Jaringan Tol Listrik Akan Membentang di Sumatra

Jumat, 10 Mei 2019 | 07:18 WIB
Jaringan Tol Listrik Akan Membentang di Sumatra
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir semester pertama tahun ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ingin menuntaskan jaringan infrastruktur listrik alias tol listrik di wilayah Sumatra. Perusahaan setrum pelat merah itu sedang membangun jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sepanjang 275 kiloVolt (kV). Jaringan listrik ini membentang di Pulau Sumatra yang memang belum seluruhnya terkoneksi.

Vice President Public Relations PT PLN Dwi Suryo Abdullah mengungkapkan, total panjang tol listrik tahap pertama akan membentang mulai dari Lahat Sumatra Selatan hingga Sarulla Sumatera Utara sepanjang 2.933 kilo meter sirkuit (kms).

"Jalur transmisi 275 kV Sarulla Simangkuk ditargetkan akan rampung pada semester pertama tahun ini," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (9/5).

Memang, pembangunan tol listrik ini molor dari target. Sebelumnya PLN menargetkan pengerjaan tol listrik Sumatra tahap ini selesai pada April atau Mei 2019. "Kendala yang dihadapi di lapangan selama ini adalah cuaca dan kondisi geografis yang cukup menantang," jelas dia.

Dwi mengatakan, sejak tahun 2016, PLN telah membangun sejumlah jaringan transmisi dan Gardu Induk 150 kV. Melalui tol listrik ini, PLN ingin menjangkau wilayah Sumatra yang saat ini belum terkoneksi.

Sebelumnya sudah ada dua jalur transmisi 275 kV yang terlebih dulu selesai digarap, yakni Lahat Sarulla dan Simangkuk Pangkalan Susu. "Jadi apabila jalur Sarulla Simangkuk selesai, maka Transmisi 275 kV Lahat-Binjai/ Pangkalan Susu akan terhubung," imbuh Dwi.

Bahkan tol listrik ditargetkan bisa menambah keandalan penyaluran energi listrik sekaligus menjadi tulang punggung utama (back bone) sistem kelistrikan Sumatra. Dari sini, ada potensi penurunan biaya penyaluran. Hal tersebut mengingat daya sekitar 200 megawatt (MW) akan disalurkan dari Sistem Sumatra Selatan ke Sumatra Utara.

Dus, jaringan tol listrik ini bisa mengerek kinerja PLN. Caranya melalui susut transmisi yang selama ini belum terjangkau oleh jaringan transmisi 150 kV existing yang sebelumnya menghubungkan Aceh hingga Lampung.

Sementara itu, jaringan tol listrik Sumatra tahap II, yakni jalur 275 kV Pangkalan Susu-Arun-Sigli-Ulee Kareng (Sumatra Utara - Aceh) dan jalur 275 kV Lumut Balai-Muara Enim-Gumawang-Lampung ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2021 mendatang.

Untuk mendukung pembangunan transmisi ini, setidaknya membutuhkan investasi sekitar Rp 4,5 miliar hingga Rp 5 miliar per kms. Adapun dalam pembiayaannya, proyek tol listrik tahap kedua ini akan menggunakan biaya kombinasi, yakni melalui anggaran PLN, APBN dan pinjaman dari perbankan.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2019–2028, ada sekitar 13.509 kms tambahan jaringan transmisi pada tahun ini.

Secara total, selama 10 tahun ke depan akan ada tambahan sebanyak 57.293 kms, yang terdiri dari 10.135 kms transmisi 500 kV, 4.159 kms transmisi 275 kV, 41.382 kms transmisi 150 kV serta 1.617 kms transmisi 70 kV.

Sistem kelistrikan Sumatra terbagi dalam dua sistem. Pertama, Sistem Sumatra Bagian Selatan dan Tengah meliputi Sumatra Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu, Sumatra Barat dan Riau. Adapun daya mampu dari sistem tersebut tercatat mencapai 3.604 MW, dengan beban puncak sebesar 3.378 MW.

