Harga Saham BLUE Naik Ratusan Persen Sejak IPO, Ini Profil dan Strategi Blueprint

Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:40 WIB
Harga Saham BLUE Naik Ratusan Persen Sejak IPO, Ini Profil dan Strategi Blueprint
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) dalam waktu dua pekan setelah initial public offering (IPO) meroket hingga 546%.

Meski belakangan turun dan bertengger di harga Rp 660 per saham pada perdagangan kemarin, saham BLUEmasih memberikan keuntungan dari capital gain hingga  407,69% sajak IPO. 

Asal tahu saja, saham BLUE ditawarkan di harga Rp 130 per saham saat IPO. 

Berkah Prima Perkasa atau biasa dikenal dengan merek Blueprint, pertama kali didirikan pada 13 Juli 2014 dan baru beroperasi secara komersial pada November 2014.

Emiten yang kantornya terletak di Komplek Ruko Sunter ini fokus pada perdagangan besar perlengkapan komputer dan alat-alat tulis, serta kegiatan jasa penunjang percetakan.

Saat ini, Blueprint masih fokus bergerak di usaha utamanya, yakni penyediaan dan distribusi produk tinta isi ulang. Emiten ini juga menjalankan jasa percetakan tekstil.

Awal mulanya, Blueprint memberikan solusi bagi para konsumen pengguna printer di segala sektor, baik dari sektor ritel, UKM, perusahaan, industri, hingga pemerintah.

Ketika kebutuhan data meningkat dan sektor ritel butuh mencetak hasil kerja sehari-hari, Blueprint unjuk gigi karena memberikan jasa dan produk yang efisien.

Blueprint memutuskan menjual saham perdana di pasar modal lewat initial public offering (IPO) dan mengantongi dana segar Rp 21,84 miliar.

Dengan permodalan lebih kuat, Blueprint berharap bisa leluasa berinovasi.

Direktur Utama Berkah Prima Perkasa Herman Tansri menjelaskan, produk tinta masih menjadi produk yang paling memberikan kontribusi paling besar dalam penjualan perusahaan.

"Produk-produk tinta terbagi menjadi beberapa jenis yakni tinta isi ulang, cartridge, tinta sublime, serta tinta art paper yang bisa digunakan untuk segala jenis kebutuhan printing, seperti mencetak dokumen, brosur, materi design hingga masterfilm offset," jelas dia saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/7).

Kemudian, penjualan juga disumbang produk kertas injkjet, kertas foto, dan kertas printable film. Produk lainnya yakni toner catridge dan powder, kertas thermalprinter thermal dan lainnya.

Setelah cukup lama berjibaku dengan menjual produk-produk jasa penunjang percetakan, Herman melihat, peluang percetakan tekstil sedang naik daun.

Asal tahu saja, Blueprint sudah banyak melayani cetak tekstil poliester setahun belakangan dan mampu menyumbang 5% dari total penjualan di 2018.

Sebagai salah satu strategi ekspansi, Blueprint menyasar jasa cetak bahan katun biasa maupun elastis.

Herman menuturkan, dalam jasa percetakan tekstil katun, Blueprint hanya membutuhkan mesin saja, karena sebelumnya sudah punya produk tinta yang berkualitas.

Blueprint hanya perlu menyiapkan tinta dan mesin untuk mencetak. Sedangkan pelanggan datang dengan membawa kain dan desainnya.

Saat ini Blueprint memiliki lima mesin cetak tekstil yang sudah tersedia, dengan nilai investasi sebesar Rp 3 miliar–Rp 4 miliar.

Utilisasi keseluruhan mesin di pabrik yang berlokasi di Sunter ini mencapai 70% dan mampu memproduksi 30.000 lembar kain per bulan.

Blueprint menargetkan sepanjang tahun ini pertumbuhan kinerja bisa mencapai hingga 7%.

Salah satu strategi yang akan dilakukan Blueprint adalah meningkatkan utilisasi serta penambahan mesin jasa percetakan tekstil.

"Saat ini strategi kami mayoritas melanjutkan penambahan varian produk baru dan juga konsentrasi di bisnis cetak tekstil dan POS," jelas Herman.

Sederhananya, produk POS ini berbentuk perangkat lunak (software) yang dapat menyediakan solusi bagi manajemen restoran dan ritel untuk mesin pembayaran.

Blueprint mengklaim, dapat memberikan harga yang terjangkau dan fitur yang lengkap.

Dari mesin-mesin yang sebelumnya sudah ada, Blueprint berencana menambah tiga shift dan memaksimalkan volume produksinya.

Dengan demikian produksi bisa mencapai dua kali lipat dari kapasitas saat ini, atau sekitar 60.000 lembar kain per bulan.

Dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 15 miliar di tahun ini, Blueprint akan mendatangkan dua mesin cetak tekstil katun elastis. Dengan penambahan mesin dan shift, kontribusi bisnis cetak kain ditargetkan meningkat menjadi 10%–11%.

Perusahaan ini juga akan menambah lini produk dalam bentuk kertas thermal dan printer thermal portable untuk keperluan POS yang digadang-gadang akan diluncurkan pada Januari 2020 atau enam bulan setelah IPO.

Jadi bisnis ini belum bisa berkontribusi pada penjualan tahun ini. Namun, Herman tidak mau membeberkan nilai investasi untuk keperluan ini.

Selama lima tahun Blueprint melayani jasa percetakan, tentunya ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.

Herman menyebutkan, tantangan terberat adalah menghadapi agenda politik, karena banyak diler menahan pemesanan. Herman mengakui, ada pelambatan bisnis di kuartal I-2019 lalu.

Hingga Mei, kinerja Blueprint bergeliat. Penjualan naik 2,87% year on year menjadi Rp 41,7 miliar. Sedangkan laba kotornya naik menjadi Rp 9,9 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:20 WIB

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026

PTPPdi 2026 bakal fokus pada pengembangan usaha proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun EPC

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

INDEKS BERITA

Terpopuler