Fintech P2P Lending Terapkan Mitigasi Risiko Pinjaman di Luar Jawa

Minggu, 11 April 2021 | 13:53 WIB
Fintech P2P Lending Terapkan Mitigasi Risiko Pinjaman di Luar Jawa
[ILUSTRASI. Kontan Seremonia Online]
Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID JAKARTA. Risiko pembiayaan tetap menjadi tantangan bagi fintech dalam menyalurkan pendanan di luar Jawa. Untuk itu, menurut Ivan Tambunan, CEO dan Co-Founder Akseleran, pihaknya tetap menerapkan penilaian kredit yang prudent dengan fokus kepada cashflow calon peminjam (borrower).

Adapun produk pinjamannya lebih besar ke invoice financing sebesar 70% dan pra-invoice financing sebesar 20% Selain itu, seluruh pinjaman di platform Akseleran sudah terproteksi oleh asuransi kredit. Sehingga memberikan perlindungan sebesar 90% dari pokok pinjaman yang tertunggak. 

Reynold Wijaya, CEO dan Co-Founder Modalku, menilai risiko pendanaan di luar Jawa bisa dimitgasi melalui penerapan prinsip responsible lending. Melalui prinsip ini, Modalku menilai UMKM peminjam dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pinjaman, karena Modalku juga memiliki tanggungjawab kepada pendana pinjaman yang meminjamkan dana mereka melalui Modalku. 

Untuk UMKM yang merupakan merchant dari platform digital yang bekerjasama dengan Modalku, maka borrower sudah memiliki riwayat transaksi serta testimoni dari pembeli di platform itu, sehingga bisa mendukung proses penilaian Modalku dalam memberikan pinjaman. 

Adapun bagi Budiardjo Rustanto, CEO dan Co-Founder Danain, baik di Jawa maupun luar  Jawa, pihaknya menetapkan standar yang sama untuk memitigasi risiko. Yakni, pinjaman di Danain selalu beragunan sehingga penilaian agunan dan penyimpanan agunan ini menjadi hal yang sangat penting. 

“Kami bermitra dengan perusahaan gadai yang memang telah memiliki kompetensi dalam hal penilaian dan penyimpanan agunan tersebut,” kata Budi. 

Risiko pembiayaan di  Jawa maupun luar Jawa selalu jadi fokus Danamas. Dani Lihardja, Direktur Utama  (Danamas) mengatakan, pada dasarnya penyaluran pembiayaan di Danamas itu tidak pernah dalam bentuk tunai ke peminjam, sehingga harus ada pembinananya.

Selanjutnya: Fintech Lending Menguatkan Aliran Pembiayaan Luar Jawa

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler