ILUSTRASI. Evergrande Cultural Tourism City yang sempat mangkrak, di Taicang, Provinsi Jiangsu, China, 22 Oktober 2021. REUTERS/Xihao Jiang
Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID -SHANGHAI/BEIJING. Regulator di China meningkatkan upaya untuk mendorong lembaga keuangan menyaluran pinjaman ke proyek-proyek properti yang masih memenuhi syarat. Sektor properti di Tiongkok kini menghadapi risiko baru berupa meluasnya aksi boikot pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), yang pembangunan fisiknya tak kunjung selesai.
Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC) pada Minggu mengatakan bahwa bank harus memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang, jika masuk akal.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.