Jelang Penutupan Penawaran ORI021 Laku Rp 23,5 Triliun

Rabu, 16 Februari 2022 | 04:15 WIB
Jelang Penutupan Penawaran ORI021 Laku Rp 23,5 Triliun
[]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan surat berharga ritel yang ditawarkan secara perdana tahun ini laris manis. Obligasi ritel Indonesia seri ORI021 sehari menjelang berakhirnya masa penawaran menurut data Investree telah terjual Rp 23,52 triliun. 

Angka ini mendekati dari target Rp 25 triliun. Target penjualan ORI021 sudah dikerek beberapa kali dari target awal pemerintah sebesar Rp 15 triliun. Animo masyarakat yang cukup tinggi membuat pemerintah tidak mau mengabaikan permintaan. Ini pun sesuai dengan strategi pemerintah untuk pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022. 

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Moduit Sebut Momentum Berinvestasi ORI021

Padahal, pemerintah hanya menawarkan bunga 4,9% per tahun. Jika dibandingkan dengan kupon ORI020 yang menawarkan sebesar 4,95% per tahun tentu kupon ORI021 jauh lebih rendah. Sebelumnya Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, kupon ORI021 dinilai menarik bagi para investor. Sebab saat ini dia bilang, kondisi likuiditas pasar keuangan yang masih melimpah. 

Bahkan bila dibandingkan dengan imbal hasil alternatif investasi lain seperti deposito perbankan, Deni menilai besaran kupon tersebut menarik. SBN ritel saat ini juga semakin menarik karena  pemerintah menurunkan pajak bunga obligasi dari 15% menjadi 10%. Sehingga imbal hasil yang diterima investor akan lebih tinggi. 

Tak hanya itu, sifat ORI yang bisa diperjualbelikan kembali sampai masa berakhirnya masa holding period yakni 15 April 2022 menjadi daya tarik tersendiri. Masa penawaran ORI021 sudah dimulai pada 24 Januari 2022 - 17 Februari. Masa penetapan penjualan 21 Februari dan setelmen 23 Februari.

Baca Juga: Tawarkan Beragam Pilihan Investasi, Moduit Salurkan ORI021

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi

Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve masih menjadi sentimen dominan yang menahan penguatan dolar AS.

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026

Proyeksi surplus dari IEA hingga 2026 serta revisi prospek surplus kuartal III oleh OPEC+ sebagai faktor pengganjal harga. 

Bank Digital Pacu Pertumbuhan Kredit Lewat Direct Lending
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:13 WIB

Bank Digital Pacu Pertumbuhan Kredit Lewat Direct Lending

Kredit bank digital Indonesia tumbuh hingga Oktober 2025, dengan Bank Jago pimpin Rp 23,78 triliun, tunjukkan tren direct lending.

Demutualisasi BEI
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB

Demutualisasi BEI

Demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tak boleh mengenyampingkan kepentingan jutaan investor saham.

Transaksi Digital Kian Melonjak
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB

Transaksi Digital Kian Melonjak

BI laporkan transaksi pembayaran digital 2025 capai 39,87 miliar, pertumbuhan 10,8% YoY, meski risiko perlambatan muncul.

Kredit Menganggur di Bank Kian Menumpuk
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:08 WIB

Kredit Menganggur di Bank Kian Menumpuk

Data BI Oktober 2025 tunjukkan kredit menganggur 22,97% total, naik ke Rp 2,45 triliun, menandakan permintaan kredit masih lemah.

INDEKS BERITA

Terpopuler