Ini Sentimen Penggerak Kurs Rupiah Sepanjang Pekan Ini

Sabtu, 09 Mei 2020 | 06:07 WIB
Ini Sentimen Penggerak Kurs Rupiah Sepanjang Pekan Ini
[ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15.412 per]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil mempertahankan keperkasaan di akhir pekan ini.

Merujuk Bloomberg, pada Jumat (8/5) kemarin, rupiah di pasar spot menguat 0,5% menjadi Rp 14.920 per dollar AS. Namun, jika ditarik dalam sepekan, rupiah di pasar spot masih melemah 0,26%.

Baca Juga: KSP Indosurya Mulai Menyusun Tawaran ke Nasabah

Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), kurs rupiah kemarin menguat 0,78% ke Rp 15.009 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah menguat 0,97%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan, rupiah sempat tertekan pada perdagangan awal pekan ini. Ia menyebut, munculnya ketegangan antara AS dan China terkait tuduhan AS bahwa China menjadi pihak yang bertanggung jawab atas persebaran virus korona jadi faktor penghambat kinerja rupiah pekan ini.

Baca Juga: Direksi Dirombak, Perum Perumnas Akhirnya Melunasi Utang MTN Rp 200 Miliar

"Namun memasuki akhir pekan, ada berita baik yang mengatakan masing-masing perwakilan AS-China akhirnya tetap akan menjalankan kesepakatan dagang fase pertama," jelas Faisyal, Jumat (8/5).

Kepala Ekonom BCA David Sumual menerangkan bahwa pada pekan ini kinerja rupiah menjadi cukup bagus seiring dengan pengumuman cadangan devisa. Per akhir April 2020, BI mencatat cadangan devisa naik tinggi menjadi senilai US$ 129 miliar karena ada penerbitan obligasi global.

Baca Juga: Transaksi di Bursa Lebih Sepi, Begini Proyeksi IHSG untuk Pekan Depan

Faktor lain yang pada akhirnya ikut mendorong penguatan rupiah adalah kembali masuknya dana asing karena Indonesia memiliki bunga lebih baik. Tak heran Faisyal menyatakan, penguatan ini juga terjadi beberapa mata uang Asia lainnya.

Terlihat dari menguatnya mata uang seperti won Korea Selatan, rupee India, baht Thailand, dollar Singapura dan yuan China yang serempak menguat terhadap dollar AS. Tercatat hanya ringgit Malaysia dan yen Jepang yang melemah terhadap dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler