Berita Global

Investor Koreksi Ekspektasi, Indeks Saham AS Kembali Melemah

Jumat, 01 Maret 2019 | 06:17 WIB
Investor Koreksi Ekspektasi, Indeks Saham AS Kembali Melemah

Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham di Amerika Serikat (AS) tmelemah dalam perdagangan Kamis, kendati data pertumbuhan ekonomi (AS) lebih baik daripada perkiraan awal. Indeks tergelincir akibat keprihatinan investor terhadap kinerja keuangan emiten serta hubungan dagang AS-China.

Indeks Dow Jones Industriail Average (DJIA) dan S&P 500 memperpanjang masa pelemahannya menjadi tiga hari berturut-turut. DJIA merosot 69,16 poin  atau 0,27% menjadi 25.916. Sementara S&P 500 tergerus 7,89 poin (0,28%) ke posisi 2.784,49 dan Nasdaq Composite melemah 21,98 poin atau 0,29% menjadi 7.532,53.

Departemen Perdagangan AS kemarin mengumumkan ekonomi AS tumbuh sebesar 2,9% di tahun 2018. Kendati angka itu lebih kecil dibandingkan target yang dipasang sebelumnya, yaitu 3%, namun lebih tinggi dibandingkan angka historis.

Namun investor merisaukan kinerja keuangan emiten yang ternyata lebih buruk daripada perkiraan awal mereka. Ekspektasi investor terhadap membaiknya kinerja emiten tahun lalu merupakan salah satu sentiment yang mendorong indeks S&P naik hingga 11% selama dua bulan pertama tahun ini.

Merujuk ke laporan keuangan emiten yang sudah dipublikasikan, investor kini menilai perlunya mengoreksi ekspektasi awal mereka. “Ada yang perlu direkonsiliasi,” tutur Terry Sandven, portofolio manager dan chief strategist di US Bank di Minneapolis, seperti dikutip Reuters.

Dalam konsesus terbarunya, analis memprediksi pertumbuhan laba emiten di kuartal pertama tahun ini lebih rendah 1,1% daripada ekspektasi awal mereka yang mencapai 5,3%. Demikian data yang dikumpulkan Refinitiv.  Pekan ini, para pelaku pasar kekurangan sentiment pendorong. “Kita sekarang memasuki periode konsolidasi,” tutur Sandven.

Minimnya perkembangan terbaru dari perundingan perjanjian dagang AS-China turut menyurutkan minat investor mengambil posisi.  Penasihat ekonomi kepresidenan AS, Larry Kudlow hanya menyatakan proses negosiasi berjalan dengan kecepatan fantastis.

“Pekan lalu, pernyataan pejabat semacam itu sudah memadai untuk mendorong naik indeks. Namun tidak saat ini. Investor ingin mendengar detail progress,” tutur Oliver Pursche, chief market strategist di Bruderman Asset Management di New York seperti dikutip Reuters.

Terbaru