IPO PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk, Harga Penawaran di Rp 100-Rp 150 per Saham

Minggu, 14 November 2021 | 13:29 WIB
IPO PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk, Harga Penawaran di Rp 100-Rp 150 per Saham
[ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (1/9/2021). Perusahaan jasa pengangkutan laut PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk tengah memproses IPO di BEI. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi calon pendatang baru akan hadir di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Via IPO atau initial public offering, perusahaan pengangkutan laut PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk bakal melantai di BEI pada 14 Desember 2021.

PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk yang akan menyandang kode emiten BSML berencana melepas 370,045 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Saham sebanyak itu setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada BSML setelah IPO.

Dalam proses book building yang rencananya berlangsung mulai 16-25 November 2021, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk menawarkan saham IPO di rentang Rp 100 hingga Rp 150 per saham.

Dus, dari hajatan IPO, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk berpeluang meraup dana segar antara Rp 37 miliar hingga sekitar Rp 55,51 miliar.

PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk akan menggunakan dana IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 70 persen akan digunakan untuk modal kerja, yaitu charter kapal, angkutan laut dan jasa agency, serta kegiatan operasional perseroan.

Kedua, sekitar 15 persen, atau paling banyak Rp 5 miliar akan disalurkan melalui skema pinjaman kepada entitas anak, yaitu PT Bintang Samudera Mandiri Persada.

Pinjaman itu lantas akan dipergunakan untuk modal kerja dalam menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. 

Baca Juga: GoTo Kantongi Pendanaan Pra-IPO US$ 1,3 Miliar, Perkiraan Listing Semester II 2022

Ketiga, sekitar 15 persen untuk membayar sebagian utang ke Bank Mandiri. Jumlah utang yang akan dibayar sebesar Rp 5 miliar.

Per 30 April 2021, total pokok pinjaman itu sekitar Rp 137,64 miliar berbunga 6%-9% per tahun dan akan jatuh tempo pada 23 November 2027.

Berdasar laporan keuangan yang tidak diaudit, per 30 Juni 2021 perseroan memiliki liabilitas senilai total Rp 158,24 miliar.  Sementara total asetnya sekitar Rp 212,95 miliar. Sedangkan total ekuitas perseroan sekitar Rp 54,72 miliar.

Sejauh ini kinerja keuangan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk sudah melampaui realisasi sepanjang 2020.

Pada semester I-2021 PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk memperoleh pendapatan sekitar Rp 29,29 miliar. Sedangkan sepanjang tahun lalu pendapatannya sekitar Rp 26,96 miliar.

Sementara laba bersih periode berjalan di paruh pertama tahun ini sekitar Rp 3,53 miliar. Sepanjang 2020 laba bersih perseroan hanya Rp 428,55 juta.

 PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk merupakan perusahaan pengangkutan laut. Mereka melayani jasa pengangkutan komoditas seperti batubara, pasir, nikel dan batu kapur.  

Baca Juga: Usai IPO, Mitratel Membidik Pendapatan Tumbuh 11%

Pemilik manfaat akhir dari PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk adalah Nengah Rama Gautama. Ia menguasai dan mengendalikan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk secara tidak langsung melalui sejumlah entitas.

Runutannya, Lelaki 50 tahun ini memiliki 100 persen saham PT McMillan Woods Advisory. Perusahaan tersebut merupakan pemegang 90 persen saham PT Goldfive Investment Capital.

Nah, Goldfive Investment Capital inilah yang ditempatkan sebagai pemegang 67,5% saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk sebelum IPO, atau 54% setelah IPO.

Selain menjabat Komisaris di PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk, Nengah Rama Gautama juga tercatat sebagai Komisaris Independen di PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

Selanjutnya: Jual 171 Juta Saham BEBS, Investor Kakap Ini Raup Cuan Rp 374,49 Miliar

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kuartal III-2025 Penjualan Dinilai Sepi, Pemulihan Mitra Adiperkasa (MAPI) Lambat
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 19:56 WIB

Kuartal III-2025 Penjualan Dinilai Sepi, Pemulihan Mitra Adiperkasa (MAPI) Lambat

BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbaru menyebutkan momentum pertumbuhan MAPI memang akan lebih banyak ditopang oleh pembukaan toko baru.

Kaji Legalkan Perusahaan Rokok Ilegal, Ini Strategi Pemerintah Berantas Rokok Ilegal
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 13:39 WIB

Kaji Legalkan Perusahaan Rokok Ilegal, Ini Strategi Pemerintah Berantas Rokok Ilegal

Pemerintah tengah mengkaji pemutihan cukai bagi produsen rokok ilegal dan memberi cukai lebih ringan bagi produsen rokok kecil

Gara-Gara Ogah Buka Data Live Saat Demo, Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 12:58 WIB

Gara-Gara Ogah Buka Data Live Saat Demo, Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

TikTok menolak membuka data karena memiliki kebijakan dan prosedur internal yang mengatur cara menangani dan menanggapi permintaan data

Investasi Bergerak oleh Harapan, Bukan Sekadar Bunga
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:48 WIB

Investasi Bergerak oleh Harapan, Bukan Sekadar Bunga

Ketika kepercayaan terjaga, biaya pembiayaan turun, investasi muncul, pekerjaan tercipta dan mimpi naik kelas menjadi kenyataan yang bisa diraba.

Setop Bancakan BUMN
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:32 WIB

Setop Bancakan BUMN

Jika mekanisme check and balance tidak diperkuat, konsentrasi kewenangan besar di satu posisi bisa memunculkan gaya kepemimpinan yang otoritarian.

Menjelang Libur Akhir Pekan, Cek Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (3/10)
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Cek Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (3/10)

Meski indeks menguat, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sekitar Rp 1,4 triliun.

Ekonomi Belum Matang, Rupiah Jadi Rentan
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:29 WIB

Ekonomi Belum Matang, Rupiah Jadi Rentan

Pergerakan rupiah dalam jangka pendek diperkirakan masih rentan                                     

Masih Merugi, Fast Food Indonesia (FAST) Tutup 19 Gerai KFC
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:26 WIB

Masih Merugi, Fast Food Indonesia (FAST) Tutup 19 Gerai KFC

Imbas penutupan gerai, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawan.​

Pengusaha Bisa Agunkan Patriot Bond ke Himbara
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:25 WIB

Pengusaha Bisa Agunkan Patriot Bond ke Himbara

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, Patriot Bond bersifat tradable dan dapat dijadikan agunan di bank Himbara.​

Utilitas Produksi Tekstil Terus Menciut
| Jumat, 03 Oktober 2025 | 06:25 WIB

Utilitas Produksi Tekstil Terus Menciut

Kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih menghadapi tekanan berat pada tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler