Harga Energi Terdorong Geopolitik dan Kondisi Ekonomi

Jumat, 09 Agustus 2024 | 06:00 WIB
Harga Energi Terdorong Geopolitik dan Kondisi Ekonomi
[ILUSTRASI. Perahu nelayan mencari ikan di sekitar platform pengeboran minyak (rig) Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina Hulu Energi di kawasan perairan utara Karawang, Jawa Barat, Minggu (6/9). Harga minyak mentah dunia turun akibat kelebihan pasokan minyak. Senin (7/9), harga minyak mentah jenis west Texas Intermediate (WTI), sempat turun ke posisi US$ 38,55 per barel dan mencapai titik terendah sejak Juli 2020. KONTAN/Barly Haliem]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi masih dalam bayang-bayang koreksi. Meski permintaan diproyeksi naik jelang akhir tahun, tetapi ketidakpastian ekonomi global akan menghantui harga komoditas ini. 

Berdasarkan Bloomberg, harga minyak WTI berada di US$ 75,43 per barel pada Kamis (8/8), turun 1,15% dalam sepekan. Tapi secara harian, minyak mentah naik tipis 0,09%. Harga gas alam berada di US$ 2,07 per MMBtu pada Kamis (8/8), melemah 1,67% secara harian. Tapi sepekan gas alam masih menguat. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menengok Saham BABY yang Naik Turun Bak Tak Terkendali, Investor Kudu Hati-Hati
| Kamis, 05 Desember 2024 | 09:35 WIB

Menengok Saham BABY yang Naik Turun Bak Tak Terkendali, Investor Kudu Hati-Hati

Laju kenaikan harga saham PT Multitrend Indo Tbk (BABY) dimulai usai harganya terjerembab ke Rp 81 pada awal Mei 2024.

Bisnis Pakuwon Jati Masih Kokoh
| Kamis, 05 Desember 2024 | 08:20 WIB

Bisnis Pakuwon Jati Masih Kokoh

Menakar prospek kinerja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di tengah tantangan dan peluang di industri properti

Investasi Emas Masih Menjanjikan Cuan di Tahun Depan
| Kamis, 05 Desember 2024 | 08:12 WIB

Investasi Emas Masih Menjanjikan Cuan di Tahun Depan

Prospek harga emas diprediksi masih mengkilap di tahun depan dan masih menarik untuk menjadi instrumen investasi dalam jangka panjang.

Saham BRIS Terus Menghijau, Mayoritas Sekuritas Sematkan Rekomendasi yang Senada
| Kamis, 05 Desember 2024 | 08:07 WIB

Saham BRIS Terus Menghijau, Mayoritas Sekuritas Sematkan Rekomendasi yang Senada

Di saat saham empat bank terbesar di Indonesia, terutama pelat merah luluh lantak didera aksi jual investor asing, kondisi BRIS malah sebaliknya.

Diversifikasi, DOID Akuisisi Tambang Tembaga dan Seng
| Kamis, 05 Desember 2024 | 08:01 WIB

Diversifikasi, DOID Akuisisi Tambang Tembaga dan Seng

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengakuisisi perusahaan tambang tembaga dan seng asal Australia, 29Metals Limited. 

IHSG Rebound Ditopang Saham-Saham Prajogo Pangestu, Bank Big Caps Ikut Menghijau
| Kamis, 05 Desember 2024 | 07:45 WIB

IHSG Rebound Ditopang Saham-Saham Prajogo Pangestu, Bank Big Caps Ikut Menghijau

Masih terlalu dini untuk menilai bahwa saat ini sudah terjadi window dressing di saham-saham Prajogo Pangestu dan emiten bank big caps.

Aturan Danantara Bakal Mengikuti Pasar Modal
| Kamis, 05 Desember 2024 | 07:15 WIB

Aturan Danantara Bakal Mengikuti Pasar Modal

Presiden Prabowo Subianto menitahkan aturan teknis Danantara mengikuti aturan pasar modal dan governance yang benar.

Investasi Asing Tembus Rp 654,4 Triliun
| Kamis, 05 Desember 2024 | 07:00 WIB

Investasi Asing Tembus Rp 654,4 Triliun

Realisasi investasi sepanjang tahun ini hingga September kemarin adalah sudah tembus sebanyak Rp 1,261,43 triliun.

Investasi Stabil, Aset Dana Pensiun Semakin Tambun
| Kamis, 05 Desember 2024 | 06:45 WIB

Investasi Stabil, Aset Dana Pensiun Semakin Tambun

Pemilihan investasi yang konservatif menjadi salah satu penyebab masih bertumbuhnya aset dana pensiun di tengah fluktuasi pasar modal.

Proyek Hilirisasi Bakal Mengerek Penyaluran Kredit Korporasi Tahun Depan
| Kamis, 05 Desember 2024 | 06:40 WIB

Proyek Hilirisasi Bakal Mengerek Penyaluran Kredit Korporasi Tahun Depan

Kredit perbankan ke industri pengolahan per Oktober 2024 mencapai Rp 1.145,3 triliun, berkontribusi 15,11% terhadap total kredit perbankan​

INDEKS BERITA

Terpopuler