Inflasi Turun, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Senin, 17 Juli 2023 | 04:15 WIB
Inflasi Turun, Investor  Mulai Melirik Aset Berisiko
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset berisiko kembali dilirik. Penyebabnya, tren inflasi yang turun. Walhasil, investor mulai berani mencari peruntungan ke aset berisiko.

Sebulan terakhir, aset berisiko seperti saham ataupun kripto naik. Di Juli 2023 terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 3,56% dibanding akhir bulan Juni 2023.

Sementara bitcoin bertahan di atas US$ 30.000 dalam sebulan ini. Bahkan sempat mencapai level tertinggi dalam enam bulan di US$ 31.386 per Kamis (13/7). 

Baca Juga: Kelola Produk Unggulan Reksadana Campuran, Batavia Prosperindo Andalkan Aset Saham

Chief Investment Officer STAR AM, Susanto Chandra menjelaskan, saat inflasi terkontrol, tren kenaikan suku bunga akan berhenti. "Saat hal tersebut terjadi, aset yang sensitif bunga akan lebih diuntungkan seperti saham perbankan dan teknologi, serta obligasi tenor panjang," kata dia pada KONTAN.

Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto mengatakan, ketika inflasi mulai melambat, investor lebih berani dan tingkat spekulasi terukur. "Jadi wajar produk investasi risiko tinggi mulai naik karena investor optimistis" ungkap Eko.

Ke depan, Susanto menuturkan, investor akan kembali melirik investasi saham. Asing juga akan menyeimbangkan kembali portofolio untuk masuk ke pasar modal. 
Harga obligasi juga berpotensi naik lagi. Maka, obligasi layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi untuk jangka pendek-menengah. 

Menurut Susanto, investor konservatif dapat memanfaatkan reksadana pendapatan tetap tenor pendek sambil menunggu momentum penurunan bunga. Untuk investor aset kripto dapat mencicil beli seiring momentum menuju halving bitcoin yang bakal terjadi pada 2024. 

Baca Juga: Potensi Upside Dolar AS Mundur ke Kuartal I-2024, Bagimana Investasi Valas?

Meski demikian, Eko bilang, investor sebaiknya selalu menerapkan strategi dollar cost averaging untuk investasi jangka panjang. Investor agresif bisa sedikit demi sedikit melepas cadangan uang tunai untuk mengejar keuntungan. Sementara investor konservatif sebaiknya tetap dollar cost averaging di emas, reksadana saham dan campuran.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Masih Mewaspadai Efek Perang Dagang, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:47 WIB

Masih Mewaspadai Efek Perang Dagang, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Tapi perang dagang antara China dan AS masih akan mempengaruhi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. ​

Bongkar Pasang Kebijakan Demi Bawa Pulang Dolar
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:40 WIB

Bongkar Pasang Kebijakan Demi Bawa Pulang Dolar

Hambatan dalam pelaksanaan aturan tersebut bukan berasal dari kalangan pengusaha, melainkan gangguan  sistem transfer dana atau sistem keuangan

Pemerintah Ingin Bayar Utang Lewat Non-APBN
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Pemerintah Ingin Bayar Utang Lewat Non-APBN

Danantara mengklaim proses negosiasi utang antara KCIC dengan pemerintah China masih terus berlangsung.

Pasar Terus Berkembang, Bisnis OTA Semakin Mekar
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:20 WIB

Pasar Terus Berkembang, Bisnis OTA Semakin Mekar

tiket.coptimistis kinerja kuartal ketiga akan tetap mencatat pertumbuhan positif, melanjutkan tren pada paruh pertama tahun ini.

Kuota Magang Jadi 100.000 Peserta
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:10 WIB

Kuota Magang Jadi 100.000 Peserta

Program magang yang merupakan salah satu stimulus ekonomi bakal terbagi dalam dua tahap hingga akhir tahun ini.

Rangkap Jabatan Demi Efisiensi Pemerintahan
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:10 WIB

Rangkap Jabatan Demi Efisiensi Pemerintahan

Rangkap jabatan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menjadi Kepala Badan Pangan Nasional mendapat sorotan.

Rekomendasi Saham ENRG, MEDC, Hingga ELSA di Tengah Gejolak Harga Minyak
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:00 WIB

Rekomendasi Saham ENRG, MEDC, Hingga ELSA di Tengah Gejolak Harga Minyak

Gejolak harga minyak mentah global menimbulkan ketidakpastian bagi emiten produsen minyak dan gas (migas). 

Stempel Program di  Proyek Unggulan Prabowo
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:00 WIB

Stempel Program di Proyek Unggulan Prabowo

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai dengan Koperasi desa merah putih masuk Program Strategis Nasional.

OJK Mematok Batas Minimal Pinjaman Gadai
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 04:50 WIB

OJK Mematok Batas Minimal Pinjaman Gadai

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian periode 2025-2030. 

Proyeksi IHSG Hari Ini (14/10) di Tengah Ketegangan AS‑China
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Proyeksi IHSG Hari Ini (14/10) di Tengah Ketegangan AS‑China

IHSG masih tercatat menguat 1,07% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 16,20%.

INDEKS BERITA