KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menteng Heritage Realty memulai proses perhelatan initial public offering (IPO). Emiten perhotelan ini telah menetapkan rentang harga penawaran Rp 101 hingga Rp 105 per saham.
Perusahaan ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,19 miliar saham dalam perhelatan tersebut. Dengan rentang harga yang ditawarkan, Menteng Heritage mengincar dana sekitar Rp 120,19 miliar hingga Rp 124,95 miliar.
Rentang harga tersebut mencerminkan price to book value (PBV) antara 4 kali hingga 5 kali. Valuasi ini relatif di atas dibanding saham emiten perhotelan yang sudah lebih dulu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ambil contoh saham PT Sahid Hotel Jaya International Tbk (SHID). Mengutip RTI, PBV saham SHID saat ini ada di level 4,22 kali.
PBV saham PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) bahkan hanya 1,25 kali. Angka ini tak berbeda jauh dengan PBV saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) yang sebesar 1,26 kali.
Meski relatif lebih mahal, manajemen memastikan IPO perusahaan ini bakal memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. Terlebih, dana perolehan IPO bakal digunakan untuk ekspansi.
Direktur Utama Menteng Heritage Realty Christofer Wibisono menuturkan, sebesar 49,55% dana IPO dialokasikan untuk akuisisi PT Global Samudra Nusantara dan sebesar 25,57% akan dipakai untuk mengakuisisi PT Wijaya Wisesa Bakti. "Lalu sebesar 19,98% untuk peningkatan modal Wijaya Wisesa dan sisa 4,90% untuk modal kerja," ujar Christofer dalam Due Dilligence Meeting & Public Expose di Hermitage Menteng, Jakarta, Jumat (22/3).
Pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 5 April dan masa penawaran umum akan berlangsung pada 8 April. Sehingga, pada 12 April mendatang, pencatatan saham bisa dilakukan.
Menteng Heritage kini mengoperasikan sebuah hotel bintang lima bernama The Hermitage di Menteng, Jakarta. Hotel ini dikelola oleh Marriot International melalui brand Tribute Portfolio Hotels. sejak tahun 2015.