Gagal Bayar MTN Rp 410 Miliar, Ini Bisnis Tridomain Performance Materials (TDPM)

Sabtu, 15 Mei 2021 | 08:53 WIB
Gagal Bayar MTN Rp 410 Miliar, Ini Bisnis Tridomain Performance Materials (TDPM)
[ILUSTRASI. Pabrik kimia, petrokimia,?PT Tridomain Performance Materials Tbk TDPM]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) menjadi perguncingan pasca gagal melunasi pokok utang medium term notes II tahun 2018 (MTN II tahun 2018) senilai Rp 410 miliar. MTN II TDPM yang jatuh tempo 27 April 2021 itu merupakan aset dasar dari reksadana terproteksi Mandiri seri 147, yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).

Mengacu keterbukaan informasi dalam rangka penerbitan obligasi dan sukuk April 2021 lalu, TDPM menjelaskan bahwa perusahaan merupakan produsen speciality materials terbesar di Indonesia.

Kegiatan usaha utama TDPM adalah memproduksi speciality materials yang fokus pada produk penunjang sektor properti dan infrastruktur, consumer product, pemeliharaan lingkungan dan transportasi.

Baca Juga: Sebelum Gagal Bayar MTN, Para Petinggi Tridomain Performance Materials (TDPM) Resign

Perusahaan merupakan induk dari 4 perusahaan, yang terdiri dari Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), Eterindo Nusa Graha (ENG), Tridomain Chemicals (TDC), dan Petronika (PNK). Lewat anak-anak usaha inilah, TDPM memproduksi speciality materials yang terdiri dari speciality resin, plasticizer, dan acrylamide.

Berikut ini rincian produk anak-anak usaha TDPM tersebut.

  1. Speciality resin. Speciality resin terdiri dari resin berbasis larutan minyak dan atau resin berbasis air. TDPM melalui EBCI dan ENG memproduksi produk Alkyd, Acrylic dan Amino Resin (AAR). Penjualan AAR terbesar disumbang oleh perusahaan manufaktur cat dan pernis. Produk ARR tersebut digunakan sebagai pelapis pemberi warna yang stabil dan tahan lama.
  2. Plasticizer. Lewat anak usahanya, ENG dan PNK, TDPM memproduksi plasticizer yang banyak digunakan di industri manufaktur dengan produk berbahan dasar polyvinil klorida (PVC), termasuk selang dan insulasi kabel, digunakan sebagai pelentur. Mayoritas produk plasticizer TDPM, dijual di pasar domestik.
  3. Acrylamide TDPM lewat TDC, memproduksi acrylamide yang memiliki fungsi utama membantu mmeningkatkan pengendapan zat padat dalam pengolahan aur dan bahan perekat plywood. Produk ini juga meningkatkan kekuatan kertas kraft, dan memisahkan minyak dari air dalam proses recovery minyak.

Berdasarkan hasil survei PT Citra Cendekia Indonesia (CCI) tahun 2019, TDPM memiliki posisi yang dominan di pasar Indonesia berdasarkan volume produksi. Pangsa pasar TDPM untuk produk speciality resin di Indonesia mencapai 18. Sedangkan pangsa pasar produk plasticizer dan acrylamide TDPM, masing-masing sebesar 60% dan 70%.

Selanjutnya: Gagal Bayar MTN, Ini Pengendali Tridomain Performance Materials (TDPM)

Selanjutnya: Peningkatan Kasus Covid-19 Mulai Terjadi, Pemerintah Harus Siap Antisipasi

 

Bagikan

Berita Terbaru

 Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:39 WIB

Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti

Impor LPG, bahan bakar minyak, dan minyak mentah dari AS akan menambah beban fiskal karena jumlah subsidi membengkak

 Dari Finance Terjun ke Properti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:33 WIB

Dari Finance Terjun ke Properti

Perjalanan karier Surina sebagai ahli keuangan hingga menjadi Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap

ITMG mengembangkan bisnis EBT melalui anak usahanya, PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan PT ITM Energi Utama

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor

MBTO sudah aktif menjajaki pasar luar negeri sejak 2011 silam, dan terus meningkatkan agresivitas ekspansi mereka.

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen

Pemerintah ingin CPO hingga kayu manis dikenakan tarif bea masuk Amerika Serikat sebesar nol persen  

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi

Di tengah isu likuiditas ketat yang kerap dikeluhkan oleh bankir, secara mengejutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan melesat pada Juni 2025. 

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim

DJP sebut belum ada satu pun wajib pajak yang mengajukan tax holiday terkait financial center, pemindahan kantor pusat, serta super tax deduction

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru

Mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga akhir kuartal kedua tahun ini atau 30 Juni 2025.

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:15 WIB

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah

Muhammadiyah masih berniat untuk memiliki Bank Umum Syariah (BUS) dan tengah menjajaki membeli KB Bank Syariah.

Subsidi Bunga KUR untuk Developer 5% per Tahun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:10 WIB

Subsidi Bunga KUR untuk Developer 5% per Tahun

Untuk KUR perumahan dari supply, plafon kredit maksimal Rp 5 miliar. Dalam plafon maksimal diberikan perpanjangan akses empat kali revolving

INDEKS BERITA