Investor Asal Hong Kong Masuk ke Emiten Kurir dan Logistik TNCA

Rabu, 06 November 2019 | 10:30 WIB
Investor Asal Hong Kong Masuk ke Emiten Kurir dan Logistik TNCA
[ILUSTRASI. Layanan kurir dan logistik Garuda Express Delivery GED Courier & Logistics dari PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA). Investor asal Hong Kong masuk ke TNCA pada 1 November 2019.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asetku Ecommerce Limited resmi masuk sebagai salah satu pemegang saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA). 

Trimuda Nuansa Citra merupakan emiten di bisnis kurir dan logistik yang mengusung brand GED (Garuda Express Delivery) Courier & Logistics.

Sementara Asetku Ecommerce Limited merupakan perusahaan yang berbasis di Hong Kong.

Asetku masuk ke TNCA dengan cara mengambil alih kepemilikan dua pemegang saham, yakni PT Asuransi Intra Asia dan PT Carita Karya Graha.

Baca Juga: Trimuda Nuansa Citra akan membangun gudang setelah IPO

Imam Michael Raza, Direktur Asetku Ecommerce Limited menyebut, saham-saham tersebut dibeli di bursa pada 1 November 2019.

"Kepemilikan saham Asetku Ecommerce Limited atas TNCA (kini) sebanyak 115.910.400, atau 27,49% dari total modal ditempatkan dan disetor TNCA," kata Imam dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia Selasa malam (05/11).

Baca Juga: Wah, Fintech Asal China Mengincar Pasar Indonesia

Sebanyak 28.918.000 saham dibeli dari PT Asuransi Intra Asia. 

Usai transaksi ini kepemilikan Asuransi Intra Asia di TNCA menyusut dari 11,86% menjadi tinggal 5%. 

Pembeli siaga

Sementara PT Carita Karya Graha menjual seluruh kepemilikannya di TNCA yang sebanyak 62.489.800 ke Asetku Ecommerce Limited.

Harga pelaksanaan transaksi ini di Rp 300 per saham, sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 34,77 miliar.

Sebelumnya nama Asetku Ecommerce Limited sudah pernah terkait dengan TNCA.

Perusahaan itu disebut sebagai pembeli siaga rights issue yang akan digelar TNCA pada Januari 2020 mendatang.

Baca Juga: Bisnis Pengantaran Barang Cerah, Kinerja SAPX Terus Merekah

TNCA berencana menggunakan dana hasil rights issue yang ditargetkan sebesar Rp 217,56 miliar untuk mengakuisisi PT Asuransi Staco Mandiri senilai Rp 85,23 miliar.

Sementara Rp 126,8 miliar lagi akan dipakai untuk menambah penyertaan modal di Asuransi Staco Mandiri.

Sejauh ini belum ada informasi terkait kelanjutan rencana rights issue tersebut, usai Asetku Ecommerce Limited masuk ke TNCA melalui pasar. 

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler