Ingin Kejar Bisnis Premier League, La Liga Jual 10% Saham ke CVC
KONTAN.CO.ID - MADRID. La Liga menyetujui penjualan 10% dari bisnisnya ke perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners seharga 2,7 miliar euro, atau setara US$ 3,21 miliar. Rencana penjualan itu untuk membantu membiayai pertumbuhan jangka panjang, demikian pernyataan liga sepakbola papan atas di Spanyol itu, Rabu (4/8).
Dalam skema penjualan itu, La Liga mendapatkan valuasi sekitar 24,2 miliar euro. Jika kesepakatan tercapai, hasil penjualan akan digunakan untuk mendanai perbaikan struktural dan mengimbangi beberapa dampak langsung dari Covid-19.
“Perjanjian ini bertujuan untuk memimpin transformasi yang sedang dialami dunia hiburan dan untuk memaksimalkan semua peluang pertumbuhan klub,” demikian kutipan dari pernyataan tertulis La Liga.
Baca Juga: Saat Harga Saham Bali United Melambung, Anak TP Rachmat Lego Jutaan Lembar Saham BOLA
Sekitar 90% dari dana yang terkumpul akan disalurkan langsung ke klub, yang harus menggunakannya untuk membiayai program investasi yang disepakati dengan La Liga.
Dengan investasi baru, liga Spanyol berharap untuk menyamai atau melampaui bisnis Liga Premier Inggris dalam kurun waktu enam hingga tujuh tahun ke depan, imbuh seorang sumber yang dekat dengan La Liga.
Penjualan yang telah disepakati secara prinsip ini, masih membutuhkan persetujuan dari komite eksekutif liga dan klub.
Baca Juga: Antoine Griezmann memilih bertahan di Barcelona, dengan syarat potong gaji
Jika persetujuan itu didapatkan, maka penjualan ini akan membantu tim yang tengah mengalami tekanan likuiditas, termasuk FC Barcelona. Seperti klub negara lain, klub-klub Spanyol tak lepas dari pukulan pandemi.
Perusahaan ekuitas swasta, sebagai bagian dari konsorsium tahun lalu, memasuki pembicaraan untuk membeli saham di bisnis media liga sepak bola top Italia. Kesepakatan itu gagal menyusul keberatan dari beberapa klub sepak bola.
Awal tahun ini, La Liga memperluas kemitraannya dengan Microsoft Corp dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan klub sepak bola yang dilanda pandemi. Kemitraan itu juga untuk menghidupkan kembali basis penggemar di masa kini, yang mengonsumsi lebih banyak produk digital.
Selanjutnya: Ingin Cegah Klaim Berlebihan, Regulator Jepang Perketat Pengawasan Produk Bertema ESG