Intip Valuasi Harga Saham PTBA Jelang Keputusan Dividen, Naik Banyak tapi Masih Murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan segera memutuskan rencana pembagian dividen pada pekan ini.
Menurut rencana, emiten pertambangan batubara itu akan meminta persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 10 Juni 2020 di Jakarta.
Sejumlah analis memperkirakan dividen yang akan dibagikan PTBA terbilang cukup menarik.
Sumedh Samant, analis JP Morgan dan analis Maybank Kim Eng Securities Isnaputra Iskandar dalam riset masing-masing mengestimasi dividend payout ratio (DPR) PTBA mencapai 75% dari laba bersih.
Dus, menurut Sumedh Samant dari setiap lembar saham PTBA, investor akan menerima bagian dividen sekitar Rp 270.
Baca Juga: Antara PTPP, PGAS dan PTBA, Ini yang Menjanjikan Yield Dividen Lebih Menarik
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), imbuh Isnaputra, tampaknya juga berharap mendapat bagian laba bersih dalam jumlah besar dari anak usahanya itu.
Inalum, yang biasa disebut MIND ID merupakan induk BUMN pertambangan dan memiliki 65,93% saham PTBA.
Pada dividen tahun buku 2018, sekitar 88% dari pendapatan dividen yang diterima Inalum berasal dari PTBA.
Nah, saat ini seiring kebutuhan pembiayaan berbagai proyek dan kewajiban yang menyertai obligasi global US$ 2,5 miliar yang diterbitkan MIND ID bulan lalu, perusahaan pelat merah itu tentu berharap cukup besar dari dividen PTBA.
Valuasi menarik
Nah, sentimen dividen yang akan dibagikan telah mengerek harga saham PTBA beberapa waktu belakangan ini.
Pada penutupan perdagangan Jumat (5/6) harga saham PTBA ada di Rp 2.210.
Secara year to date (ytd), harga sahamnya memang sudah terkoreksi 15,97%.
Namun jika diukur dengan periode yang lebih pendek, misalnya satu bulan terakhir maka harga saham PTBA sudah naik 7,28%.
Meski demikian, secara valuasi harga saham PTBA masih terbilang menarik.
Di harga Rp 2.210, price to earning ratio (PER) PTBA 2020 jika disetahunkan ada di sekitar 7,04 kali.
Perkiraan ini lebih rendah ketimbang rata-rata PER lima tahun terakhir yang sekitar 8,63 kali.
Sementara dibanding rata-rata emiten batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada di 38,5 kali, PER PTBA jelas jauh lebih menarik.
Baca Juga: Kementerian ESDM memproyeksikan harga batubara berada di US$ 59 hingga US$ 61
Price to book value (PBV) PTBA saat ini di 1,28 kali, lebih rendah ketimbang historis lima tahun terakhir yang rata-rata ada di 2,12 kali.
Hanya saja, PBV PTBA lebih tinggi ketimbang rata-rata PBV emiten batubara yang ada di sekitar 0,96 kali.
Lantas, bagaimana dengan rekomendasi analis terhadap saham PTBA?
Merujuk data Bloomberg berdasar rekomendasi yang diberikan pada bulan Juni ini, analis masih merekomendasikan buy saham PTBA untuk 12 bulan ke depan.
Sumedh Samant misalnya, memasang target harga (target price/TP) di Rp 2.500 per saham.
Sementara Isnaputra Iskandar merekomendasikan beli saham PTBA dengan TP di Rp 2.600 per saham.