IPO IndoSterling Technomedia (TECH) Diwarnai Cerita Gagal Bayar Entitas Berelasinya

Kamis, 04 Juni 2020 | 07:33 WIB
IPO IndoSterling Technomedia (TECH) Diwarnai Cerita Gagal Bayar Entitas Berelasinya
[ILUSTRASI. William Henley founder Indosterling Capital]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (4/6) ini, PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun kabar tak sedap datang dari perusahaan berelasi IndoSterling Technomedia, yakni PT IndoSterling Optima Investa.

IndoSterling Optima dikendalikan oleh Sean William Henley (William), yang juga merupakan Komisaris Utama IndoSterling Technomedia.

Cerita berawal dari seorang sumber KONTAN yang tidak bersedia disebutkan namanya, menunjukkan bukti pembelian promissory notes yang diterbitkan IndoSterling Optima. Produk tersebut diberi nama IndoSterling High Yield Promissory Notes (HYPN).

Pada bukti kepemilikan promissory notes tersebut, tersebut tandatangan William di atas materai.

Baca Juga: Indosterling Technomedia (TECH) hari ini menawarkan saham perdana

Dokumen tersebut menerangkan sejumlah hal, diantaranya nama nasabah, nilai pembelian, besaran kupon yang diberikan, serta tanggal jatuh tempo.

Dari dokumen promissory notes sumber KONTAN tersebut kupon yang dijanjikan sebesar 13% per tahun. Nasabah tersebut menempatkan dana selama 12 bulan terhitung sejak awal kuartal II 2019.

Namun saat jatuh tempo, IndoSterling Optima tidak kunjung melaksanakan kewajibannya. "Kami diminta memperpanjang masa investasi," tutur sumber KONTAN, Selasa (2/6).

Belakangan muncul sejumlah surat edaran manajemen IndoSterling Optima kepada para nasabah yang ditandatangani William.

Pada surat edaran bernomor: 005/BOD/101/IV/2020 tertanggal 6 April 2020, ada empat poin yang disampaikan William.

1. Bahwa kontrak HYPN yang jatuh tempo tanggal 1 April 2020 sampai 31 Desember 2020 akan otomatis diperpanjang dengan jangka waktu sesuai tenor kontrak HYPN sebelumnya.

2. Untuk kontrak HYPN yang otomatis diperpanjang di tanggal 1 April 2020samapi dengan 30 Juni 2020 dengan tenor 6 bulan, pada saat kontrak HYPN tersebut jatuh tempo di tanggal 1 Oktober 2020 sampai dengan 30 Desember 2020, maka akan otomatis diperpanjang lagi dengan tenor 6 bulan.

3. Bahwa kontrak HYPN yang diperpanjang otomatis hanya akan diberikan bilyet dan lampiran schedule pembayaran kupon setiap bulannya.

4. Bahwa dana baru (fresh fund) yang masuk mulai tanggal 1 April 2020, dapat dicairkan pada saat kontrak HYPN tersebut jatuh tempo. Hal ini tidak mengikuti aturan perpanjangan otomatis. Penempatan dana baru ini akan diberikan kontrak HYPN seperti biasa.

Saat KONTAN meminta konfirmasi kepada William, yang bersangkutan mengelak dengan alasan sedang meeting dan meladeni beberapa concall (conference call).

"Pak, saya masih ada beberapa concall. Silahkan hubungi dulu Deasy Sutedja (Director of Corporate Communications) untuk komunikasi awal ya," tulis William dalam pesan singkat menjawab pertanyaan KONTAN, Selasa (2/6).

Melaui surat elektronik, Deasy Sutedja Director of Corporate Communications IndoSterling Group memberikan pernyataan sebagai berikut.

Situasi pandemi global COVID-19 telah memberikan dampak yang luar biasa, termasuk pada industri keuangan dan pasar modal Indonesia. 

Untuk itu, kami harus tetap menjaga likuiditas yang baik sehingga semua rencana investasi yang telah dibuat dapat berjalan dengan lancar dan perusahaan tetap dapat memenuhi kewajiban kepada nasabah. 

Kami menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah kami atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami tegaskan bahwa kepentingan dan dana investasi nasabah, tetap merupakan prioritas utama kami.

Selain itu, dapat kami konfirmasikan bahwa PT IndoSterling Optima Investa dan PT IndoSterling Technomedia Tbk. (TECH),  merupakan dua entitas bisnis yang berbeda. Kebijakan dan operasional PT IndoSterling Optima Investa tidak memiliki kaitan dan dampak, termasuk terhadap rencana pencatatan saham PT IndoSterling Technomedia Tbk. (TECH).

