Harga Batubara Kembali Melejit Meski Ada Pelonggaran Ekspor

Rabu, 19 Januari 2022 | 04:30 WIB
Harga Batubara Kembali Melejit Meski Ada Pelonggaran Ekspor
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih panas di awal 2022 ini.Selasa (18/1) harga batubara kontrak pengiriman Maret 2022 di ICE Newcastle di level US$ 200 per ton, naik 0,76% dari hari sebelumnya. Ini artinya secara year to date harga emas hitam ini naik 43,37%.

Kenaikan harga batubara kembali terjadi lantaran kebijakan pemerintah Indonesia melarang ekspor. Belum semua perusahaan boleh kembali melakukan ekspor . 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia dilakukan karena krisis pasokan dalam negeri. "Tingginya harga batubara juga didukung masih besarnya permintaan batubara secara global lantaran krisis energi," ujar dia, kemarin. 

Baca Juga: Emiten Batubara Menanti Pembukaan Ekspor

Research & Development ICDX Girta Yoga menambahkan, pasokan batubara masih rendah meski pada 13 Januari lalu pemerintah sudah mengijinkan tujuh perusahaan batubara kembali ekspor. "Larangan ekspor batubara belum sepenuhnya dicabut. Artinya ada potensi kembali diberlakukan moratorium ekspor batubara," kata dia.

Kendati begitu, Ibrahim meyakini kenaikan harga ini hanya sementara. Pasalnya, larangan ekspor tidak akan berlarut-larut. Ditambah lagi, China dan India sudah mulai memproduksi batubara. Tapi, ia belum dapat memperkirakan seberapa lama harga batubara bertahan di level tinggi tahun ini. Terbuka peluang harga batubara masih tetap tinggi di kuartal II-2022. 

Sebab, tingginya harga gas alam di Eropa mendorong pembangkit listrik kembali menggunakan batubara. Namun Yoga mengamini kenaikan harga batubara hanya sementara. "Jika ada kejelasan kebijakan ekspor batubara dan pasokan kembali stabil harga batubara bisa melandai," proyeksi dia. 

Yoga memperkirakan hingga kuartal I-2022, harga batubara berpotensi bertahan di US$ 250-US$ 275 per ton. Namun bila ekspor batubara dibuka, maka harga batubara berpotensi turun ke support di US$ 175-US$ 200 per ton.

Ibrahim memprediksi harga batubara akan berada di kisaran US$ 90-US$ 150 per ton sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Harga Batubara Menguat 42% Sejak Awal Tahun

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA