Jelang Pertemuan OPEC+ untuk Bahas Pasokan, Minyak Tergelincir

Jumat, 01 Oktober 2021 | 13:19 WIB
Jelang Pertemuan OPEC+ untuk Bahas Pasokan, Minyak Tergelincir
[ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah dunia dalam perdagangan Jumat tersandung oleh kemungkinan OPEC+ meningkatkan produksi untuk meredakan kekhawatiran pasokan, menyusul lonjakan harga gas dunia. 

Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), yang merupakan acuan di Amerika Serikat (AS), tergelincir 5 sen menjadi $74,98 per barel pada sesi perdagangan Jumat pagi waktu Asia. Namun jika dihitung dalam periode enam pekan berturut-turut, instrumen derivatif itu masih membukukan penguatan.

Kontrak berjangka untuk minyak mentah Brent turun 7 sen, atau 0,1%, menjadi $78,24 per barel. Dalam periode sepekan, kontrak komoditas ini masih mencatat kenaikan kecil, memperpanjang tren kenaikan mingguan hingga empat kali berturut-turut.

Baca Juga: Ini upaya Pertamina untuk peningkatan kinerja Blok Mahakam

Pasar kini menanti hasil pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dipimpin Rusia, atau biasa disebut OPEC+. Dalam pertemuan yang dijadwalkan pada Senin mendatang, mana produsen akan membahas apakah akan melampaui kesepakatan yang kini berlaku, untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bpd) pada bulan November dan Desember.

Empat sumber OPEC+ mengatakan, aliansi kemungkinan mengerek produksi, tanpa rincian volume atau tanggal. Skenario itu dipersiapkan mengingat harga minyak saat ini sudah mendekati kisaran tertinggi selama tiga tahun terakhir. Apalagi, OPEC+ sudah ada mendapat tekanan dari konsumen untuk memasok lebih banyak minyak.

"Pertemuan OPEC+ mendatang pada hari Senin akan sangat penting untuk arah harga minyak minggu depan. Peningkatan produksi di atas 400.000 barel per hari akan meringankan tekanan dalam jangka pendek," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga minyak ditutup stabil setelah laporan China siap membeli lebih banyak pasokan

Kecemasan Pemerintahan Amerika Serikat (AS) terhadap kenaikan harga minyak masuk dalam agenda pertemuan antara penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, awal pekan ini, demikian pernyataan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Kenaikan harga gas alam di pasar global mendorong banyak pembangkit listrik untuk beralih ke bahan bakar minyak atau solar, hingga mengungkit harga minyak lebih tinggi lagi. Tren semacam itu terlihat di Pakistan, Bangladesh dan kawasan Timur Tengah .

"Ini menunjukkan bahwa kita akan melihat permintaan minyak yang kuat dalam beberapa bulan mendatang, yang berarti pasar minyak yang tertopang di kisaran tinggi hingga akhir tahun," demikan pernyataan analis komoditas ING dalam catatannya.

Selanjutnya: Sebut Harga Sudah Menarik, Gramercy Tingkatkan Eksposur di Obligasi Evergrande

 

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman

Pemerintah dan DPR sepakat menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada tahun 2026 

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif

Kereta Petani-Pedagang dengan tujuan mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan.

INDEKS BERITA

Terpopuler