Hingga Mei, Radiant Utama Interinsco (RUIS) Sudah Mengapit 92% Target Kontrak Setahun

Jumat, 28 Juni 2019 | 14:26 WIB
Hingga Mei, Radiant Utama Interinsco (RUIS) Sudah Mengapit 92% Target Kontrak Setahun
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Radiant Utama Interinsco Tbk masih optimistis mampu melanjutkan kinerja positif pada semester kedua tahun ini. Per akhir Mei 2019, mereka sudah menggenggam kontrak senilai Rp 3,3 triliun setara 92% dari total target kontrak tahun ini sebesar Rp 3,6 triliun.

Direktur Utama PT Radiant Utama Interinsco Tbk, Sofwan Farisyi, mengatakan hingga kuartal pertama tahun ini total kontrak yang sudah di tangan (order book) sebesar Rp 4,5 triliun. Perinciannya, sebesar 56% merupakan kontrak operation support, 36% berasal dari agency and offshore support, dan 7% dari inpection.

Pada tahun ini, emiten berkode saham RUIS di Bursa Efek Indonesia ini akan mengembangkan bisnis jasa penyedia dan pengoperasian mobile offshore production unit (MOPU). Bahkan, mereka sudah menandatangani salah satu kontrak dengan Santos Pty Ltd senilai US$ 90,3 juta untuk jangka waktu lima tahun. “Pekerjaan ini akan dimulai pada Maret 2020,” kata dia, Kamis (27/6).

Untuk mengembangkan MOPU, Radiant Utama mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 17,2 juta. Adapun hingga Mei 2019 sudah terserap sebesar US$ 5 juta. Dana belanja modal ini berasal dari utang sindikasi perbankan senilai US$ 16,4 juta. Sebelumnya, RUIS sudah menggarap proyek di Blok Madura Offshore, yakni untuk Lapangan Maleo dan Lapangan Peluang. Tahun ini, mereka bakal menggarap lapangan baru yakni Meliwis. Oleh sebab itu,  RUIS membutuhkan dana untuk menambah alat-alat baru.

Radiant Utama juga terus memperluas kesempatan untuk lini bisnis inspection and agency di luar segmen minyak dan gas. Selain itu, RUIS masih mengawal bisnis pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), mengincar proyek pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm), solar panel, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Membagikan dividen

RUIS sedang mengikuti tender proyek independent power producer (IPP) sebesar 10 MW di Kalimantan Barat dan proyek pembangkit listrik berkapasitas 5 MW di Sumatra. Untuk pembangkit solar panel, Radiant Utama mengantongi kontrak untuk pengerjaan pembangkit listrik berkapasitas 2 MW.

Sementara itu, pemegang saham RUIS menyetujui pembagian dividen Rp 4,6 miliar atau Rp 6 per saham. Jumlah itu setara 17% dari total laba bersih 2018.

Direktur PT Radiant Utama Interinsco Tbk, Muhammad Hamid, menyebutkan besaran dividen itu meningkat dari tahun sebelumnya Rp 5 per saham. “Jadi Rp 4,6 miliar untuk dividen, sementara Rp 1,4 miliar untuk dicadangkan dan Rp 21 miliar sebagai laba di tahan,” ujar dia.

Pada tahun ini, RUIS membutuhkan investasi cukup besar untuk pengembangan bisnis. Tahun lalu, laba bersih RUIS senilai Rp 27,05 miliar, naik 29,30% dibandingkan tahun 2017 senilai Rp 20,92 miliar. Di sepanjang 2018, RUIS mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,29 triliun, tumbuh 14,15% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,13 triliun.

Pada tahun ini, Radiant Utama membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp 1,6 triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini, RUIS mengantongi pendapatan sebesar Rp 335,26 miliar. Jumlah itu naik 19,24% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 281,17 miliar.

Adapun lini bisnis operation support services menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 209,67 miliar, meningkat 30,53% yoy. Kemudian segmen agency and offshore services berkontribusi senilai Rp 72,53 miliar, naik 19,14% (yoy). Sedangkan segmen inspection menyumbang Rp 52,94 miliar dan sisanya dari bisnis lain. Laba bersih RUIS di kuartal I-2019 juga naik 40,04% menjadi Rp 7,10 miliar ketimbang periode sama tahun lalu Rp 5,07 miliar.

