IPO, Menteng Heritage Patok Harga di Level Tertinggi

Rabu, 10 April 2019 | 06:20 WIB
IPO, Menteng Heritage Patok Harga di Level Tertinggi
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menteng Heritage Realty telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Berdasarkan hasil penawaran awal alias bookbuilding, emiten ini mematok harga saham perdana di level tertinggi.

Menurut prospektus ringkas, Menteng Heritage Realty mematok harga penawaran saham perdana Rp 105 per saham. Harga ini mengindikasikan price to book value (PBV) di kisaran empat hingga lima kali.

Perusahaan perhotelan ini akan menawarkan 1,19 miliar saham, setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga dari IPO ini, Menteng Heritage akan meraup dana sebesar Rp 125,13 miliar.

Direktur Utama Menteng Heritage Realty Christofer Wibisono memaparkan, penawaran awal saham diserap sempurna oleh para investor. "Saat ini, investor kami masih dari lokal, tapi tidak menutup kemungkinan ke depan ada investor asing," jelas dia, kemarin. Bahkan bookbuilding Menteng Heritage mencatat kelebihan permintaan 2,61 kali.

Perusahaan ini menjelaskan, dana hasil IPO sebagian besar untuk mengakuisisi PT Global Samudera Nusantara (GSN) dan PT Wijaya Wisesa Realty (WWR). Perusahaan ini merinci, 51,89% untuk membeli saham GSN dari PT Twin Investment (TI) dan Anke Krishna Bachtiar.

Kemudian 26,79% untuk akuisisi WWR, 20,93% guna meningkatkan modal kerja bagi PT Wijaya Wisesa Development (WWD). Dan sisa 0,39% modal kerja seperti perawatan, renovasi dan peningkatan kualitas gedung.

Menteng Heritage Realty telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 April. Penawaran umum dilakukan kemarin (9/4).

Penjatahan di 10 April dan distribusi saham dan pengembalian uang pemesanan akan dilakukan pada 11 April. Pencatatan saham digelar pada 12 April 2019. Dalam IPO ini, Menteng Heritage dibantu oleh Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan, harga IPO tersebut menarik karena PBV masih wajar dibandingkan PBV industri perhotelan saat ini di 4,26 kali. "Tujuan IPO untuk akuisisi sehingga menjadi daya tarik bagi investor," kata dia, Selasa (9/4).

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025

Hingga kuartal III-2025, kontributor utama pada pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih berasal dari lini bisnis engineering & construction.

INDEKS BERITA

Terpopuler