IHSG Terus Melemah, Ini Sentimen Negatif yang Mengepung Bursa Saham

Selasa, 07 Mei 2019 | 05:52 WIB
IHSG Terus Melemah, Ini Sentimen Negatif yang Mengepung Bursa Saham
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang. Bahkan tiga hari beruntun, IHSG tergerus 3,11% ke level 6.256,35.

Penurunan indeks pun diikuti oleh aksi jual asing. Dalam tiga hari terakhir perdagangan saham, nilai penjualan bersih atau net sell asing mencapai Rp 1,99 triliun.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat, pergerakan IHSG yang terus melemah dari akhir pekan kemarin akibat empat faktor utama.

Satu, sinyal The Federal Reserve (The Fed) yang tidak berencana menurunkan suku bunga acuan. Dua, hasil kinerja emiten kuartal I 2019 juga belum sesuai dengan ekspektasi pasar. Tiga, ada tekanan jual dari asing karena sell on May.

Empat, efek ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap China. Trump menyatakan akan menaikkan tarif impor barang dari 10% menjadi 25%. "Jika ada perang dagang, ekonomi global akan melambat," ujar Hans, Senin (6/5).

Menurutnya, perang dagang akan memukul rata semua sektor secara umum. Kondisi ini membuat nilai tukar menjadi melemah. Lalu, industri yang mengandalkan impor akan terdampak. "Yang bertahan sektor konsumsi, ritel, mobil dan motor," ujar Hans.

Analis Royal Investium Wijen Ponthus menilai, ancaman Trump terhadap Tiongkok hanya menimbulkan efek minor terhadap IHSG. Sebagai contoh, meski pada pembukaan IHSG melorot hingga ke 6.207, IHSG akhirnya bisa ditutup di 6.256.

"Artinya, efek Trump hanya bersifat sementara. Investor melakukan aksi beli lagi menjelang akhir closing market," tandas Wijen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan, pasar waswas lagi dengan ujicoba rudal yang dilakukan Korea Utara. Aksi ini bisa mendorong ketegangan baru di Semenanjung Korea.

Data ekonomi di dalam negeri juga tak meredakan radang dan demam di bursa. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 sebesar 5,07% secara tahunan, lebih kecil dibanding proyeksi pasar 5,2%. Dibanding kuartal IV-2018, laju ekonomi Januari-Maret 2019 melambat.

Muhammad Al Fatih, Analis Samuel Sekuritas, menyorot pelemahan rupiah sebagai sentimen negatif bagi pasar. Sentimen ini berefek pada emiten berbasis ekspor dan impor, serta sektor usaha yang rentan dengan perubahan kurs. Misalnya sektor manufaktur, komoditas dan pertambangan.

Jangka pendek, pasar saham bisa bangkit. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksikan, hari ini IHSG bisa rebound, memanfaatkan koreksi harga selama tiga hari terakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler