Grammarly Raih Valuasi hingga US$ 13 M, Bukti Tingginya Permintaan AI untuk Menulis

Kamis, 18 November 2021 | 13:28 WIB
Grammarly Raih Valuasi hingga US$ 13 M, Bukti Tingginya Permintaan AI untuk Menulis
[ILUSTRASI. Artificial intelligence.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Grammarly, pembuat piranti lunak dengan kecerdasan artifisial (AI) yang membantu meningkatkan kemampuan menulis, berhasil mencapai valuasi senilai US$ 13 miliar. Valuasi sebesar itu, yang setara dengan Rp 184,9 triliun lebih, menggarisbawahi permintaan yang sangat tinggi akan software AI yang menyediakan bantuan menulis.

Pertama kali meluncur dalam model bisnis freemium pada 2015, Grammarly menikmati lonjakan valuasi dalam beberapa tahun saja. Grammarly kini memiliki jutaan pengguna setiap setiap harinya. Basis pelanggan Grammarly termasuk perusahaan raksasa, seperti Zoom Video Communications Inc, Cisco Systems Inc , Dell Technologies Inc dan Expedia Group Inc.

Dalam putaran pendanaan sebelumnya, pada 2019, Grammarly mengatakan layanannya saat ini digunakan sekitar 30 juta orang setiap hari. Valuasi yang diraih Grammarly dalam putaran pendanaan itu lebih dari $ 1 miliar.

Baca Juga: Tebar gimmick demi dongkrak harga saham & valuasi, ini rapor bank digital dari OJK

Sedangkan dalam putaran terakhir, dengan menyandang valuasi hingga US$ 13 miliar, Grammarly menggalang dana segar hingga US$ 200 juta, atau setara Rp 2,8 triliun lebih. Pemodal di putaran tersebut dipimpin oleh Baillie Gifford dan dana serta akun yang dikelola oleh BlackRock Inc.

Startup itu tidak memiliki rencana untuk go public, Chief Executive Officer Brad Hoover mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Didirikan pada tahun 2009 oleh Max Lytvyn, Alex Shevchenko dan Dmytro Lider, Grammarly awalnya berfokus pada produk berbasis langganan. Kecerdasan buatan yang dirancang Grammarly bertujuan untuk membantu siswa dengan tata bahasa dan ejaan dalam tulisan yang mereka buat.

Baca Juga: Obligasi global akan terserap dengan baik di tengah likuiditas tinggi

Grammarly menggunakan machine learning untuk membantu penggunanya tidak hanya dalam penulisan mendasar, tetapi juga pemeriksaan ejaan, tata bahasa, nada bahasa, dan konteks.

Sejak diluncurkan, Grammarly telah membangun banyak produk, termasuk Grammarly Business, yang membantu perusahaan besar di berbagai fungsi termasuk penjualan dan pemasaran. Beberapa layanan lainnya termasuk mendeteksi plagiarisme.

Startup ini juga baru-baru ini menjalin kemitraan dengan Samsung Electronics, dan di bawah kesepakatan itu, saran penulisan Grammarly akan diintegrasikan dengan keyboard smartphone perusahaan Korea Selatan. Itu akan memungkinkan pelanggan Samsung untuk menggunakan alat Grammarly, tanpa harus menginstal aplikasi.

Grammarly juga memiliki aplikasi desktop untuk sistem operasi Windows Microsoft Corp dan Mac Apple Inc.

Selanjutnya: Harga Bensin Lebih Mahal 60% dari Tahun Lalu, AS Minta Sekutu Lepas Cadangan Minyak

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

INDEKS BERITA

Terpopuler