Intiland Merancang Dua Proyek Properti Baru

Kamis, 16 Mei 2019 | 09:08 WIB
Intiland Merancang Dua Proyek Properti Baru
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah momentum pemilu, para pengembang berharap sektor properti bisa bergerak positif. Dengan demikian, proyek-proyek properti yang sempat tertunda bisa mulai digarap dan investor pun kembali masuk meramaikan pasar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono, mengharapkan setelah pemilu pasar properti semakin membaik. "Sikap wait and see akan semakin berkurang," ujar dia, Rabu (15/5).

Meski demikian, tahun ini Archied memprediksi pasar properti belum terlalu menggeliat. Oleh sebab itu, Intiland membidik pertumbuhan laba bersih hanya sebesar 10% pada tahun ini. "Laba bersih tahun ini semoga bisa tumbuh 10% atau paling tidak flat," ungkap dia.

Tahun lalu, emiten berkode saham DILD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan laba bersih Rp 203,67 miliar. Dengan asumsi pertumbuhan 10%, maka DILD berpotensi meraup laba bersih Rp 224,04 miliar di sepanjang tahun ini.

Pada kuartal pertama tahun ini, Intiland Development meraup pendapatan Rp 887,61 miliar. Realisasi pendapatan itu tumbuh 25,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 709,19 miliar. Adapun laba bersihnya menurun 57% year-on-year (yoy) menjadi Rp 48,40 miliar. Archied menuturkan, dengan menggunakan tagline Stay on The Blue Line,

DILD berharap strategi pemasaran tersebut mampu memberikan nilai tambah atas produk perusahaan. "Itu karena proyek-proyek kami dekat dengan akomodasi umum," ujar dia.

Intiland menargetkan marketing sales atawa penjualan pemasaran pada tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Adapun untuk menyokong target tersebut, DILD mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun. Hingga saat ini, Theresia Rustandi, Corporate Secretary Intiland Development menyebutkan, anggaran tersebut belum terpakai.

Di sisi lain, Intiland masih getol mencari investor yang tepat untuk menggarap lahan pengembangan seluas 1.000 hektare di Maja.

Archied bilang, dari total lahan landbank yang dimiliki perusahaan, belum semuanya dikembangkan. "Ada yang sudah dikembangkan dan belum. Yang belum dikembangkan ada sekitar 1.200 ha dan yang paling besar di Maja sekitar 1.000 ha," sebut dia.

Sementara untuk pengembangan Maja, Intiland sangat terbuka pada investor yang ingin bekerjasama meski ada kajian untuk segala kemungkinannya. Yang terang, DILD lebih senang menggarap proyek pada lahan hasil kerjasama dengan mitra bisnis. "Lebih efisien bagi kami dalam penggunaan belanja modal," aku Archied.

Adapun untuk proyek-proyek perusahaan, dia bilang masih akan mengejar pengembangan di Jakarta dan Surabaya. Untuk proyek baru, Archied mengungkapkan pada semester II-2019 mereka akan meluncurkan dua produk, namun tidak dijelaskan secara mendetail. "Satu proyek di Jakarta dan satu lagi di Surabaya," ungkap Archied.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler