Peluang Kontrak di Luar Pelindo Group

Peluang pasar bagi IPCM masih sangat besar, lantaran jasa pemanduan dan penundaan kapal dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pelabuhan.

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?
| Rabu, 10 September 2025 | 09:38 WIB

Saham KLBF Terus Melorot, Proyeksi Kinerja Kalbe Farma Betulan Sudah tak Berotot?

Segmen nutrisi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk kembali pulih.

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet
| Rabu, 10 September 2025 | 09:24 WIB

Saham ASSA Tetap Melaju Saat Pasar Modal Bereaksi Negatif Terhadap Reshuffle Kabinet

Bisnis logistik melalui AnterAja dan penjualan mobil bekas tetap menjadi motor kinerja PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter
| Rabu, 10 September 2025 | 09:20 WIB

Simak Prospek Saham NCKL Ditengah Ekspansi Pembangunan Smelter

Selain proyek KPS, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) juga tengah mengembangkan tambang Gane Tambang Sentosa (GTS).

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun
| Rabu, 10 September 2025 | 09:00 WIB

Investasi Menjulang Tapi Jumlah Pembukaan Lapangan Kerja Menurun

Pasca pandemi Covid-19, perekonomian tumbuh 5% sedangkan upah riil justru stagnan dan hanya tumbuh 1,2%. 

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat
| Rabu, 10 September 2025 | 08:47 WIB

Kebijakan Negara Dinilai Perburuk Hidup Masyarakat

Di dalam negeri terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat yang dinilai terjadi secara masif dan sistemik.

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 10 September 2025 | 08:43 WIB

Konglomerasi Mengincar Bisnis Panas Bumi

Menggarap bisnis energi panas bumi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjalin kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan dari Filipina

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek
| Rabu, 10 September 2025 | 08:37 WIB

Kejar Target Marketing Sales, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Geber Percepatan Proyek

Hingga semester I-2025, PANI baru mencatat marketing sales Rp 1,2 triliun atau sekitar 22% dari target tahun ini. ​

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah
| Rabu, 10 September 2025 | 08:36 WIB

Investasi di KEK Dinilai Masih Rendah

Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) periode 2012 hingga semester I-2025 tecatat sebesar Rp 294,4 triliun

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement
| Rabu, 10 September 2025 | 08:32 WIB

Impact Pratama Industri (IMPC) Bersiap Gelar Private Placement

Aksi korporasi ini sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Impact Pratama Industri Tbk (IMPC) pada 20 Mei 2024. 

INDEKS BERITA