Insentif bagi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Mulai Cair Tahun Ini

Senin, 25 Februari 2019 | 08:47 WIB
Insentif bagi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Mulai Cair Tahun Ini
[]
Reporter: Grace Olivia, Ratih Waseso | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah pusat akan memberi insentif bagi pemerintah daerah (pemda) yang memiliki program pengelolaan sampah. Insentif terkait sampah ini merupakan yang pertama. Besar alokasinya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 adalah Rp 26,9 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan, alokasi dana pengelolaan sampah daerah terselip di pos Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), tepatnya Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik dan Dana Insentif Daerah. Tahun ini, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) menambah jenis alokasi DAK nonfisik baru, yang salah satunya adalah Bantuan Biaya Layanan Pengelolaan Sampah (BLPS).

Pemberian BLPS ini sesuai dengan mandat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. "Tujuannya untuk mendukung daerah yang mengalami darurat sampah. Pengalokasian ke daerah dengan mempertimbangkan berapa produksi sampah dan memperhatikan komitmen pemda menangani sampah melalui APBD-nya sendiri," ujar Sri Mulyani,  pekan lalu.

Penentuan daerah penerima BLPS didasarkan atas hasil rekomendasi dari KLHK kepada Kementerian Keuangan. Kemudian, dana akan dialokasikan sesuai dengan proses yang sudah ditentukan.

Selain lewat BLPS, Kemkeu juga menyiapkan instrumen lain dalam APBN untuk mendukung pengelolaan sampah di daerah yaitu melalui Dana Insentif Daerah (DID). Dari 11 kategori kinerja untuk daerah yang boleh menerima DID, DJPK akan menambahkan satu kategori baru yaitu pengelolaan sampah.

Kriteria dan kategori pengelolaan sampah, berdasarkan ketersediaan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan daerah untuk mendukung pengelolaan sampah. Lalu, tingkat efektivitas pelaksanaan peraturan dan kebijakan itu. "Termasuk pengelolaan sampah laut, program pembatasan sampah plastik, dan program daur ulang akan masuk dalam indikator penilaian," kata Sri Mulyani.

Pemerintah sudah menetapkan 10 daerah yang memenuhi kriteria DID yakni Kota Balikpapan, Kota Malang, Kota Banjarmasin, Kota Surabaya, Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Padang, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, dan Kota Makassar. Total alokasi pengelolaan sampah untuk 10 daerah Rp 93,83 miliar.

"Jadi kalau pemda bisa menangani dan mengelola sampah, maka kami anggap itu sebagai kinerja yang baik dan kami berikan reward dalam bentuk insentif," ujar Sri Mulyani. Secara keseluruhan, alokasi DID tahun 2019 naik menjadi Rp 10 triliun, dari sebelumnya Rp 8,5 triliun tahun 2018.

Pengamat kebijakan publik Dinna Wisnu menilai, pemberian insentif pengelolaan sampah sudah jamak terjadi negara maju. "Bahkan insentifnya juga diberikan kalau mengumpulkan sampah plastik, elektronik, baterai, metal, tempat mengumpulkan juga mudah diakses segala kalangan," terang Dinna.

Bagikan

Berita Terbaru

The Fed dan BI  Tahan Suku Bunga, IHSG Berpotensi Melemah Kembali
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:44 WIB

The Fed dan BI Tahan Suku Bunga, IHSG Berpotensi Melemah Kembali

Pada perdagangan Kamis (19/6), IHSG masih akan menghadapi tekanan dan berpeluang bergerak dalam kisaran 6.933-7.266. 

Bisnis Trade Finance Bank Terus Melaju
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:30 WIB

Bisnis Trade Finance Bank Terus Melaju

Bisnis trade finance perbankan terus menunjukkan geliat positif di awal 2025, seiring membaiknya kinerja ekspor nasional​

Besaran Kupon Menjadi Tantangan SBN Ritel ke Depan
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:28 WIB

Besaran Kupon Menjadi Tantangan SBN Ritel ke Depan

Pemerintah menyiapkan tujuh produk SBN ritel sepanjang 2025, dengan tiga di antaranya telah usai ditawarkan. Produk

DPK Loyo, Dana Kelolaan Nasabah Kaya di Bank Justru Tumbuh Dua Digit
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:25 WIB

DPK Loyo, Dana Kelolaan Nasabah Kaya di Bank Justru Tumbuh Dua Digit

Bisnis pengelolaan dana-dana nasabah tajir di perbankan atau wealth management terus menunjukkan pertumbuhan apik saat DPK makin melambat

Tak Membagikan  Dividen, SAME Fokus Perkuat Belanja Modal
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:24 WIB

Tak Membagikan Dividen, SAME Fokus Perkuat Belanja Modal

Capex tahun ini kami alokasikan sekitar Rp 200 miliar, salah satunya untuk pengadaan mesin PET Scan Quadra.

Rupiah Masih Berada di Bawah Tekanan pada Kamis (19/6)
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:22 WIB

Rupiah Masih Berada di Bawah Tekanan pada Kamis (19/6)

Melansir data Bloomberg, rupiah di level Rp 16.312 per dolar AS, terkoreksi 0,14% dibandingkan sehari sebelumnya.

Harga Logam Mulia Akan Terkerek Hingga Akhir Tahun
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:19 WIB

Harga Logam Mulia Akan Terkerek Hingga Akhir Tahun

Lonjakan harga ini didorong oleh beragam sentimen yang kompleks seperti ketidakpastian perekonomian global. 

GOTO Segera Eksekusi Buyback Senilai Rp 3,3 Triliun dan Tetapkan Lima Direksi Baru
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:18 WIB

GOTO Segera Eksekusi Buyback Senilai Rp 3,3 Triliun dan Tetapkan Lima Direksi Baru

Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan disetor GOTO,

Perbaikan Harga CPO Jadi Harapan Perusahaan London Sumatra
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:14 WIB

Perbaikan Harga CPO Jadi Harapan Perusahaan London Sumatra

Kenaikan kinerja PT Perusahaan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) di kuartal I karena harga jual yang lebih tinggi 

The Fed dan BI Kompak Menahan Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 19 Juni 2025 | 06:13 WIB

The Fed dan BI Kompak Menahan Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed memutuskan menahan suku bunga di 4,25%-4,5%. Sebelumnya BI)memutuskan BI rate tetap di 5,5%.

INDEKS BERITA

Terpopuler