Jangan Tukas Nasabah

Jumat, 10 Februari 2023 | 08:00 WIB
Jangan Tukas Nasabah
[]
Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Baru-baru ini melalui whatsapp dan m-banking, kita diminta waspada terhadap modus penipuan lewat pengiriman file .apk. Ada undangan pernikahan.apk, cek tagihan PLN.apk, cek foto paket.apk, premi asuransi.apk, cek BPJS.apk. Dan, entah file apa lagi nanti. 

Layanan pelanggan bank juga mewanti-wanti lewat WA, SMS, e-mail, serta medsos. Intinya agar nasabah jangan membuka link tersebut, selalu merahasiakan rapat-rapat PIN, kata sandi, hingga kode OTP.

Tapi apakah semua peringatan itu sudah cukup untuk menangkal serangan pembajak akun dan pembobol rekening? Tampaknya belum.

Akun m-banking yang berisi dana dan data transaksi itu belum benar-benar kokoh, bahkan relatif rentan dibobol maling digital. Cuma selama ini bank dan regulator selalu menempatkan nasabah sebagai pihak yang "salah", kurang hati-hati, teledor, juga rendah literasi digitalnya.

Padahal, korban penjahat digital bisa jadi orang yang berpendidikan dengan tingkat literasi finansial dan digital memadai. Masalahnya, sang penjahatlah yang lihai, bisa memanfaatkan kelengahan nasabah dengan mengandalkan kecanggihan teknologi dan rekayasa sosial.

Mereka tahu bahwa korbannya tak mungkin bisa waspada terus-menerus. Ada kalanya lelah fisik dan psikis.

Ketika bersamaan si penjahat melancarkan aksinya mengirimkan link kiriman paket.apk itu nasabah memang sedang menunggu kiriman paket dari logistik e-commerce, bisa jadi sang nasabah bakal terus terjerat untuk mengikuti petunjuk palsu tersebut.

Begitu halnya ketika orang kelupaan bayar tagihan dan belum bayar cicilan, pas berbarengan datang pemberitahuan mengenai tagihan, pasti tersedot perhatiannya.

Sebagai penyelenggara transaksi sistem elektronik, harusnya bank dan operator telekomunikasi tak hanya sebatas mengeluarkan sinyal warning. Tapi terus membangun sistem keamanan berlapis.

Regulator juga harus proaktif. Bila ditemukan praktik aplikasi mencurigakan, banyak laporan masyarakat, disuspensi dulu aktivitasnya. Dan segera diselidiki pengelolaannya.

Dengan big data, bila ada transaksi di luar kebiasaan, segera kirim notifikasi kepada nasabah. Begitu pula bila ada transaksi menguras rekening, bank bisa menanyakan dulu ke pemilik rekening. Sehingga bila nasabah memang tidak melakukan transaksi itu bisa dihentikan.

Kejahatan di dunia digital jelas menjadi tantangan bagi bank, operator, penyedia aplikasi, dan regulator agar kepercayaan nasabah pada sistem keuangan tidak goyah

Bagikan

Berita Terbaru

Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien
| Minggu, 18 Mei 2025 | 04:30 WIB

Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien

Operasional gerai yang lebih efisien menjadi kunci sektor ritel tetap bertumbuh. Namun, sejumlah tantangan menanti di depan mata. 

 
CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler