Hingga September, Radiant Utama (RUIS) mengantongi kontrak baru Rp 1,82 triliun

Kamis, 01 November 2018 | 08:30 WIB
Hingga September, Radiant Utama (RUIS) mengantongi kontrak baru Rp 1,82 triliun
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September tahun ini, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) telah memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,82 triliun.

Emiten berkode saham RUIS di Bursa Efek Indonesia ini membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun sepanjang 2018, naik 38,89% dibandingkan perolehan kontrak baru pada 2017 sebesar Rp 1,8 triliun.

"Kontrak terbesar diperoleh dari jasa penunjang industri migas dengan klien perusahaan kontraktor migas besar yang beroperasi di Indonesia," kata Direktur Utama Radiant Utama Sofwan Farisyi.

Pada pemberitaan sebelumnya, perusahaan ini tengah mengejar kontrak berskala besar. Misalnya, RUIS mengincar setidaknya 2-3 tender di Blok Mahakam.

Sofwan bilang, RUIS telah mendapatkan beberapa kontrak besar hingga September 2018. "Beberapa kontrak lainnya sedang menunggu proses pengumuman pemenang tender yang rencananya akan dilakukan pada kuartal terakhir tahun ini," ujar dia.

Radiant Utama tengah mengikuti beberapa tender untuk proyek yang akan dimulai pada 2019. Saat ini, Sofwan bilang perusahaan yang dipimpinnya masih banyak mendapatkan kontrak dari sektor migas.

Melihat tren industri migas yang terus meningkat, dia menargetkan pada tahun depan perusahaan ini dapat memperoleh pertumbuhan perolehan kontrak sebesar 10% hingga 15% ketimbang 2018.

Ia menilai untuk sektor migas domestik, dengan berakhirnya kontrak konsesi atau proses peralihan blok migas yang besar, Radiant Utama optimistis dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sejalan dengan pertumbuhan bisnis jasa penunjang migas.

“Di sisi lain, kami juga tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian terutama untuk tender-tender yang membutuhkan investasi yang besar,” pungkas Sofwan.

Sementara dalam bisnis usaha energi baru terbarukan (EBT), manajemen RUIS juga optimistis pada tahun mendatang bisnis EBT masih akan terus bertumbuh, mengingat pemerintah yang juga berkomitmen mencapai target bauran energi yang berasal dari EBT pada tahun 2025.

Tahun ini, Radiiant Utama menargetkan kontribusi pendapatan dari sektor EBT mencapai 7% hingga 8% dari total pendapatan perusahaan. Proyeksi pendapatan serupa juga dipatok pada tahun depan.

Sebagai informasi, RUIS mencatatkan kinerja yang cukup baik sepanjang kuartal III 2018. Hingga sembilan bulan di tahun ini, RUIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 953,80 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 844,01 miliar.

Beban pendapatan mencapai Rp 803,97 miliar, tumbuh 13,91% dibandingkan kuartal III 2017 sebesar Rp 705,76 miliar. Alhasil, Radiant Utama mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 18,40 miliar. Jumlah itu melonjak 27,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,38 miliar. “Sejauh ini pendapatan hingga kuartal III 2018 masih on-the track," ujar Sofwan.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler