Indikator Belanja

Senin, 15 November 2021 | 09:00 WIB
Indikator Belanja
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di awal November 2021 lalu memang mengecewakan. Secara tahunan, kuartal III 2021, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 3,51% dari sebelumnya 7,07% di kuartal kedua. Tapi, di kuartal IV, roda perekonomian bakal kembali melaju cepat.

Konsumsi masyarakat yang pulih bakal menjadi bahan bakar ekonomi di ujung tahun ini. Separuh PDB atau perekonomian kita disumbang oleh konsumsi masyarakat. Periode Juli – September, konsumsi masyarakat hanya tumbuh 1,03%.

Angka ini turun jauh dari pertumbuhan konsumsi di kuartal kedua yang nyaris 6%. Nah, memasuki Oktober dan berlanjut hingga November, kita layak berharap konsumsi masyarakat akan kembali pulih.    

Ramainya pusat perbelanjaan, mulai dari pasar hingga mal, adalah indikator awal laju konsumsi masyarakat itu. Kini, suasana berbagai mal di Jakarta sudah mirip sebelum pandemi. Area parkir penuh, demikian pula restoran-restoran di dalam mal.

Maklum, banyak daerah, kini, telah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu. Artinya, aktivitas masyarakat semakin dilonggarkan.

Yang menarik, tampaknya, masyarakat juga semakin berani berbelanja barang tahan lama (durable goods).

Tengok saja gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, sejak 11 November lalu. Antusiasme masyarakat terhadap pameran otomotif tahunan ini cukup tinggi. Bahkan, di akhir pekan, atrean pengunjung mengular dan areal parkir penuh.   

Para ekonom bilang, keberanian berbelanja bahan tahan lama seperti mobil menjadi pertanda bahwa masyarakat, terutama golongan kelas menengah-atas, memiliki kepercayaan tinggi terhadap prospek ekonomi.

Nah, saat kaum berduit sudah kembali berani berbelanja durable goods, ekonomi akan segera melaju. Tinggal tunggu waktu saja.

Perkembangan terakhir ini seakan mengonfirmasi survei konsumen Bank Indonesia (BI) Oktober lalu. Bulan lalu, Indeks Ekspektasi Konsumen  (IEK) yang menggambarkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang mencapai 134,9. Ini angka tertinggi sejak Januari 2020.   

Tentu, kita berharap, ekonomi segera bangkit seiring pulihnya kepercayaan konsumen. Tapi, di saat yang sama, masyarakat tak boleh abai protokol kesehatan. Jangan sampai Covid kembali meledak dan merusak pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung.                        

Bagikan

Berita Terbaru

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

INDEKS BERITA

Terpopuler