Jadi Penghuni LQ45, IDX30 & IDX80, Saham GOTO Kembali Ke Atas Harga Perdana Saat IPO

Kamis, 02 Juni 2022 | 11:39 WIB
Jadi Penghuni LQ45, IDX30 & IDX80, Saham GOTO Kembali Ke Atas Harga Perdana Saat IPO
[ILUSTRASI. Foto ilustrasi driver Gojek mengantar paket dari Tokopedia kepada konsumen. DOK/GoTo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor yang membeli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar perdana dan masih menahan kepemilikannya hingga sekarang, bisa kembali bernapas lega. Pasalnya, harga saham GOTO pada perdagangan sesi pertama hari ini (2/6) kembali ke atas level harga perdana saat perusahaan teknologi itu menggelar initial public offering (IPO).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, harga saham GOTO ditutup menguat 11,8% ke Rp 340 per saham. Pada perdagangan intraday, saham GOTO bahkan sempat menyentuh level tertinggi di Rp 346 per saham. Sebagai perbandingan, saham GOTO listing di BEI pada 11 April 2022 di harga perdana Rp 338 per saham.

Hingga sesi pertama, perdagangan saham GOTO masih ramai dengan transaksi yang dilakukan investor. Tercatat, ada sekitar 41,7 juta lot saham GOTO yang diperdagangkan dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 1,4 triliun. Sebagian besar transaksi ini dilakoni oleh investor lokal.

Baca Juga: Jelang Rights Issue, Tolaram Borong 399,75 Juta Saham Bank Amar Rp 139,11 Miliar

Lonjakan harga saham GOTO tak lepas dari keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Mei 2022, yang memasukkan saham GOTO ke tiga indeks saham bergengsi; IDX30, LQ45 dan IDX80.

Saham GOTO masuk ke IDX30, LQ45 dan IDX80 secara sekaligus via jalur cepat atau fast entry. Keputusan itu akan berlaku efektif mulai 8 Juni 2022.

Saham GOTO masuk ke indeks LQ45 dan IDX30 menggusur saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Sementara di IDX80, saham GOTO menggantikan posisi saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI). 

 

 

Di atas kertas, masuknya saham GOTO ke indeks IDX30, LQ45 dan IDX80 akan mendorong manajer investasi (MI) untuk melirik saham GOTO untuk dijadikan sebagai salah satu portofolio. Potensi ini terutama berlaku untuk produk-produk investasi, seperti reksadana yang menggunakan acuan indeks-indeks saham tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler