Geliat Perekonomian Dunia Semakin Lesu

Jumat, 01 Juli 2022 | 05:20 WIB
Geliat Perekonomian Dunia Semakin Lesu
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - NEWYORK. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global semakin kentara. Biro Analis Ekonomi (BEA) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) terkontraksi 1,6% secara tahunan pada kuartal I 2022. Penurunan ini merefleksikan kontraksi yang lebih dalam dari yang dilaporkan sebelumnya, menurun 1,5%.

Angka tersebut revisi ke bawah untuk pengeluaran konsumsi perorangan di AS. Sebagian diimbangi oleh revisi ke atas untuk investasi mereka.

"Pengeluaran konsumsi perorangan naik 1,8%, dibandingkan peningkatan 3,1% yang dilaporkan sebelumnya," kata BEA, dikutip dari Bloomberg, Kamis (30/6),

Pengeluaran konsumen, meskipun direvisi ke bawah, masih naik pada tingkat yang moderat. Meskipun inflasi merangkak tinggi selama beberapa dekade.

BEA menunjuk pada pergeseran pengeluaran untuk layanan, dipimpin oleh sektor perumahan, utilitas dan layanan lainnya.
Sementara untuk barang, konsumen menghabiskan lebih sedikit untuk barang-barang tidak tahan lama. Termasuk bahan makanan dan bensin. Konsumsi masyarakat meningkat untuk barang tahan lama, seperti kendaraan bermotor dan suku cadang.

Baca Juga: Wall Street Jatuh, S&P 500 Menuju Paruh Pertama Terburuk Sejak 1970

Perkiraan awal BEA untuk PDB kuartal kedua yang akan diumumkan 28 Juli mungkin menunjukkan gambaran yang berbeda. Sebab rekor harga tertinggi mulai membebani konsumen AS .
"Ekonomi perlahan meluncur ke arah pelemahan karena konsumen menahan konsumsi," kata Kepala Ekonom FWDBONDS, Christopher Rupkey.

China membaik

Produksi pabrik Jepang juga mencatat penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun pada Mei karena penguncian (lockdown) Covid-19 China serta kekurangan semikonduktor dan suku cadang lain.

Penurunan juga menyoroti tantangan mengatasi gangguan pasokan dan harga bahan baku dan energi yang terus naik. Produksi pabrik di Jepang merosot 7,2%  secara musiman di bulan Mei dibanding bulan sebelumnya. Produksi barang-barang seperti mobil serta mesin listrik dan keperluan umum turun tajam.

Sementara aktivitas pabrik China berkembang untuk pertama kali dalam empat bulan. Setelah pihak berwenang mengakhiri penguncian di Shanghai.
Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur China naik menjadi 50,2 di bulan Juni 2022 dari 49,6 di Mei 2022.  Menurut Biro Statistik Nasional, itu menandai ekspansi pertama China sejak Februari 2022..              

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler