Industri Kabel Lokal Masih Andalkan Proyek Listrik

Selasa, 29 Januari 2019 | 07:20 WIB
Industri Kabel Lokal Masih Andalkan Proyek Listrik
[]
Reporter: Agung Hidayat, Lita Febriani | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Megaproyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang digulirkan pemerintah masih menjadi pendorong kinerja industri kabel di dalam negeri, termasuk pada tahun ini. Hal itu lantaran di setiap komponen pembangkit listrik, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk pemakaian kabel lokal diperkirakan mencapai 60% hingga 95%.

Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel), Noval Jamalullail, memastikan semua kebutuhan kabel dalam proyek 35.000 MW berasal dari industri lokal tanpa perlu lagi mengimpor.

Maklumlah, menurut Novel, TKDN produk kabel listrik rata-rata sudah mencapai 60%. Bahkan, porsi TKDN untuk tegangan rendah sudah bisa mencapai 95%.

Nah untuk building wire, kabel tegangan rendah dan tegangan menengah juga sudah masuk dalam SNI Kabel Wajib. Noval mengemukakan, saat ini tinggal bagaimana pemerintah menegaskan dan mengawasi sejumlah aturan seperti undang-undang, peraturan presiden dan peraturan menteri terkait implementasi ketentuan TKDN tersebut.

Pada tahun ini, Noval memperkirakan permintaan kabel dari segmen proyek PLN masih terus bertumbuh. "Khususnya sektor pemerintah yakni PLN bakal normal seiring berjalannya proyek infrastruktur," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (28/1).

Dengan demikian, Apkabel mengharapkan, pertumbuhan segmen ini yang sekitar 20% hingga akhir 2019 bisa tercapai. Sementara segmen lainnya seperti ritel dan proyek swasta, menurut Noval, belum dapat dikalkulasi.

"Swasta dan private sector belum tahu seperti apa, mereka kelihatannya menunggu kepastian ekonomi juga," sebut dia. Begitu pula dengan segmen penjualan ritel yang dirasakan masih melambat. Noval menduga pelambatan permintaan dipicu kondisi menjelang pemilihan umum (pemilu) pada April 2019. Ia berharap, setelah pesta demokrasi lima tahunan itu, pasar kabel menjadi lebih baik.

Porsi segmen ritel dan proyek swasta terhadap penjualan kabel memang masih kalah besar dibandingkan proyek PLN. "Paling besar PLN sekitar 50%, sisanya 30% diisi ritel dan 20% oleh proyek swasta lainnya," ungkap Noval.

Oleh karena itu, beberapa pabrikan sudah mulai ekspansi lini produksi pada tahun 2019. Ekspansi produksi terutama untuk kabel listrik 150 kilo Volt (kV) underground yang kapasitasnya sudah naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Sebelumnya kabel listrik 150 kV underground hanya terdapat empat lini produksi alias 1.200 kilometer per tahun. "Sekarang sudah tambah lima lini baru," urai Noval. Adapun total lima lini baru tersebut berkapasitas kurang lebih 2.000 km per tahun.

Berkenaan dengan hal itu, Direktur PT Jembo Cable Company Tbk (JECC), Antonius Benady mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan anggaran belanja modal (Capital expenditure (capex) pada tahun 2019 ini sekitar Rp 30 miliar. Di mana belanja modal itu akan digunakan untuk melengkapi prasarana mesin-mesin yang ada.

Adapun sekarang ini kapasitas produksi kabel tembaga JECC sebesar 10.000 ton per tahun. Untuk pabrik kabel aluminium mampu memproduksi 15.000 ton per tahun. Dan untuk kabel fiber optic mencapai 2 juta kilometer (km) single fiber per tahun.

Sementara untuk tahun ini, JECC menargetkan penjualan kabel tidak jauh berbeda dengan target penjualan tahun lalu. "Kami memproyeksikan kinerja tidak jauh berbeda dari tahun lalu atau sekitar Rp 2,8 triliun," ungkap Antonius.

Asal tahu saja, pada tahun 2018, manajemen JECC memberikan diskon kepada para pelanggannya karena alasan persaingan bisnis yang ketat.

Maka dari itu, untuk menentukan langkah strategis pada tahun ini, JECC akan melihat kondisi pasar terlebih dulu. "Ya tentu akan melihat kondisi pasar yang ada, tidak mesti harus seperti itu (diskon)," tutur Antonius.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 15:53 WIB

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%

Alokasi dana tersebut digunakan untuk menambah armada baru guna memperkuat operasional, salah satunya dengan membeli kapal tunda dan tongkang.

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:00 WIB

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan

Di tengah maraknya sepatu selundupan, produsen sepatu lokal menolak menyerah. Pabrikan sepatu di Tangerang sampai Jawa Timur mulai ekspansif.

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi

Cara bata mengencangkan tali sepatu dengan mengambil produksi sepatu dari pihak ketiga.                      

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 11:32 WIB

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan

Dari lima hari perdagangan sepekan periode 13-17 Oktober 2025, IHSG turun dalam empat hari perdagangan dan hanya naik sehari pada Kamis (16/10).

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi

Ade Wahyu, Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) berinvestasi sebagai proses pendewasaan diri dalam mengelola risiko.

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi

Mengupas profil PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang tengah gencar menambah 10 kegiatan usaha di bidang konstruksi

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi

Masyarakat mencari sumber dana cepat dan fleksibel. Pinjaman daring, paylater, hingga layanan gadai, jadi pilihan lintas generasi.

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih

Pemerintah berencana menerapkan program mandatori pencampuran etanol 10% dalam bensin. Dan, telah membuat peta jalan bioetanol dari tetes tebu

INDEKS BERITA

Terpopuler