IHSG Disetir The Fed, Simak Saham-Saham yang Diburu Asing (31/7)

Kamis, 01 Agustus 2019 | 06:20 WIB
IHSG Disetir The Fed, Simak Saham-Saham yang Diburu Asing (31/7)
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,2% ke level 6.390,51 pada perdagangan Rabu (31/7). Meski menghijau, IHSG masih diwarnai aksi jual oleh investor asing, dengan total net sell Rp 46,02 miliar. 

Meski demikian, ada beberapa saham yang menjadi buruan asing pada perdagangan kemarin. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak beli bersih investor asing yang paling besar, yakni mencapai Rp 223,76 miliar. Harga BBCA sendiri turun 0,48$ menjadi Rp 39.950 per saham, kemarin. 

Sementara itu, saham HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga menjadi buruan asing dengan total beli bersih Rp 160,92 miliar. Lalu, di posisi ketiga, ada saham PT INtiland Development Tbk (DILD) yang meski harganya turun 2,21%, mencetak beli bersih asing sebesar Rp 109,8 miliar. 

Lalu, emiten barang konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencetak beli bersih asing masing-masing sebesar Rp 87,69 miliar dan Rp 76,04 miliar. 

Di posisi keenam, ada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan total beli bersih Rp 72,8 miliar. Lalu, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencetak beli bersih asing Rp 47,9 miliar. 

Saham lainnya yang juga menjadi buruan investor asing yakni, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). 

Bagikan

Berita Terbaru

Perputaran Uang Nataru Bisa Mencapai Rp 100 Triliun
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:11 WIB

Perputaran Uang Nataru Bisa Mencapai Rp 100 Triliun

Dengan asumsi rata-rata satu keluarga pemudik membawa Rp 3,3 juta, maka potensi perputaran uang Rp 91,30 triliun hingga mendekati Rp 100 triliun.

Beragam Mobil Baru Siap Banjiri Pasar Indonesia
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:11 WIB

Beragam Mobil Baru Siap Banjiri Pasar Indonesia

Beberapa agen pemegang merek (APM) otomotif telah mengirim sinyal akan merilis model-model baru pada tahun depan.

PLTU Masih Boleh Beroperasi di Tahun 2060
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:11 WIB

PLTU Masih Boleh Beroperasi di Tahun 2060

Dalam bauran energi pada 2060 tercantum bahwa, porsi energi baru 24,1%, energi terbarukan 49,5%, dan energi fosil + CCS sebesar 26,4%.

Harga Anjlok, Produksi Nikel Bakal Dipangkas
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:11 WIB

Harga Anjlok, Produksi Nikel Bakal Dipangkas

Indonesia akan menekan produksi bijih nikel sebanyak 150 juta ton saja di tahun depan, atau turun sebesar 44,85% dari produksi tahun ini.

Waspada!! PHK Massal di Indonesia Berpotensi Berlanjut hingga Tahun Depan
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:10 WIB

Waspada!! PHK Massal di Indonesia Berpotensi Berlanjut hingga Tahun Depan

Kenaikan upah minimum (UMP) 2025 sebesar 6,5% dan penerapan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% menambah beban industri.

BCA Syariah dan Mega Syariah Memacu Transaksi Digital
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:10 WIB

BCA Syariah dan Mega Syariah Memacu Transaksi Digital

Di tahun depan, BCA Syariah mengaku, akan memperluas jangkauan di dalam negeri dengan menyempurnakan dan melengkapi fitur aplikasi BSya

Bank Asing Memacu Target Penyaluran Kredit di Tahun 2025
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:10 WIB

Bank Asing Memacu Target Penyaluran Kredit di Tahun 2025

Bank yang dikendalikan MUFG Bank, Ltd asal Jepang menargetkan pertumbuhan kredit dua digit pada tahun 2025. 

Lebih Leluasa Menyigi Transaksi Wajib Pajak
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:10 WIB

Lebih Leluasa Menyigi Transaksi Wajib Pajak

Mulai awal 2025, aparat pajak akan lebih mudah periksa jeroan transaksi wajib pajak lewat coretax system

Libur Natal dan Tahun Baru Mengungkit Jumlah Uang Elektronik
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:10 WIB

Libur Natal dan Tahun Baru Mengungkit Jumlah Uang Elektronik

Duit nasabah yang terbenam dalam yang elektronik melesat saat Natal dan Tahun Baru 2025. Hingga Oktober 2024 telah mencapai Rp 4,31 triliun. 

Kebijakan Tarif PPN 12% Lebih Banyak Membebani Kalangan Masyarakat Bawah
| Jumat, 27 Desember 2024 | 03:09 WIB

Kebijakan Tarif PPN 12% Lebih Banyak Membebani Kalangan Masyarakat Bawah

Pemerintah diminta memitigasi secara komprehensif efek penerapan tarif PPN 12% terhadap masyarakat rentan.

INDEKS BERITA

Terpopuler