Jelang Rights Issue, Tolaram Borong 399,75 Juta Saham Bank Amar Rp 139,11 Miliar

Kamis, 02 Juni 2022 | 09:37 WIB
Jelang Rights Issue, Tolaram Borong 399,75 Juta Saham Bank Amar Rp 139,11 Miliar
[ILUSTRASI. Tunaiku, platform pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia dari PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Amar Bank berencana menggelar rights issue untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum. DOK/AMAR]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tolaram Group Inc telah memborong sekitar 399,75 juta saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Jumlah saham tersebut setara 2,893% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada Bank Amar.

Akumulasi dalam jumlah besar oleh Tolaram ini berlangsung menjelang hajatan rights issue AMAR yang dilakukan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) POJK.03/2020 tentang Konsolidasi bank Umum.

Transaksi pembelian saham itu berlangsung pada 25 Mei 2022. Harga pelaksanaannya di Rp 348 per saham. Dus, Tolaram Group Inc., merogoh kantong total sekitar Rp 139,11 miliar.

Gaby Diovani, Corporate Secretary PT Bank Amar Indonesia Tbk dalam keterbukaan informasi (2/6) menyebut, tujuan transaksi itu untuk kepentingan investasi. Namun tidak ada informasi siapa pihak penjual saham tersebut.

Yang jelas, usai transaksi ini, kepemilikan Tolaram Group Inc., di Amar Bank bertambah dari 7.946.197.055 saham atau 57,496% menjadi 8.345.943.280 saham setara 60,389 persen.

Baca Juga: Brand Besar Masih Kuasai Pasar Produk Konsumer Terlaris, Siapa Saja?

Sebelumnya, pada 10 Mei 2022 Tolaram dan Investree Singapore Pte Ltd mengumumkan telah menandatangani perjanjian transaksi terkait dengan rencana akuisisi Investree Group atas 18,4% AMAR.

Tidak ada informasi berapa nilai transaksi yang disepakati kedua pihak. Namun, masuknya Investree kian mengukuhkan tren ekspansi anorganik yang dilakukan perusahaan teknologi finansial (tekfin) atas saham bank-bank di Indonesia.

 

 

Bank Amar sendiri berencana mengerek modal lewat skema penawaran umum terbatas dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. 

Jumlah saham yang dilepas sebanyak 3,59 miliar saham baru, atau 20,6% dari modal ditempatkan disetor penuh Perseroan setelah rights issue dengan nilai nominal Rp100,00 setiap saham.

Setiap pemilik 100 saham lama Perseroan akan memperoleh 26 HMETD. Nah, setiap satu HMETD bisa dikonversi menjadi satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 280 per saham. Walhasil, dana yang akan diterima AMAR dari rights issue ini sebesar Rp 1,006 triliun.

Bank Amar memang membutuhkan suntikan dana sekitar Rp 1 triliun untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum yang harus dipenuhi hingga akhir 2022. Per 31 Maret 2022 Bank Amar baru memiliki modal inti sekitar Rp 2 triliun. 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler