Gagal Taklukan Bisnis Iklan Digital, Verizon Melepas Yahoo dan AOL

Senin, 03 Mei 2021 | 23:15 WIB
Gagal Taklukan Bisnis Iklan Digital, Verizon Melepas Yahoo dan AOL
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Verizon terpampang di sebuah gerai seluler di San Diego, California, 12 April 2016. REUTERS/Mike Blake/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Verizon Communications Inc menjual bisnis medianya, yang mencakup merek ikonik, Yahoo dan AOL seharga US$ 5 miliar, atau sekitar Rp 72,18 triliun ke Apollo Global. Penjualan ini mengakhiri perjalanan Verizon di bisnis media dan periklanan digital yang terentang lebih dari satu dekade.

Kendati telah membuang miliaran dollar untuk membangun lini usaha internet, operator seluler nomer satu di Amerika Serikat (AS) itu kesulitan untuk mengimbangi Facebook Inc dan Google di bisnis iklan digital.

Apollo, yang merupakan private equity, membayar US$ 4,25 miliar, atau setara Rp 61,35 triliun dalam bentuk tunai,  dan US$ 750 juta dalam bentuk saham preferen. Verizon juga tetap mengantongi 10% saham di unit media tersebut.

Baca Juga: Sejumlah media Australia tanda tangani kesepakatan dengan Google dan Facebook

Pada tahun 2019, Verizon mendivestasi kepemilikannya di platform blog Tumblr. Namun tak banyak informasi yang diungkap Verizon sehubungan dengan transaksi itu. Tahun lalu, Verizon menjual situs berita HuffPost ke BuzzFeed.

Tiga tahun lalu, Verizon mengakui kerugian investasi di unit media yang sempat menyandang nama Oath tersebut, sebesar US$ 4,6 miliar, atau setara Rp 66,4 triliun. Verizon Media, nama terkini unit tersebut, bakal diubah lagi menjadi Yahoo pada saat transaksi dituntaskan, yang dijadwalkan terjadi pada paruh kedua tahun ini.

Bagi Apollo, kesepakatan pembelian itu  terjadi saat segelintir pemain di bisnis internet berubah menjadi raksasa yang menguasai mayoritas pasar periklanan digital. Dominasi para pemain utama itu yang menjadi alasan regulator untk lebih ketat lagi menelisik berbagai dugaan pelanggaran aturan persaingan usaha.

Baca Juga: Paket lengkap perjanjian pajak global OECD bakal disepakati pada Oktober 2021

Reuters melaporkan bahwa Verizon mencari pembeli Yahoo Finance pada 2019, dan beberapa industri memperkirakan bisnis itu sendiri bernilai sekitar US$ 2 miliar.

Bandingkan dengan dana senilai US$ 4,48 miliar (Rp 64,67 triliun) yang diguyurkan Verizon di Yahoo pada 2017. Saat itu, Verizon mengharapkan 1 miliar lebih pengguna Yahoo akan menjadi audiens yang subur untuk iklan online. Sedangkan nilai akuisisi Verizon atas layanan e-mail terpopuler di AS, yaitu AOL mencapai US$ 4,4 miliar (Rp 63,52 triliun) pada 2015,

Portofolio Verizon Media juga mencakup merek online seperti TechCrunch, Makers, Ryot dan Flurry, menurut situs webnya. Ini melaporkan pendapatan $ 1,9 miliar pada kuartal pertama 2021.

Selanjutnya: Berapa pendapatan raksasa teknologi seperti Amazon dan Apple per menit?

 

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA

Terpopuler