Inflasi Melandai, Suku Bunga Masih Sulit Turun

Selasa, 04 Juli 2023 | 23:17 WIB
Inflasi Melandai, Suku Bunga Masih Sulit Turun
[]
Reporter: Adrianus Octaviano, Maria Gelvina Maysha | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju inflasi tahunan melandai ke level  3,52% pada Juni 2023. Ini merupakan laju terendah sejak April 2022. Namun, penurunan dinilai tidak cukup untuk menurunkan suku bunga ke depan. 

Mengacu pada data Bank Indonesia (BI) di April 2023, suku bunga kredit memang masih memiliki tren pertumbuhan secara tahunan. Ambil contoh, bunga kredit modal kerja di periode tersebut ada di level 8,92%, lebih tinggi dari bulan yang sama di tahun lalu berada di level 8,49%.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan keputusan suku bunga acuan memang dipengaruhi proyeksi inflasi yang dikaitkan dengan targetnya. Namun, itu bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan. 

Selain itu, kata dia, respons kebijakan BI sekarang tidak hanya mengandalkan kebijakan suku bunga. “Bisa saja, seperti sudah terjadi dalam beberapa kali RDG, suku bunga tetap ditahan untuk menjaga kestabilan. Sementara kebijakan makropudensial dan sistem pembayaran diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Erwin pada KONTAN. Selasa (4/7).

Sementara menurut Senior Faculty LPPI Amin Nurdin, kemungkinan bunga kredit bank tetap ada meski susah. Mengingat, saat ini BI juga belum menurunkan tingkat suku bunga acuan. 

Kondisi ekonomi seperti inflasi ini bisa memberi daya dorong bagi BI untuk mulai memikirkan penurunan suku bunga. Hanya saja, kata dia, posisi BI saat ini juga menunggu kebijakan tingkat suku bunga Amerika Serikat. 

“Sekarang bank juga sudah cukup menderita karena cost of fund (CoF) yang  tinggi di DPK dan ini akan sangat berpengaruh ke banyak hal,” ujar Amin.

Senada, Pengamat Perbankan Universitas Bina Nusantara (Binus) Doddy Ariefianto menilai penurunan inflasi tidak semerta-merta membuat bunga kredit perbankan turun karena memang bank saat ini kurang efisien.

Ditambah, risiko kredit juga masih cukup tinggi sejalan dengan kondisi ketidakpastian yang memang masih kental. Oleh karenanya, Doddy memandang perlu menjaga stabilitas untuk saat ini. “Lagi pula suku bunga kredit beberapa tahun terakhir ini masih rendah di sat digit, tetapi pertumbuhan ekonomi tak bisa maksimal,” kata dia.

Dari sisi pelaku industri, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menyebut bunga kredit saat ini lebih banyak dipengaruhi cost of fund yang memang naik sehubungan dengan kenaikan BI rate dalam beberapa tahun terakhir. “Namun bunga kredit sejauh ini tak mengalami kenaikan sebesar kenaikan CoF, terutama kredit korporasi,” ujarnya.

Oleh karenanya,CIMB Niaga  belum menurunkan bung kredit yang dimiliki. Namun,  Lani tak menutup kemungkinan ada peluang penurunan.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha menyebut kebijakan suku bunga Bank Mandiri dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana,  penyaluran kredit, dan melihat tren suku bunga di pasar.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia bilang evaluasi suku bunga dilakukan secara periodik  dan itu tak hanya didasarkan pada persaingan dengan bank lain. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 17:51 WIB

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun

Perusahaan pelayaran asal Samarinda, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan menggalang dana demi membangun tiga kapal pengangkutan baru.

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

INDEKS BERITA

Terpopuler