Hamid bilang, prospek sektor migas yang positif serta perkembangan MOPU di area Meliwis meningkatkan kontrak yang didapat. RUIS berharap peningkatan kontrak ini berpengaruh positif terhadap kinerja hingga tutup tahun 2019. Per Maret 2019, RUIS menggenggam kontrak Rp 4,5 triliun meningkat 125% dari perolehan kontrak pada kuartal empat tahun lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Pinjaman Online Hanya Saat Kondisi Betul-Betul Darurat
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 16:06 WIB

Pinjaman Online Hanya Saat Kondisi Betul-Betul Darurat

Pinjaman online tak direkomendasikan untuk kebutuhan keuangan apapun. Tapi, bukan berarti haram memanfaatkan fasilitas ini.

Belajar dari Aster, Mengidentifikasi Wash Trading yang Bikin Investor Kripto Merugi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 10:39 WIB

Belajar dari Aster, Mengidentifikasi Wash Trading yang Bikin Investor Kripto Merugi

Kewaspadaan dan literasi analisis tetap menjadi kunci utama untuk bertahan dan meraih keuntungan yang berkelanjutan di kripto.

Merger BUMN Karya, Ini Efeknya ke Saham ADHI dan PTPP
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:06 WIB

Merger BUMN Karya, Ini Efeknya ke Saham ADHI dan PTPP

Proses merger akan berlanjut pada penggabungan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP Tbk (PTPP) yang diharapkan bisa selesai di 2026.

Menakar Prospek Kinerja dan Saham UNTR, Tertolong Emas tapi Masih Tertekan Batubara
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 08:08 WIB

Menakar Prospek Kinerja dan Saham UNTR, Tertolong Emas tapi Masih Tertekan Batubara

Harga emas yang lebih tinggi mendorong revisi naik estimasi laba bersih UNTR untuk tahun 2025–2027 sebesar 5%–7%.

IHSG Naik Kencang Setelah Mengalami Tekanan Pekan Lalu, Sinyal Pemulihan?
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:52 WIB

IHSG Naik Kencang Setelah Mengalami Tekanan Pekan Lalu, Sinyal Pemulihan?

Sejumlah faktor, yakni kondisi fiskal, daya beli, dan kinerja laba korporasi yang masih lesu menjadi perhatian investor institusi.

KAI dan PLN Menggarap Elektrifikasi Jalur Kereta
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:47 WIB

KAI dan PLN Menggarap Elektrifikasi Jalur Kereta

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebutkan elektrifikasi menjadi bagian dari upaya modernisasi perkeretaapian nasional.

Negosiasi Pertamina dan  SPBU Swasta Belum Tuntas
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:44 WIB

Negosiasi Pertamina dan SPBU Swasta Belum Tuntas

Negosiasi ini menggantikan mekanisme lelang yang semula digunakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan BBM di SPBU swasta.

Hilirisasi Energi Jangan Setengah Hati dan Berhenti di Peta Jalan
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:38 WIB

Hilirisasi Energi Jangan Setengah Hati dan Berhenti di Peta Jalan

Selama puluhan tahun Indonesia terjebak dalam lingkaran "kutukan SDA". Kekayaan alam melimpah ruah, tetapi miskin nilai tambah dan  teknologi.

Babak Baru Diplomasi Ekonomi di Tengah Kecamuk Perang Dagang
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:31 WIB

Babak Baru Diplomasi Ekonomi di Tengah Kecamuk Perang Dagang

Pemerintah Indonesia kembali aktif dalam pergaulan internasional, termasuk negosiasi dagang dengan sejumlah negara

Setahun Pemerintahan Prabowo, Bisnis Tambang Bakrie dan Djokosoetono Gencar Ekspansi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 07:15 WIB

Setahun Pemerintahan Prabowo, Bisnis Tambang Bakrie dan Djokosoetono Gencar Ekspansi

Di masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2024 lalu, Aburizal Bakri duduk dalam jajaran Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran.

INDEKS BERITA

Terpopuler