Berita *Global

Gelar Grand Slam di Masa Pandemi, Tennis Australia Rugi hingga Rp 1 Triliun

Jumat, 03 Desember 2021 | 11:10 WIB
Gelar Grand Slam di Masa Pandemi, Tennis Australia Rugi hingga Rp 1 Triliun

ILUSTRASI. Petenis Serbia Novak Djokovic juara tunggal putra di Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu (21/2/2021). REUTERS/Kelly Defina

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Penyelenggaraan Australia Open tahun ini menyebabkan regulator tenis di Negeri Kanguru tekor. Dalam laporan untuk periode 2020-2021, Tennis Australia mengalami kerugian bersih lebih dari A$100 juta, atau sekitar Rp 1 triliun lebih, selama 15 bulan akibat Australia Open 2021 yang tertunda dan terdampak pandemi.

Penyelenggara turnamen Grand Slam menanggung biaya yang besar untuk akomodasi para pemain yang berasal dari berbagai negara. Sesuai aturan pandemi yang berlaku di Australia, peserta turnamen harus menjalani masa karantina selama dua minggu di hotel.

Padahal, jumlah pengunjung turnamen sangat terbatas akibat pembatasan sosial serta penyelenggaraan lockdown dalam waktu singkat. Kawasan Melbourne Park, tempat Australia Open berlangsung, sempat steril dari pengunjung selama lima hari. Kesempatan penyelenggara mencetak penjualan, baik dari tiket ataupun merchandise, sangatlah terbatas.

Mengutip laporan tahunannya, Tennis Australia mencatat kerugian bersih sebesar A$100,02 juta dari 30 Juli 2020 hingga 30 September tahun ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 akibat virus corona Omicron menyebar ke 26 negara, mendekati Indonesia

Tennis Australia telah menghabiskan dana cadangan senilai A$80 juta, atau setara Rp 815 miliar. Untuk bisa menggelar turnamen grad slam di 2022, Tennis Australia harus mengambil pinjaman sebesar A$40 juta (Rp 407 miliar).

Peningkatan tingkat vaksinasi menjadi alasan Australia untuk mengendorkan pengedalian perbatasan secara perlahan. Kebijakan pengendoran secara hati-hati itu masih berlangsung di masa dunia dihantui penyebaran varian omicron.

Setelah ditunda penyelengggaraannya ke bulan Februari pada tahun ini, Australia Open akan kembali digelar pada bulan Januari tahun depan. Penyelenggara berharap kapasitas di seluruh lapangan dapat terisi normal.

Pemain dan ofisial yang telah divaksinasi akan diizinkan memasuki Australia dan bertanding, tanpa harus menjalani masa karantina.

Terbaru