Sementara itu, sisa daya yang ada ditransfer ke sistem kedua, yakni Sumatra Bagian Utara yang terdiri dari Sumatra Utara dan Aceh, dengan daya mampu sebesar 1.995 MW dengan beban puncak sebesar 2.129 MW. "Sehingga Sistem Kelistrikan Sumatra mempunyai daya mampu 5.599 MW dengan beban puncak yang pernah terjadi sebesar 5.507 MW," ujar Dwi.

PLN masih memakai kapal pembangkit

Pembangkit listrik permanen belum siap memasok listrik ke weluruh wilayah Indonesia. Inilah yang menjadi alasan mengapa PT PLN masih membutuhkan pasokan listrik dari Marine Vessel Power Plant (MVPP) atau kapal pembangkit.

Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PT PLN, Djoko Rahardjo Abumanan menyampaikan, hingga saat ini PLN masih membutuhkan MVPP di empat wilayah. Keempat wilayah itu adalah Medan, Ambon, Kupang dan Amurang (Sulawesi Utara).

Djoko menerangkan, kapasitas MVPP paling besar berada di Medan, Sumatra Utara dengan kapasitas 240 megawatt (MW). Selanjutnya MVPP Amurang di Sulut berkapasitas 120 MW, MVPP Kupang Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas 60 MW, serta MVPP Ambon berkapasitas 60 MW.

Dalam mengoperasikan MVPP, PLN berkontrak selama lima tahun dengan PT Karpowership Indonesia atau Karadeniz Powership asal Turki. Pengoperasiannya berlangsung sejak 2016 hingga tahun 2021. "Itu kontrak tender," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 16:39 WIB

Futura Energi Global (FUTR) Mengembangkan Bisnis Panas Bumi

Transformasi ini dilakukan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) usai diakuisisi PT Aurora Dhana Nusantara alias Ardhantara ada 9 September 2025. ​

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:06 WIB

Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar

Ray Dalio menuturkan emas merupakan diversifikasi aset yang baik, investor sebaiknya menaruh 15% portofolio di emas

Patriotisme Tanpa Prospektus
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:32 WIB

Patriotisme Tanpa Prospektus

Keterbukaan bukan sekadar soal informasi yang dibagikan, tetapi juga soal konsistensi antara niat dan pelaksanaan, satunya kata dengan perbuatan.

Uang Kripto
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Uang Kripto

Inovasi harus dikawal regulasi dan kebebasan harus tetap tunduk pada stabilitas. Karena uang bukan hanya alat tukar, tapi juga cermin kepercayaan.

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:05 WIB

Usai Private Placement Rp 30,5 T Beban Utang Menciut, Kinerja GIAA bisa Terbang Lagi?

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)  secara bertahap merealisasikan rencana penambahan armada dan rute baru.

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Minat Investor Asing di Saham Grup Barito Beragam, Namun Prospek Cenderung Seragam

Kenaikan harga saham-saham Grup Barito didorong oleh kombinasi faktor fundamental dan sentimen pasar. 

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Bukan Blackrock tapi State Street yang Konsisten Borong Saham BBCA, BMRI, BBRI & BBNI

Ada potensi pemulihan minat asing di saham bank, walaupun secara akumulatif sepanjang 2025 masih akan tetap mencatatkan posisi net foreign sell.

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:13 WIB

Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Keyakinan konsumen ini tercatat turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 117,2. IKK ini menyentuh level terendah sejak Mei 2022. ​

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Viral Menu Pangsit Goreng di Program Makan Bergizi

Kepala SPPG Mampang 1 Depok Mustika Fie beralasan memilih pangsit di menu MBG untuk menghindari food waste.

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah
| Kamis, 09 Oktober 2025 | 07:51 WIB

Bank Daerah Lain Minta Kucuran Dana Pemerintah

Bank Jakarta dan Bank Jatim siap menyalurkan dana dari pemerintah ke sektor produktif terutama UMKM. 

INDEKS BERITA

Terpopuler