Industri Fintech Lending Sigap Mengalap Berkah Momentum Lebaran

Sabtu, 25 Maret 2023 | 04:10 WIB
Industri Fintech Lending Sigap Mengalap Berkah Momentum Lebaran
[]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski terus diberantas, pinjol ilegal masih bergentayangan. Meski begitu, industri financial technology (fintech) lending memprediksi, akan terus bertumbuh di tahun ini. Momentum puasa dan Lebaran, ketika masyarakat membutuhkan duit dan barang lebih banyak, bakal makin mendongkrak penyaluran pembiayaan fintech lending.

Selain itu secara industri fintech lending sudah berhasil mencetak laba. Berdasarkan data terbaru yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri fintech lending membukukan laba bersih sebesar Rp 50,48 miliar pada Januari 2023. Padahal pada Januari 2022 lalu, masih mencatat kerugian Rp 16,14 miliar. Desember 2022 lalu, industri ini juga masih merugi senilai Rp 41,05 miliar (lihat infografis).

Bukan hanya soal itu, dari sisi tingkat pengembalian pinjaman 90 hari alias TWP90 - salah satu indikator kesehatan fintech- juga sudah di bawah 3%. Itu adalah ukuran tingkat kelalaian penyelesaian kewajiban di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo. 

Baca Juga: Kredivo Holding Dapatkan Pendanaan Seri D Senilai US$ 270 Juta yang Dipimpin Mizuho

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Triyono Gani mengatakan, seiring pemulihan ekonomi, industri fintech jmengalami kemajuan positif. Walaupun angka pertumbuhan tidak akan fantastis, tapi  tetap tumbuh positif.

"Penopangnya ekonomi yang membaik dan semakin terjalinnya kerja sama dengan ekosistem secara saling menguntungkan," kata Triyono, Jumat (24/3).

Co Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, Akseleran menargetkan pertumbuhan penyaluran pinjaman sampai dua kali lipat dibanding tahun lalu yang hampir Rp 3 triliun, menjadi Rp 6 triliun di 2023.

"Pemulihan ekonomi pasca pandemi terus berjalan, sektor usaha kecil dan menengah (UKM) membutuhkan modal kerja lebih banyak seiring pertumbuhan usaha mereka," ujar Ivan.

Namun selama Ramadan, kenaikan  fintech lending produktif biasanya tidak signifikan. Walaupun kebutuhan modal kerja UKM meningkat sehubungan pemenuhan pesanan terkait Lebaran yang meningkat, tapi banyak hari libur sehingga hari kerja efektif berkurang.

"Tapi biasanya yang meningkat signifikan itu fintech lending konsumtif,  banyak masyarakat meningkatkan konsumsinya seperti beli hadiah atau pakaian lebaran, mudik, makanan dan kue dan lainnya," kata Ivan.

Adapun, Co Founder dan CEO Modalku, Reynold Reynold Wijaya mengatakan, saat ini, industri fintech lending berfokus pada profitabilitas. Sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan perusahaan.

"Begitu juga fokus Modalku di tahun ini, yaitu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hal ini didukung dengan kolaborasi untuk menjangkau lebih banyak UMKM dan inovasi produk untuk kebutuhan UMKM," ujar Reynold.

Di sisi lain, Reynold bilang untuk menjaga pertumbuhan perusahaan, Modalku juga fokus terhadap kesehatan finansial perusahaan dengan bijak dalam mengatur seluruh alokasi pengeluaran perusahaan.

Adapun, Co Founder dan CEO KoinWork,s Benedicto Haryono menuturkan, Ramadan menjadi momentum penting meningkatkan pembiayaan  UMKM.

Tak cuma untung, fintech juga memperbaiki tingkat kesehatan. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara menerangkan, fintech sudah selesai bersih-bersih kredit macet. Ada fintech izinnya dicabut dan lainnya melakukan perbaikan manajemen risiko serta penambahan modal. 
 

Bagikan

Berita Terbaru

Hitung Jejak Karbon, Lingkungan Asri Kemudian
| Rabu, 25 Juni 2025 | 15:11 WIB

Hitung Jejak Karbon, Lingkungan Asri Kemudian

Kebutuhan hitung jejak karbon membawa peluang bisnis yang cerah.                                         

Ongkos Mahal Kredit UMKM Bikin Bunga Tinggi
| Rabu, 25 Juni 2025 | 15:09 WIB

Ongkos Mahal Kredit UMKM Bikin Bunga Tinggi

Tingkat bunga kredit yang tinggi disinyalir jadi biang keladi perlambatan pertumbuhan kredit UMKM.         

ESG Semen Merah Putih (CMNT): Menjalankan Keberlanjutan yang Bukan Tren Semata
| Rabu, 25 Juni 2025 | 13:32 WIB

ESG Semen Merah Putih (CMNT): Menjalankan Keberlanjutan yang Bukan Tren Semata

Semen Merah Putih atau Cemindo Gemilang memiliki sederetan aksi ESG untuk menghasilkan bisnis semen hijau.

Melihat Persiapan Jayamedica (OMED) Kembangkan Pasar ke Luar Negeri
| Rabu, 25 Juni 2025 | 10:00 WIB

Melihat Persiapan Jayamedica (OMED) Kembangkan Pasar ke Luar Negeri

OMED menuturkan mendapatkan kontrak ekspor tambahan untuk wadah spesimen dari klien yang berbasis di AS, Medline.

Kembali Absen Membagikan Dividen, CMNP Fokus Menuntaskan Proyek
| Rabu, 25 Juni 2025 | 09:17 WIB

Kembali Absen Membagikan Dividen, CMNP Fokus Menuntaskan Proyek

Secara historis, kata Nafan, CMNP tidak rajin membagikan dividen. Terakhir, CMNP menyebar dividen tahun buku 2013 yang dibayar pada 2014. 

Menangkap Peluang dari Rotasi Anggota Indeks Kompas100
| Rabu, 25 Juni 2025 | 09:05 WIB

Menangkap Peluang dari Rotasi Anggota Indeks Kompas100

Memasuki paruh kedua 2025, ada peluang rotasi sektor saham. Terutama, jika tensi geopolitik mereda dan BI memberi sinyal penurunan suku bunga.

Profit 29,82% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tetap (25 Juni 2025)
| Rabu, 25 Juni 2025 | 08:51 WIB

Profit 29,82% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tetap (25 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,82% jika menjual hari ini.

Bukit Asam Genjot Bisnis Non-Batubara
| Rabu, 25 Juni 2025 | 07:07 WIB

Bukit Asam Genjot Bisnis Non-Batubara

PTBA terus mengembangkan potensi proyek strategis, salah satunya adalah artificial graphite dan anode sheet

 Pemerintah Yakin Lifting Minyak Mencapai Target
| Rabu, 25 Juni 2025 | 07:03 WIB

Pemerintah Yakin Lifting Minyak Mencapai Target

SKK Migas mencatat volume produksi minyak nasional dalam tren meningkat, sehingga optimistis target bisa tercapai

Rupiah pada Rabu (25/6) Masih Penuh Ketidakpastian
| Rabu, 25 Juni 2025 | 06:35 WIB

Rupiah pada Rabu (25/6) Masih Penuh Ketidakpastian

Menurut Bloomberg, Selasa (24/6), kurs rupiah spot menguat 0,84% secara harian ke level Rp 16.353 per dolar Amerika Serikat (AS). 

INDEKS BERITA

Terpopuler