Saat Harga Saham Bali United Melambung, Anak TP Rachmat Lego Jutaan Lembar Saham BOLA

Rabu, 04 Agustus 2021 | 08:38 WIB
Saat Harga Saham Bali United Melambung, Anak TP Rachmat Lego Jutaan Lembar Saham BOLA
[ILUSTRASI. Seluruh pemain dan official serta Semeton Dewata (Suporter), merayakan kemenangan Bali United sebagai jawara Liga 1 Indonesia 2019. di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Senin (23/12/2019). TRIBUN BALI/Rizal Fanany]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melambungnya harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) rupanya ikut dimanfaatkan investor kakap di emiten pemilik klub sepakbola Bali United itu.

Salah satu investor kakap, Ayu Patricia Rachmat diketahui telah menjual sebagian saham BOLA yang dimilikinya. 

Ayu Patricia Rachmat merupakan putri dari taipan pendiri Triputra Group, Theodore Permadi (TP) Rachmat, yang juga dikenal sebagai Teddy Rachmat.

Sebelumnya Ayu Patricia Rachmat memiliki 314.842.000 lembar, setara 5,25 persen saham BOLA.

Nah, merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Agustus 2021, kepemilikan Ayu di BOLA sudah berkurang 2.345.000 lembar. 

Dus, usai transaksi ini, kepemilikan Ayu Patricia Rachmat di BOLA tinggal 312.497.000 lembar, setara 5,21%.

Baca Juga: Lepas dari Suspensi, Saham Bali United (BOLA) Menyundul ARA Lagi

Sejauh ini tidak diketahui pada harga berapa transaksi itu dieksekusi. Yang jelas, pada 30 Juli 2021 harga rata-rata saham BOLA di pasar reguler ada di Rp 765 per saham.

Berdasar data perdagangan harian, pada hari itu memang terjadi sejumlah transaksi penjualan saham BOLA dengan volume yang besar.

BNC Sekuritas Indonesia menjadi broker penjualan 22.064.100. Dengan harga jual rata-rata di Rp 788 per saham, total nilai transaksinya mencapai Rp 17,4 miliar.

Transaksi penjualan berikutnya dilakoni Buana Capital Sekuritas, broker yang selama ini memang aktif menjadi perantara perdagangan saham BOLA.

Buana Capital Sekuritas merupakan perusahaan broker yang dimiliki Pieter Tanuri, yang saat ini juga berstatus sebagai pemegang saham pengendali BOLA dengan kepemilikan 36,82%.

Jumlah saham yang dijual lewat Buana Capital Sekuritas sebanyak 20.105.900 lembar. Total nilai transaksinya mencapai Rp 14,8 miliar, atau setara Rp 735 per saham.
Sejak pekan lalu saham BOLA memang memancing perhatian lantaran pergerakannya yang di luar kebiasaan.

Baca Juga: Saham BOLA Melambung 142,42%, Ada Hubungannya dengan Akuisisi Perusahaan Teknologi?

Rally dimulai sejak 27 Juli 2021 hingga 3 Agustus 2021. Pada rentang waktu tersebut, harga saham BOLA telah melambung 650 poin, atau 196,97 persen.

Sejauh ini tidak ada informasi yang bisa menunjukkan secara pasti penyebab lonjakan harga saham BOLA.

Manajemen BOLA rencananya akan menggelar public expose pada hari ini, Rabu, 4 Agustus 2021. 

Agendanya adalah pemaparan soal kinerja dan rencana bisnis perseroan. Agenda lainnya adalah  analisa manajemen terkait dengan pergerakan harga saham BOLA.

Selanjutnya: Insentif bagi Peritel Dinilai Masih Tanggung

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jadi Top Laggards, Saham GOTO Justru Laris Manis Diborong Goldman Sachs & Vanguard Cs
| Minggu, 14 September 2025 | 17:26 WIB

Jadi Top Laggards, Saham GOTO Justru Laris Manis Diborong Goldman Sachs & Vanguard Cs

Mayoritas sekuritas asing masih mempertahankan rekomendasi beli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Ini Langkah BCA Salurkan Kredit Keberlanjutan
| Minggu, 14 September 2025 | 14:00 WIB

Ini Langkah BCA Salurkan Kredit Keberlanjutan

BCA laporkan penyaluran kredit hijau mencapai Rp 239,7 triliun hingga Juni 2025, naik 21,1% YoY.            

Perjalanan Karier Ricky Antariksa Terus Maju Berbekal Restu Ibu
| Minggu, 14 September 2025 | 13:20 WIB

Perjalanan Karier Ricky Antariksa Terus Maju Berbekal Restu Ibu

Mengikuti kisah perjalanan karier Ricky Antariksa hingga menjadi Direktur Perbankan Global Maybank Indonesia

Berburu Pembiayaan Hijau dari Lembaga Non Bank
| Minggu, 14 September 2025 | 13:00 WIB

Berburu Pembiayaan Hijau dari Lembaga Non Bank

Selain bank, kini ada alternatif pembiayaan berkelanjutan yang turut mendukung pengembangan sektor-sektor bisnis yang ramah lingkungan.

Terkoreksi 0,17% Dalam Sepekan, IHSG Terpapar Efek Pergantian Menkeu
| Minggu, 14 September 2025 | 11:38 WIB

Terkoreksi 0,17% Dalam Sepekan, IHSG Terpapar Efek Pergantian Menkeu

Sejumlah sentimen memengaruhi koreksi IHSG dalam sepekan. Sentimen utama datang dari pergantian menteri keuangan.

Jasa Marga (JSMR) Berencana Menyebar Dividen Tahun 2025 Dengan Rasio 25% dari Laba
| Minggu, 14 September 2025 | 11:33 WIB

Jasa Marga (JSMR) Berencana Menyebar Dividen Tahun 2025 Dengan Rasio 25% dari Laba

Untuk tahun 2025, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengusulkan kepada Danantara untuk memberikan DPR sebesar 25% dari laba perusahaan

Genjot Kinerja 2025,  TBS Energi (TOBA) Transisi Bisnis Melalui Tiga Pilar Usaha
| Minggu, 14 September 2025 | 11:30 WIB

Genjot Kinerja 2025, TBS Energi (TOBA) Transisi Bisnis Melalui Tiga Pilar Usaha

Dalam pengembangan segmen pengelolaan limbah, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) kini memiliki tiga anak usaha.

Incar Pertumbuhan Laba, Kalbe Farma (KLBF) Geber Ekspansi Bisnis
| Minggu, 14 September 2025 | 11:24 WIB

Incar Pertumbuhan Laba, Kalbe Farma (KLBF) Geber Ekspansi Bisnis

Emiten farmasi ini telah menganggarkan belanja modal (capex) maksimal Rp 1 triliun untuk menggeber ekspansi. 

Tantangan Masih Berat, Semen Indonesia (SMGR) Dorong Penjualan Tetap Kuat
| Minggu, 14 September 2025 | 11:17 WIB

Tantangan Masih Berat, Semen Indonesia (SMGR) Dorong Penjualan Tetap Kuat

Emiten Semen pelat merah ini menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerjanya sampai akhir tahun nanti.​

Alfamidi Tetap Ekspansi di Tengah Tekanan Ekonomi RI, Saham MIDI Layak Dicermati?
| Minggu, 14 September 2025 | 11:16 WIB

Alfamidi Tetap Ekspansi di Tengah Tekanan Ekonomi RI, Saham MIDI Layak Dicermati?

BRIDS memproyeksi kenaikan laba bersih MIDI bisa mencapai 29,6% yoy dengan margin bersih sebesar 3,3%.

INDEKS BERITA

Terpopuler