Jual 85% Saham Central Park Mall Senilai Rp 4,53 Triliun, Saham APLN Terbang 19,47%

Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:43 WIB
Jual 85% Saham Central Park Mall Senilai Rp 4,53 Triliun, Saham APLN Terbang 19,47%
[ILUSTRASI. Pengunjung beristirahat di taman sekitar Mal Central Park, Jakarta, Minggu (7/2/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar tampaknya merespons positif keputusan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melepas 85% saham Central Park Mall (CP Mall) senilai Rp 4,53 triliun kepada CPM Asset Indonesia.

Hal ini terlihat dari pergerakan harga saham APLN pada perdagangan hari ini, Selasa (18/10). Saham APLN melambung 19,47% ke Rp 135 per saham, sekaligus menjadikannya masuk dalam lima besar top gainers.

Merujuk keterbukaan informasi yang dirilis manajemen APLN hari ini, APLN telah menjual 149 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) milik perseroan atas pusat perbelanjaan Central Park kepada CPM Asset Indonesia. Sebelumnya Hankyu Hanshin Properties Co., Ltd. melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC telah mengakuisisi mayoritas saham CPM Asset Indonesia. 

Penandatanganan akta jual beli antara APLN dan CPM telah dilakukan pada 22 September 2022. Nilai transaksinya mencapai lebih dari Rp 4,53 triliun. 

Sehari berikutnya, tepatnya pada 23 September 2022 APLN melakukan penyertaan saham baru yang diterbitkan CPM Indonesia, yang mewakili 28,58% dari seluruh saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh dalam CPM Indonesia.

Baca Juga: Group MNC Telah Melepas 189,75 Juta Saham IATA, Kepemilikannya Kini Tinggal 5,92%

Central Park Mall mulai beroperasi pada 9 September 2009 dan memiliki total luas yang dapat disewakan lebih dari 128 ribu m2. Tingkat okupansinya mencapai hampir 95% pada Agustus 2022. Pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Podomoro City Jakarta yang dihuni lebih dari 20 ribu jiwa, ini dilengkapi dengan apartemen, hotel dan ruang perkantoran. 

Manajemen APLN berharap, transaksi ini akan memberikan dampak positif bagi kondisi finansial perseroan di kemudian hari. Mengingat APLN masih memiliki Central Park Mall secara tidak langsung melalui CPM Indonesia.

Tak kalah pentingnya, transaksi ini membuat APLN berhasil mengurangi beban utang dengan melunasi pinjaman Guthrie Venture Pte. Ltd., sebesar SGD 172,8 juta. Pinjaman berbunga 8% per tahun ini akan jatuh tempo pada 20 November 2022.

“Sebagai perusahaan properti, kami berusaha untuk selalu mengoptimalkan setiap peluang bisnis, termasuk dalam divestasi CP Mall ini. Kami optimis berbagai langkah strategis yang dilakukan Perusahaan akan semakin memperkuat kinerja dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang,” kata Bacelius Ruru, Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/10).

 

 

Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President Head and Bussines Development Division PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM), menilai keputusan APLN menjual CP Mall sebagai strategi yang menguntungkan perseroan. Selain bisa melunasi utang, kas APLN juga bakal makin tebal, sehingga memperkuat upaya manajemen dalam mengeksekusi rencana strategis dan membiayai ekspansi bisnis. 

"Ini adalah transaksi premium dengan dampak positif yang besar bagi APLN. Kemitraan dengan investor properti dari Jepang juga bisa membuka potensi kerjasama lain di masa depan," ujar Reza (18/10).

Baca Juga: Fidelity Funds Terus Akumulasi Saham Surya Pertiwi (SPTO), Valuasi Memang Lebih Murah

APLN termasuk salah satu emiten properti kakap yang agresif dalam membangun proyek-proyek properti baru. Berbagai proyek propertinya terbentang dari Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Depok, Karawang, Bandung, Samarinda dan Balikpapan.

Dari berbagai proyek tersebut, sampai Juli 2022 APLN telah membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sebesar Rp 1,32 triliun, naik 19,3% daripada periode sama tahun 2021 sebesar Rp 1,10 triliun. Merujuk laporan Keuangan Juni 2022, posisi kas dan setara kas APLN mencapai sekitar Rp 1,03 triliun. 

"Sektor properti akan selalu memiliki daya tarik yang besar mengingat populasi yang terus bertambah. Apalagi tingkat backlog properti menurut data Badan Pusat Statistik sudah mencapai 2 juta. Ini adalah peluang yang sangat besar bagi pelaku usaha properti," jelas Reza.

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler