Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor

Selasa, 10 Juni 2025 | 08:00 WIB
Industri Kertas Lokal Minta Perlindungan dari Serbuan Produk Impor
[ILUSTRASI. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi berhasil mencatatkan penjualan Rp1,40 triliun & laba bersih Rp65,76 miliar di tengah kenaikan biaya pada 2022.]
Reporter: Leni Wandira | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kertas nasional tengah menghadapi tekanan berat akibat membanjirnya produk impor dari China, Korea Selatan, dan Jepang.

Karena memasang harga yang lebih murah, produk kertas impor mulai mendesak pemain lokal. Terutama, produsen skala kecil hingga menengah yang memiliki daya saing lebih terbatas.

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida menyatakan, situasi ini telah mengakibatkan penurunan profitabilitas bagi pelaku industri lokal.

"Produsen kecil dan menengah kesulitan bersaing dalam hal harga. Jika dibiarkan, ini bisa berujung pada pengurangan produksi bahkan penghentian operasional," ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/6).

Liana menegaskan, dalam jangka panjang, situasi ini bisa menurunkan minat untuk melakukan investasi baru, memperlambat inovasi, dan meningkatkan risiko kehilangan lapangan kerja.

Baca Juga: Impor Kertas Murah Rugikan Produsen Dalam Negeri, APKI Desak Perlindungan

"Daya saing industri secara keseluruhan terancam. Ketergantungan pada produk asing pun berpotensi meningkat," kata dia.

Sebagai langkah responsif, APKI secara aktif mendorong pemerintah untuk memberi perlindungan yang seimbang bagi industri kertas nasional.

Salah satu upaya yang tengah digalakan adalah mendorong pengaturan pembatasan impor (lartas) jika terbukti terdapat praktik dumping atau harga jual yang terlalu rendah.

"Kami juga mengusulkan pengaturan impor bahan baku secara selektif agar tidak mengganggu kapasitas produksi dalam negeri. Selain itu, safeguard sementara perlu dipertimbangkan jika terjadi lonjakan impor atau penurunan harga yang ekstrem," ungkap Liana.

Tak hanya mengandalkan perlindungan sebagai faktor eksternal, APKI juga mendorong pelaku industri untuk melakukan transformasi dari sisi internal.

Peningkatan efisiensi operasional, penggunaan teknologi modern, serta pengurangan biaya produksi dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing produk kertas dalam negeri.

"Inovasi dan riset harus diperkuat agar kita bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah lebih tinggi dan sesuai dengan tren global," ujarnya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan
| Rabu, 05 November 2025 | 08:45 WIB

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan

Kenaikan harga broiler dan program MBG mendorong pertumbuhan industri poultry, termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP
| Rabu, 05 November 2025 | 08:05 WIB

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP

Meski produksi TBS inti turun, pasokan TBS eksternal mendongkrak produksi CPO PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai
| Rabu, 05 November 2025 | 08:00 WIB

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai

Menurut Dekaindo, Penurunan HR dan HPE biji kakao saat ini terjadi seiring penurunan harga di pasar global

Upaya Menjaring Dana Asing
| Rabu, 05 November 2025 | 07:56 WIB

Upaya Menjaring Dana Asing

Menakar potensi tiga indeks co-branded Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama S&P Dow Jones Indices LLC (SPDJI) Amerika Serikat.

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun

Program ini akan menyasar lulusan SMA/SMK sederajat yang mau bekerja di luar negeri dengan keahlian pengelasan, perawatan lansia , dan perhotelan

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025

PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat penurunan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir 30 September 2025.

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:45 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun

Pertumbuhan penjualan BLES ikut terdongkrak oleh ekspansi pabrik kelima di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang telah beroperasi pada Juli 2025.

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot
| Rabu, 05 November 2025 | 07:43 WIB

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot

Permintaan nikel tetap tinggi, terutama dari sektor industri kendaraan listrik dan industri baja. ​Sentimen ini ikut memacu kinerja emiten nikel.

BP Tapera Siapkan Aturan Baru Pembiayaan Rumah
| Rabu, 05 November 2025 | 07:43 WIB

BP Tapera Siapkan Aturan Baru Pembiayaan Rumah

Konsep CSH ini masih dalam tahap koordinasi. BP Tapera  tengah menjalankan prototipe konsep tersebut yang berlaku di beberapa negara

Grab Luncurkan Layanan Premium ke Bandara
| Rabu, 05 November 2025 | 07:39 WIB

Grab Luncurkan Layanan Premium ke Bandara

Program bertajuk Jaminan On Time Kejar Pesawat tersebut menjadi yang pertama di Indonesia, menyasar peningkatan permintaan perjalanan ke bandara

INDEKS BERITA

Terpopuler