IHSG Diproyeksikan Melemah, Ini Saham yang Menarik Dicermati

Kamis, 23 April 2020 | 05:39 WIB
IHSG Diproyeksikan Melemah, Ini Saham yang Menarik Dicermati
[ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin ke level 4.567,56 pada akhir perdagangan hari ini. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.]
Reporter: Kenia Intan | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (22/4). IHSG ditutup naik 1,46% ke level 4.567,56.

Penopang pergerakan IHSG kemarin adalah saham sektor industri dasar. Indeks saham sektor ini menguat 8,56%. Setelahnya disusul indeks sektor manufaktur yang menguat 3,26% dan indeks sektor infrastruktur, utlilitas, dan transportasi yang naik 2,27%.

Sementara itu, sektor yang memberatkan adalah sektor agrikultur. Indeks sektor agrikultur turun 3,5%. Indeks sektor properti, real estate, konstruksi gedung turun 2,07% dan sektor aneka industri terkoreksi 0,20%.

Baca Juga: Corona Membuat Kemudahan Berbisnis RI Sulit Naik Kelas

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat, penguatan yang terjadi hari ini didorong oleh rebound harga minyak WTI. Sentimen positif juga datang dari rencana peluasan insentif pajak hingga 18 sektor usaha.

Selain itu, peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih menjadi perhatian investor. Pelaku pasar masih cemas meski saat ini jumlah pasien sembuh sudah melampaui jumlah pasien meninggal.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menambahkan, penguatan IHSG kemarin juga ditopang respons investor terhadap potensi penurunan cost of goods sold (COGS) emiten. Potensi penurunan itu dipicu oleh harga minyak mentah yang menurun. Hal ini memicu penguatan pada sektor industri dasar.

Baca Juga: Harga Akuisisi Bank Permata Didiskon Rp 3,93 Triliun, Jika Transaksi Kelar Juni

Untuk hari ini, Hendriko memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. "Resitstance berada pada level 4.670-4.700 dengan support pada area 4.450-4.500," terang dia ketika dihubungi KONTAN, Rabu (22/4).

Kenaikan harga minyak mentah dan penyebaran Covid-19 masih akan mempengaruhi IHSG. Tapi, sentimen tersebut tidak akan membuat indeks saham bergerak naik maupun turun signifikan dalam waktu cepat.

Tidak jauh berbeda, Valdy juga memperkirakan IHSG hari ini bergerak cenderung melemah. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support-resistance 4.450-4.600. Sentimennya, aksi jual bersih (net sell) investor asing yang diprediksi masih berlanjut pada perdagangan hari ini.

Baca Juga: Perusahaan Ini Melewatkan Jatuh Tempo Pembayaran Bunga 13 Seri MTN Sekaligus

"Sebagai informasi, investor asing mencatatkan net sell berturut-turut sejak 14 April 2020, dengan akumulasi net sell sebesar Rp 3.88 triliun," papar Valdy.

Ia menyarankan investor mengamati saham-saham consumer goods. Pasalnya, saham sektor ini relatif belum menguat signifikan kemarin. Misalnya, INDF dan ICBP.

Secara umum, Valdu menyebut trading buy dapat dilakukan pada saham defensif seperti TLKM dan UNVR. Cermati juga peluang speculative buy pada BBNI dan BBCA.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kuartal III-2025 Penjualan Dinilai Sepi, Pemulihan Mitra Adiperkasa (MAPI) Lambat
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 19:56 WIB

Kuartal III-2025 Penjualan Dinilai Sepi, Pemulihan Mitra Adiperkasa (MAPI) Lambat

BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbaru menyebutkan momentum pertumbuhan MAPI memang akan lebih banyak ditopang oleh pembukaan toko baru.

Kaji Legalkan Perusahaan Rokok Ilegal, Ini Strategi Pemerintah Berantas Rokok Ilegal
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 13:39 WIB

Kaji Legalkan Perusahaan Rokok Ilegal, Ini Strategi Pemerintah Berantas Rokok Ilegal

Pemerintah tengah mengkaji pemutihan cukai bagi produsen rokok ilegal dan memberi cukai lebih ringan bagi produsen rokok kecil

Gara-Gara Ogah Buka Data Live Saat Demo, Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 12:58 WIB

Gara-Gara Ogah Buka Data Live Saat Demo, Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

TikTok menolak membuka data karena memiliki kebijakan dan prosedur internal yang mengatur cara menangani dan menanggapi permintaan data

Investasi Bergerak oleh Harapan, Bukan Sekadar Bunga
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:48 WIB

Investasi Bergerak oleh Harapan, Bukan Sekadar Bunga

Ketika kepercayaan terjaga, biaya pembiayaan turun, investasi muncul, pekerjaan tercipta dan mimpi naik kelas menjadi kenyataan yang bisa diraba.

Setop Bancakan BUMN
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:32 WIB

Setop Bancakan BUMN

Jika mekanisme check and balance tidak diperkuat, konsentrasi kewenangan besar di satu posisi bisa memunculkan gaya kepemimpinan yang otoritarian.

Menjelang Libur Akhir Pekan, Cek Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (3/10)
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Cek Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (3/10)

Meski indeks menguat, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sekitar Rp 1,4 triliun.

Ekonomi Belum Matang, Rupiah Jadi Rentan
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:29 WIB

Ekonomi Belum Matang, Rupiah Jadi Rentan

Pergerakan rupiah dalam jangka pendek diperkirakan masih rentan                                     

Masih Merugi, Fast Food Indonesia (FAST) Tutup 19 Gerai KFC
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:26 WIB

Masih Merugi, Fast Food Indonesia (FAST) Tutup 19 Gerai KFC

Imbas penutupan gerai, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawan.​

Pengusaha Bisa Agunkan Patriot Bond ke Himbara
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:25 WIB

Pengusaha Bisa Agunkan Patriot Bond ke Himbara

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, Patriot Bond bersifat tradable dan dapat dijadikan agunan di bank Himbara.​

Utilitas Produksi Tekstil Terus Menciut
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:25 WIB

Utilitas Produksi Tekstil Terus Menciut

Kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih menghadapi tekanan berat pada tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler