Ini Proyeksi Harga Komoditas Logam Industri Hingga Akhir Tahun

Jumat, 05 Juli 2019 | 07:24 WIB
Ini Proyeksi Harga Komoditas Logam Industri Hingga Akhir Tahun
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan komoditas logam industri pada semester I-2019 fluktuatif. Sentimen defisit pasokan masih membayangi sebagai komoditas dan membuat harganya naik. Efek perang dagang juga membuat harga komoditas yang satu ini sulit melesat tajam.

Nikel menjadi komoditas logam industri yang paling mengilap. Harganya naik 18,71% sepanjang semester I-2019 lalu. Harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange mencapai US$ 12.690 per metrik ton pada Juni lalu.

Nasib baik juga masih dirasakan tembaga. Jumat (28/6) , harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange berada di US$ 5.993 per metrik ton atau menguat 0,47% jika dibandingkan akhir 2018 lalu.

Hal berbeda dirasakan aluminium yang melemah 2,49% pada paruh pertama tahun ini. Akhir Juni lalu, harga aluminium berada di level US$ 1.800 per metrik ton.

Setali tiga uang, harga timah kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange juga ambruk 3,34%. Ini membuat harganya pun kini berada di kisaran US$ 18.825 per metrik ton.

Secara umum, harga komoditas industri masih dalam tren bullish. Berikut ulasannya.

- Nikel

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, harga nikel menguat lantaran defisit nikel di tahun ini membesar. Ini terjadi karena Rusia mendapat sanksi di pasar global.

Di lain pihak, permintaan nikel cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan mobil listrik. "Untuk jangka panjang, harapan bullish cukup terlihat. Target akhir tahun di US$ 16.000 per metrik ton," tegas Wahyu.

Rabu (3/7), harga nikel ada di US$ 12.286 per metrik ton, turun sedikit dari posisi di akhir semester satu.

- Tembaga

Harga tembaga menguat lantaran diuntungkan oleh pelemahan dollar AS. Selain itu, kenaikan permintaan dari China juga memiliki andil besar terhadap pergerakan positif tembaga.

"Harga tembaga juga bergantung pada kebijakan The Federal Reserve serta perang dagang," kata Wahyu. Ia memprediksi jika tembaga mampu bertahan di atas US$ 5.700 per metrik ton, peluang bullish masih terlihat.

Rabu (3/7), harga tembaga ada di US$ 5.917,25 per ton.

- Aluminium

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pengurangan impor aluminium oleh China membuat harga tertekan. Padahal, pasokan saat ini melimpah.

Meskipun begitu, Ibrahim menilai harga aluminium akan bergerak antara US$ 17.000–US$ 21.000 per metrik ton di semester dua. Rabu (7/3) hara aluminium ada di US$ 1.770.25 per metrik ton.

- Timah

Tidak jauh berbeda dengan sentimen penggerak harga aluminium, Ibrahim mengungkapkan tren harga timah cenderung masih bearish di sisa 2019. Selain pasokan yang berlimpah di pasar global, penguatan dollar AS turut menjadi beban.

Ibrahim memperkirakan harga timah bergerak di rentang US$ 17.600–US$ 20.000 per metrik ton sampai akhir tahun. Rabu (3/7), harga timah ditutup di US$ 18.328 per metrik ton.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 18:18 WIB

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)

Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 562,68 miliar di seluruh pasar saat IHSG naik tipis 0,07% ke 6.832,80, Jumat (9/5).

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler