Gempa Trump 2.0

Jumat, 04 April 2025 | 06:17 WIB
Gempa Trump 2.0
[ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana]
Cipta Wahyana | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para eksportir produk alas kaki yang tengah mengirim produknya ke Amerika Serikat (AS), kemungkinan besar, tengah cemas. Pasalnya, begitu tiba di pelabuhan AS pada tanggal 9 April 2025 nanti, tiba-tiba, produk sepatu atau sandal mereka terkena tarif impor hingga maksimal 32%.

Imbas tarif anyar ini, harga jual produk akan langsung meroket di pasar Amerika. Lalu, dampak ikutannya, kemungkinan besar, permintaan untuk pemesanan berikutnya akan cenderung turun. 

Itulah dampak langsung kebijakan tarif “balas dendam” Trump terhadap para pengusaha Indonesia. Selain produk alas kaki, ekspor terbesar Indonesia ke AS mecakup produk elektronik, pakaian jadi, minyak nabati, karet, furnitur, ikan, dan berbagai produk lainnya. 

Total, Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sepanjang tahun 2024 mencapai US$ 26,31 miliar atau setara lebih dari Rp 433 triliun. Secara agregat, dibanding ekspor ke negara lain, sebenarnya porsi ekspor tak terlalu besar, yakni sekitar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap harus segera merespons kebijakan tarif Trump ini dengan strategi yang tepat dan terukur. Meskipun celahnya sempit, upaya negosiasi harus tetap dilakukan. Selain itu, upaya mencari pasar pengganti selain AS harus terus dilakukan. Dengan cara ini, kita berharap, pukulan yang dirasakan para eksportir tak terlalu berat. Apalagi, sebagian industri yang terdampak, seperti alas kaki dan pakaian jadi, merupakan industri padat karya.

Perlu diwaspadai pula bahwa kebijakan tarif baru AS ini bisa meningkatkan serbuan produk-produk impor ke pasar domestik. Sangat masuk akal jika produk-produk China, Vietnam, Thailand, dan Kamboja yang terkena tarif impor tinggi di AS mencari pasar baru. Harap dicatat, sebelum perang dagang jilid ke-2 ini, produk-produk jadi China sudah merajai pasar Indonesia dan banyak produk lokal tak mampu bersaing.  

Guncangan di sektor finansial juga mesti diantisipasi. Ketika bursa saham kita libur, berbagai indeks saham Asia Tenggara rontok menyusul pengumuman tarif Trump. Mata uang kawasan juga cenderung melemah. Padahal, rupiah tengah tertekan hebat dan telah menjelang level keramat Rp 17.000 per dollar. 

Perlu dicatat, pedagangan dengan AS menghasilkan surplus terbesar, yani US$ 9,5 miliar atau sekitar Rp 157 triliun di tahun 2024 lalu. Gangguan terhadap surplus neraca dagang akan menekan rupiah.

Bagikan

Berita Terbaru

Bantu Kesehatan Mental dengan Layanan Digital
| Minggu, 18 Mei 2025 | 14:00 WIB

Bantu Kesehatan Mental dengan Layanan Digital

Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mental meningkat.                                                

Arah Bank Digital ke Kredit Mini
| Minggu, 18 Mei 2025 | 13:00 WIB

Arah Bank Digital ke Kredit Mini

Bank digital berlomba-lomba membidik kredit mini. Tapi, mayoritas menyasar debitur yang ada dalam ekosistem induk usaha.

Diganjar Rating idAA+/Stable, Begini Gambaran Kondisi Keuangan dan Likuiditas INDF
| Minggu, 18 Mei 2025 | 10:52 WIB

Diganjar Rating idAA+/Stable, Begini Gambaran Kondisi Keuangan dan Likuiditas INDF

Mayoritas analis masih memberikan rekomendasi beli saham INDF, namun return potential-nya sudah tipis.

Profit 27,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (18 Mei 2025)
| Minggu, 18 Mei 2025 | 09:04 WIB

Profit 27,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (18 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,04% jika menjual hari ini.

Memilih Jalan Aman antara Pinjol dan Bank Digital
| Minggu, 18 Mei 2025 | 09:00 WIB

Memilih Jalan Aman antara Pinjol dan Bank Digital

Bank digital dan pinjol sama-sama hadir di ponsel, tapi tidak sama risikonya, lo. Pelajari kelebihan dan kekurangannya!

Saham IDX80 jadi Underlying Waran Terstruktur, Strategi Trading Harus Jitu
| Minggu, 18 Mei 2025 | 08:05 WIB

Saham IDX80 jadi Underlying Waran Terstruktur, Strategi Trading Harus Jitu

Penerbit waran terstruktur segera menerbitkan produk anyar dengan underlying saham-saham anggota indeks IDX80. 

Paus dan Trump
| Minggu, 18 Mei 2025 | 05:05 WIB

Paus dan Trump

​Presiden Amerika Donald Trump langsung mengungkapkan keinginan untuk segera bertemu dengan Paus Leo XIV. 

IHSG Menguat 4% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Jawara Periode 14-16 Mei 2025
| Minggu, 18 Mei 2025 | 05:00 WIB

IHSG Menguat 4% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Jawara Periode 14-16 Mei 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 4,01% dalam tiga hari perdagangan sepekan periode 14-16 Mei 2025.

Bermain Biar Masa Dewasa Tetap Bahagia
| Minggu, 18 Mei 2025 | 04:50 WIB

Bermain Biar Masa Dewasa Tetap Bahagia

Melestarikan permainan tradisional menjadi alasan komunitas bermain kini bermunculan. Selain dapat kegembiraan dari bermain juga bikin sehat.

 
Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien
| Minggu, 18 Mei 2025 | 04:30 WIB

Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien

Operasional gerai yang lebih efisien menjadi kunci sektor ritel tetap bertumbuh. Namun, sejumlah tantangan menanti di depan mata. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler