Inilah Racikan Portofolio Reksadana Saham Juara Tahun 2021

Kamis, 06 Januari 2022 | 04:55 WIB
Inilah Racikan Portofolio  Reksadana Saham Juara Tahun 2021
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelolan reksadana saham yang apik, menopang produk reksadana saham berkinerja unggul di sepanjang 2021. Meski rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index lebih rendah dari kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG), namun beberapa reksadana ini tetap dapat catatkan pertumbuhan melebihi IHSG.

Tercatat, sepanjang tahun 2021, kinerja IHSG tumbuh 10,8%. Sementara, rata-rata kinerja reksadana saham masih minus 2,25%.

Reksadana TRIM Kapital Plus menjadi salah satu reksadana saham yang berkinerja unggul dengan tumbuh 14,46% year on year. Begitupun, kinerja reksadana Pinnacle Strategic Equity Fund yang tumbuh 14,02%.

Baca Juga: Kinerja dan Return Reksadana di 2021 di Bawah Ekspektasi

Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan, sepanjang tahun 2021, Trimegah AM banyak berinvestasi pada sektor new economy, seperti teknologi, logistik, dan fintech. Sementara dari sisi kapitalisasi pasar, Trimegah fokus pada saham berkapitalisasi menengah dan besar.

Namun, untuk mengoptimalkan kinerja, Antony mengatakan di pertengahan tahun 2021 saham old economy mulai menarik lantaran sudah terkoreksi dalam. "Kami sempat membangun posisi pada saham old economy dan berhasil mempertahankan kinerja positif mengalahkan IHSG," kata Antony, Rabu (5/1).

Sementara Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menerapkan strategi pemilihan saham berbasis kuantitatif dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Jika dilihat dari sisi sektor, Guntur cenderung memilih saham di sektor pertambangan dan perbankan.

Di tahun 2022 ini, Antony memproyeksikan IHSG dapat menyentuh level 7.800. Guntur juga memproyeksikan IHSG berpotensi naik di atas level 7.000.

Faktor utama yang mendukung proyeksi positif tersebut  adalah pemulihan ekonomi pasca pelonggaran PPKM, harga komoditas tinggi dan rencana IPO dari sekor new economy. Namun, investor tetap harus waspada pada sentimen inflasi dan varian mutasi virus Covid-19.

Baca Juga: Mengintip Kinerja Reksadana Sepanjang Tahun 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:35 WIB

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi

Modal untuk menjadi investor pasar saham tidak hanya sebatas uang. Namun ada hal penting lain, yakni pemikiran rasional

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:20 WIB

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat

Pada tahun lalu, pendapatan KOBX dari tiga segmen non penjualan alat berat kompak menanjak, yakni suku cadang serta jasa peraikan.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik

Rupiah diperkirakan menguat secara terbatas pekan depan dengan adanya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:05 WIB

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow

BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% sebagai respons terhadap meningkatnya ketidakpastian global, termasuk risiko perang dagang

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN
| Jumat, 18 April 2025 | 17:37 WIB

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN

Investor minta yield tinggi, pemerintah tak mau menyerap banyak pada lelang sukuk negara di awal kuartal kedua.

INDEKS BERITA

Terpopuler