Pihak berelasi

Meski IndoSterling Grup menyatakan antara IndoSterling Optima dan IndoSterling Technomedia tidak memiliki kaitan, namun fakta berbicara lain.

Dalam prospektus IPO IndoSterling Technomedia disebutkan, Sean William Henley merupakan Komisaris Utama IndoSterling Technomedia.

saat ini, William juga menjabat di sejumlah perusahaan. Beberapa diantaranya adalah Direktur PT IndoSterling Sarana Investa, Direktur PT IndoSterling Optima Investa, Direktur Utama PT IndoSterling Wahana Boga, dan Komisaris PT IndoSterling Aset Manajemen.

William Henley, menjabat Komisaris Utama IndoSterling Technomedia sejak 2011. Dia pernah bekerja sebagai Institutional Sales di PT Lippo Securities.

Pada periode 2009 hingga 2011, William juga pernah menjabat Direktur PT CIMB-GK Securities Indonesia.

Eks pejabat OJK di IndoSterling Grup

IndoSterling Optima hingga akhir 2018 merupakan kreditur IndoSterling Technomedia.

Pada tahun 2013, IndoSterling Technomedia mendapatkan pinjaman dari Indosterling Optima Investa secara bertahap sampai dengan tahun 2018 sebesar Rp 50,30 miliar.

Pinjaman tersebut digunakan IndoSterling Technomedia untuk biaya operasional.

Pada tanggal 28 November 2018, berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang sebagaimana diaktakan dalam Akta No. 176 dari Yulia, S.H., Indosterling Optima Investa telah mengalihkan hak atas piutangnya kepada Indosterling Sarana Investa sebesar Rp 50 miliar.

Indosterling Optima kemudian mengkonversi piutangnya menjadi modal di IndoSterling Technomedia.

Sebagai catatan, mantan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga masuk dalam jajaran komisaris IndoSterling Technomedia. Dia adalah M. Noor Rachman Soejoeti.

Noor Rachman menjabat sebagai Komisaris Independen IndoSterling Technomedia sejak tahun 2020

Perode 2013 – 2017, Noor Rachman menjabat Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK. Sejak tahun 2018 hingga kini, Noor Rachman juga mejabat sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bagikan

Berita Terbaru

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:30 WIB

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) setelah mencatatkan saham di bursa

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:25 WIB

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah

Di pasar spot, kurs tutup di level Rp 16.320 per dolar AS pada Jumat (25/7), melemah 0,15% dibanding posisi penutupan hari sebelumnya.

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:14 WIB

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berupaya untuk meningkat efisiensi kinerja dengan melakukan penataan aset yang lebih efektif.​

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:10 WIB

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN

Emiten-emiten BUMN berpeluang kecipratan berkah dari sejumlah program prioritas BPI Danantara yang berlangsung pada 2025.

Ganjalan Ekspor ke Amerika Serikat
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:05 WIB

Ganjalan Ekspor ke Amerika Serikat

Kemampuan untuk bisa menghadapi kebijakan non tarif Amerika Serikat bagi pebisnis Indonesia perlu ditingkatkan.

Marketplace Kini Jadi Pemungut Pajak
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:05 WIB

Marketplace Kini Jadi Pemungut Pajak

Pemungut pajak kerap tidak mendapat kompensasi dari tugas yang diemban oleh mereka yang berasal dari otoritas pajak..​

Berbagai Strategi Emiten Bungsu Prajogo Pangestu Tancap Gas Setelah IPO
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:27 WIB

Berbagai Strategi Emiten Bungsu Prajogo Pangestu Tancap Gas Setelah IPO

IPO menjadi momentum penting bagi CDIA Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

Langkah SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Aksi Evaluasi Aset
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:17 WIB

Langkah SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Aksi Evaluasi Aset

Kenaikan laba ini ditopang oleh penjualan yang naik 45% secara year on year menjadi Rp 3,65 triliun 

Polytron Kejar Target Delapan Showroom EV
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:14 WIB

Polytron Kejar Target Delapan Showroom EV

Polytron telah membuka tiga showroom EV di sepanjang 2025, dan salah satunya berlokasi di Surabaya dan dua sisanya di Jakarta.

Metland Bidik Pasar Hunian di Kawasan Industri
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:10 WIB

Metland Bidik Pasar Hunian di Kawasan Industri

Ekspansi sektor industri di koridor timur Jakarta, khususnya Cikarang diperkirakan akan terus mendorong kebutuhan hunian fungsional

INDEKS BERITA

Terpopuler