IHSG dalam Sepekan Bergerak dalam Tekanan

Sabtu, 04 Maret 2023 | 04:25 WIB
IHSG dalam Sepekan Bergerak dalam Tekanan
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak turun. Jumat (3/3), IHSG melemah 0,64% ke 6.813,64. Pelemahan di akhir pekan ini cukup dalam. Padahal IHSG justru tak banyak bergerak  di hari sebelumnya. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, pelemahan IHSG dalam sepekan disebabkan oleh sentimen global. Salah satunya kebijakan moneter The Fed. 

Pekan ini muncul pernyatan salah satu pejabat The Fed yang menyebutkan jika bank sentral AS ini perlu menaikkan bunga 50 bps bulan ini menjadi 5,25%. Ini membuat yield US treasury tenor 10 tahun kembali ke 4%.

Baca Juga: IHSG Tertekan 0,63% ke Level 6 .813 Dalam Sepekan, Cermati Sentimennya

Faktor lain yang menurut Herditya membuat IHSG melemah adalah turunnya harga batubara. "Sejak bulan Februari, pergerakan harga batubara cenderung melemah, sehingga mempengaruhi pergerakan harga saham emiten batubara," jelas dia, kemarin. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan, IHSG bergerak melemah karena merespons data ekonomi China. PMI Caixin Services China naik menjadi 55 pada Februari 2023 dari 52,9 pada bulan sebelumnya. 

Kenaikan tersebut memberi indikasi pencabutan zero Covid policy mendorong mobilitas masyarakat. "Hal tersebut tercermin dari akselerasi pada kinerja industri dan laporan manufaktur," jelas Desy. 

Sementara dari dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa relaksasi pasar modal akan berakhir pada 31 Maret 2023. Sehingga peraturan pasar modal akan kembali normal pada 1 April 2023. Ini membuat investor kembali fokus pada kinerja perusahaan. 

Untuk pekan depan, Desy memperkirakan, IHSG akan berpeluang menguat dengan support 6.775 dan resistance 6.889. Sedangkan Herditya memprediksi IHSG akan bergerak di area support di 6.781 dan resistance di 6.906. 

Pekan depan, investor akan melihat rilis data cadangan devisa dan indeks keyakinan konsumen dalam negeri. Sedangkan dari global masih ada kebijakan moneter The Fed yang cenderung hawkish. "Untuk pekan depan, kami perkirakan, IHSG rawan koreksi," ujar Herditya.

Baca Juga: Asing Banyak Menadah Saham-Saham Ini di Akhir Pekan Saat IHSG Terkoreksi


 

Bagikan

Berita Terbaru

Aksi Premanisme Menyurutkan Niat untuk Berbisnis
| Jumat, 16 Mei 2025 | 06:00 WIB

Aksi Premanisme Menyurutkan Niat untuk Berbisnis

Meski pemerintah sudah membentuk satgas pemberantasan premanisme awal bulan ini justru aksi tersebut makin marak belakangan ini. 

Pebisnis Membutuhkan Peta Jalan Industri Digital
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Membutuhkan Peta Jalan Industri Digital

Ini terjadi seiring penetrasi pengguna yang terus meningkat, pelaku usaha di bidang jasa internet dan infrastruktur digital pun terus menanjak.

Minim Informasi, Petani Tidak Tahu HPP Baru
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Minim Informasi, Petani Tidak Tahu HPP Baru

Masih ada sekitar 40% petani yang belum mendapatkan harga pembelian pemerintah (HPP) saat periode panen raya. 

Penjualan Mobil Listrik Masih Melaju di April
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:40 WIB

Penjualan Mobil Listrik Masih Melaju di April

Merek asal China menempati lima peringkat teratas mobil listrik paling laris selama empat bulan pertama tahun ini.

Tambah Helikopter, HELI Kejar Target 2025
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:15 WIB

Tambah Helikopter, HELI Kejar Target 2025

Pada April lalu, Jaya Trishindo juga sudah melakukan ujicoba penerbangan drone multi-purpose IA-25 di Kepulauan Seribu.

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 0,28% secara harian ke US$ 3.179 per ons troi pada Kamis (15/5). 

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Harga Emas Tengah Konsolidasi Sebelum Kembali Mendaki

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 0,28% secara harian ke US$ 3.179 per ons troi pada Kamis (15/5). 

Penjualan ERAA dan ERAL Bisa Membaik di Kuartal Kedua 2025
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Penjualan ERAA dan ERAL Bisa Membaik di Kuartal Kedua 2025

Sejumlah ekspansi dan berkurangnya tekanan daya beli menjadi pendorong pemulihan kinerja Grup Erajaya

Penjualan ERAA dan ERAL Bisa Membaik di Kuartal Kedua 2025
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Penjualan ERAA dan ERAL Bisa Membaik di Kuartal Kedua 2025

Sejumlah ekspansi dan berkurangnya tekanan daya beli menjadi pendorong pemulihan kinerja Grup Erajaya

Millennium Pharmacon International (SDPC) Membidik Pendapatan Tumbuh 10%
| Jumat, 16 Mei 2025 | 05:10 WIB

Millennium Pharmacon International (SDPC) Membidik Pendapatan Tumbuh 10%

SDPC memprediksi bisnis sedikit sulit terutama di kuartal kedua. Pihaknya optimis kekurangan di kuartal satu akan tertutup di kuartal selanjutnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler