Jelang Rights Issue BBSI, Kredivo Menjelma Jadi Pemegang Saham Mayoritas Bank Bisnis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Finaccel Teknologi lndonesia atau Kredivo kini menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI).
Perubahan kepemilikan Kredivo tersebut terjadi menjelang rencana BBSI untuk menggelar rights issue pada November 2021.
Perubahan komposisi kepemilikan BBSI itu tercatat per 15 Oktober 2021. Sebelumnya, Kredivo mengempit 24 persen, atau 726.367.057 saham BBSI.
Nah, per 15 Oktober 2021, PT Finaccel Teknologi lndonesia, pemilik platform fintech Kredivo menguasai 40 persen saham BBSI.
Seiring kenaikan porsi kepemilikan Kredivo, investor dengan kepemilikan di atas 5 persen yang lain porsinya mengalami penurunan.
Berdasar laporan Laniwati Tjandra, Presiden Direktur PT Bank Bisnis Internasional Tbk (18/10), PT Sun Land Investama yang tadinya menguasai 19,76 persen kita kepemilikannya menyusut menjadi 13,20 persen.
Sementara PT Sun Antarnusa Investment menyusut dari 14,94 persen menjadi 10,50 persen.
Lalu Sudjono Suriadi yang tadinya menguasai 25 persen kini tinggal 20 persen. Di sisi lain, porsi kepemilikan investor publik tidak berubah, tetap 16,30 persen.
Baca Juga: Beli Kapal, Sillo Maritime (SHIP) Raih Pinjaman Rp 563,36 Miliar dari Bank Mandiri
Hanya saja, Laniwati Tjandra tidak memerinci bagaimana mekanismenya sehingga terjadi perubahan komposisi kepemilikan di BBSI.
BBSI sendiri berencana menggelar rights issue pada November 2021. Persetujuan atas Penawaran Umum Terbatas (PUT) II sudah diperoleh lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus 2021.
Rencananya, BBSI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 434.782.609 saham dengan mekanisme rights issue, atau dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut setara 12,56 persen dari total modal ditempatkan atau disetor penuh dalam Perseroan setelah PUT II.
Nilai nominalnya Rp 100 per saham. Namun belum diketahui pada harga berapa rights issue itu akan digelar.
Selanjutnya: Kendati Bisnisnya Cuma Barang Bekas, Perusahaan Ini Incar Triliunan Rupiah dari IPO