John Riady: Lippo Karawaci (LKPR) Tidak Berencana Menjual Asiatic Sejahtera Finance

Sabtu, 20 Juli 2019 | 12:16 WIB
John Riady: Lippo Karawaci (LKPR) Tidak Berencana Menjual Asiatic Sejahtera Finance
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. John Riady Chief Executive Officer PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meluruskan kabar rencana penjualan PT Asiatic Sejahtera Finance (Asiatic Sejahtera) oleh emiten anggota indeks Kompas100 ini. Kata John, perusahaan bersandi saham LPKR ini tidak memiliki rencana untuk menjual saham Asiatic Sejahtera.

Meski nama Asiatic Sejahtera masuk menjadi salah satu dari empat perusahaan permbiayaan yang telah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diakuisisi, namun John memastikan tidak ada rencana penjualan. Justru yang terjadi, lanjut John, LPKR bermaksud menyuntikkan modal bagi pelopor perusahaan pembiayaan khusus di bidang properti yang telah berdiri sejak tahun 1982 tersebut.

Sayang John tidak mau menyebutkan nilai tambahan modal bagi Asiatic Sejahtera. "Angkanya tidak begitu signifikan," ucap John kepada KONTAN, Kamis (18/7).

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Bakal Menjual Perusahaan Pembiayaan Beraset Rp 483,09 Miliar

Selain itu, pembelian properti Grup Lippo oleh konsumen yang dibiayai pembiayaan dari Asiatic Sejahtera jumlahnya saat ini masih sangat kecil. "Hanya sebagian kecil sekali yang dibiayai oleh Asiatic. Kurang dari 1%," imbuh putra James Riady tersebut.

Merujuk data laporan triwulanan I-2019, OJK menyebut telah memberi restu atas permohonan akuisisi terhadap empat perusahaan industri keuangan non bank (IKNB) di triwulan I-2019, yang kesemuanya adalah perusahaan pembiayaan. Keempat perusahaan itu terdiri dari PT Asiatic Sejahtera Finance, PT Asia Multidana, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, dan PT Indosurya Inti Finance.

Baca Juga: Empat Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di OJK, Menjadi Target Akuisisi

Berdasarkan laporan keuangan LPKR per 31 Maret 2019, total aset Asiatic Sejahtera bernilai Rp 483,09 miliar. Total aset Asiatic Sejahtera sedikit menurun, dari akhir tahun 2018 yang berjumlah Rp 517,78 miliar.

Merujuk laporan keuangan 31 Desember 2014, LPKR menerangkan pihaknya mengakuisisi Asiatic Sejahtera pada 20 Desember 2014. Kala itu, PT Sentra Dwimandiri mencaplok secara tidak langsung saham Asiatic Sejahtera dari pihak ketiga melalui PT Manunggal Bumi Sejahtera dan PT Sentra Realindo Development. Hal tersebut dilakukan dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup Lippo.

Pada saat akuisisi, nilai asset neto Asiatic Sejahtera berjumlah Rp 15,21 miliar. Adapun dengan goodwill sebesar Rp 64,79 miliar, maka LPKR saat itu mencatatkan nilai pengalihan akuisisi Asiatic Sejahtera sebesar Rp 80 miliar. Sebagai perbandingan, hingga 31 Maret 2019 total aset Asiatic Sejahtera sudah berjumlah Rp 483,09 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 15:00 WIB

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025

Pertumbuhan di semester II-2025 dan tahun depan berpotensi melambat karena adanya proses integrasi jaringan XLS dan relokasi situs.

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

INDEKS BERITA

Terpopuler