Hibernasi Bisnis Usai?

Rabu, 13 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Hibernasi Bisnis Usai?
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Oktober biasanya menjadi bulan penting bagi para pengelola perusahaan. Sampai Desember nanti mereka akan sibuk mereview kinerja perusahaan tahun ini, lalu mencanangkan target baru tahun depan sekaligus strategi untuk mencapainya.

Berbeda dengan kondisi dunia usaha pada kuartal terakhir 2020 lalu yang masih pekat oleh kabut suram pandemi Covid-19, pada awal triwulan terakhir tahun ini boleh dibilang sinar mentari telah  menembus kabut dan mulai menunjukkan cerahnya pemandangan.

Setelah sempat meroket pada Juli-Agustus lalu, kasus Covid-19 di tanah air telah sangat melandai.

Dunia usaha umumnya menyambut perkembangan terbaru ini dengan gembira. Dari pengemudi ojek online sampai petinggi korporasi umumnya sama-sama mengendus tanda-tanda pemulihan ekonomi. Wacana transisi status pandemi ke endemi yang mulai marak mengemuka dalam perbincangan umum ikut menyulut optimisme tersebut.

Ya, pemulihan ekonomi pasca  Covid-19 tentu merupakan kabar baik yang sama-sama kita nantikan.

Namun, perlu diingat bahwa pemulihan kondisi ekonomi tidak berarti otomatis menyelesaikan berbagai masalah bisnis yang ada.

Diakui atau tidak, pandemi Covid-19 selama satu setengah tahun terakhir ini relatif memudahkan para pengelola usaha menyusun alasan penurunan kinerja perusahaan yang mereka kendalikan.

Covid-19 seolah telah memberikan legitimasi kepada para bos perusahaan untuk memotong gaji karyawan, menunda promosi, bahkan mengurangi jumlah karyawan sebagai strategi defensif perusahaan.

Lafal “gara-gara pandemi Covid-19” seolah telah menjadi mantra ampuh yang mampu menyihir berbagai pihak untuk memaklumi penerapan strategi bisnis miskin kreativitas semacam itu.

Nah, kini, kalau benar pemulihan ekonomi sudah di depan mata, mestinya argumen terkait Covid-19 untuk memohon permakluman pemangku kepentingan tak lagi bisa dipakai sering-sering dalam penyusunan rencana bisnis tahun depan.

Minggu lalu seorang siswa SMA di Bogor tewas gara-gara tawuran pada hari pertama sekolah tatap muka. Masalah klise yang tak terdengar selama para siswa belajar online tiba-tiba menyeruak begitu sekolah kembali “normal”.

Jadi, siap-siap saja kalau masalah-masalah dunia usaha yang sempat mengalami hibernasi selama hampir dua tahun pandemi ini akan menagih solusi tak lama lagi.               

Bagikan

Berita Terbaru

Hingga Akhir Maret 2025, APBN Sudah Mencetak Defisit Sebesar Rp 104 Triliun
| Jumat, 16 Mei 2025 | 13:00 WIB

Hingga Akhir Maret 2025, APBN Sudah Mencetak Defisit Sebesar Rp 104 Triliun

Jika penerimaan masih seret, sementara pemerintah tak melakukan penghematan pengeluaran yang masif, defisit APBN 2025 berpotensi lebih dari 3%.

Pertumbuhan Paylater atau BNPL yang Melambat, Diproyeksikan Bakal Berlanjut
| Jumat, 16 Mei 2025 | 12:00 WIB

Pertumbuhan Paylater atau BNPL yang Melambat, Diproyeksikan Bakal Berlanjut

Penurunan paylater mencerminkan sikap kehati-hatian baik dari sisi penawaran (bank dan perusahaan pembiayaan) maupun permintaan.

RUPSLB Hari Ini, Gelael Pratama dan Anthoni Salim Bakal Tambah Modal KFC
| Jumat, 16 Mei 2025 | 11:03 WIB

RUPSLB Hari Ini, Gelael Pratama dan Anthoni Salim Bakal Tambah Modal KFC

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) bakal menerbitkan 533.333.334 saham baru melalui skema private placement.

Wajib Pajak Hasil Ekstensifikasi Menyusut
| Jumat, 16 Mei 2025 | 11:00 WIB

Wajib Pajak Hasil Ekstensifikasi Menyusut

Berdasarkan perhitungan KONTAN, dari data Kemkeu, rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak periode 2020 hingga 2023 mencapai 9,28% per tahun.

Saham Central Omega (DKFT) Sudah Naik Lebih dari 90%, Diprediksi Bisa Terus Menguat
| Jumat, 16 Mei 2025 | 10:00 WIB

Saham Central Omega (DKFT) Sudah Naik Lebih dari 90%, Diprediksi Bisa Terus Menguat

Central Omega Resources disebut memproduksi bijih nikel kadar tinggi, bersiap mendapatkan keuntungan dari harga premium di pasar domestik.

Emiten Farmasi Mencatatkan Kinerja Bervariasi, Begini Kata Analis
| Jumat, 16 Mei 2025 | 08:54 WIB

Emiten Farmasi Mencatatkan Kinerja Bervariasi, Begini Kata Analis

Valuasi KLBF dan SIDO masih menarik dan dapat dinilai undervalued dibandingkan emiten lain di bidang serupa. 

Sukuk Ritel SR022 Mulai Ditawarkan, Kupon 6,45%-6,55%, Begini Kata Analis
| Jumat, 16 Mei 2025 | 08:46 WIB

Sukuk Ritel SR022 Mulai Ditawarkan, Kupon 6,45%-6,55%, Begini Kata Analis

Dalam menentukan imbal hasil, pemerintah mempertimbangkan strategi pembiayaan pemerintah, tingkat suku bunga pasar dan yield SBN. 

Cuan 28,36% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (16 Mei 2025)
| Jumat, 16 Mei 2025 | 08:46 WIB

Cuan 28,36% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (16 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (16 Mei 2025) 1 gram Rp 1.891.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,6% jika menjual hari ini.

Basis Saham Diperluas, Waran Terstruktur Berpotensi Lebih Ramai
| Jumat, 16 Mei 2025 | 08:36 WIB

Basis Saham Diperluas, Waran Terstruktur Berpotensi Lebih Ramai

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperluas underlying atau dasar untuk penerbitan waran terstruktur menjadi IDX80

Peluang dari Aksi Kocok Ulang MSCI
| Jumat, 16 Mei 2025 | 08:33 WIB

Peluang dari Aksi Kocok Ulang MSCI

Bobot saham-saham Indonesia di indeks global seperti, Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index terus menyusut. 

INDEKS BERITA

Terpopuler